Berita Tulungagung

Sompil Mbah Yem, Masakan Khas Tulungagung Obati Kangen Saat Lebaran, Harganya Tidak Masuk Akal

Saat Lebaran pembelinya datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Blitar dan Trenggalek.

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Suasana dapur sompil Mbah Yem di Kecamatgan Besuki Tulungagung. Menjadi makanan legendaris yang selalu disukai masyarakat sampai sekarang. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pulang ke kampung halaman di hari spesial seperti Idul Fitri, orang selalu mencari makanan yang pernah dirindukan sejak kecil. Salah satunya di Tulungagung, di mana orang bisa mencoba makanan khas yaitu Sompil Mbah Yem, salah satu kuliner legendaris di wilayah perbatasan Kecamatan Besuki dan Kecamatan Bandung, Tulungagung.

Sompil racikan Mbah Katiyem (93), nama asli Mbah Yem ini, berada di Dusun Kroyo, Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, tepat berbatasan dengan Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung. Mbah Yem sudah berjualan sejak tahun 1983 di dapur rumahnya.

Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Supirah (55) tetap dari dapur rumahnya yang berdinding anyaman bambu. “Sejak awal buka ya di dapur ini. Sampai sekarang tidak pernah pindah atau buka di tempat lain,” ucap Supirah saat ditemui di dapur Mbah Yem, Kamis (27/4/2023).

Sompil adalah makanan tradisional mirip lontong sayur. Isinya berupa lontong dengan sayur lodeh, diberi topping sambal kacang seperti pecel, dan diberi lauk peyek serta tempe. Bagi masyarakat Jawa umumnya pasti bisa mengenali, dan membayangkan rasanya saja sudah mengundang selera.

Namun meski dalam satu daerah, ada perbedaan sompil di wilayah Selatan dan sompil di wilayah Utara Kabupaten Tulungagung. Sompil dengan menggunakan sambal kacang adalah ciri sompil wilayah Selatan, sementara untuk wilayah Utara menggunakan bubuk kedelai. “Kalau di sini pakai sambal kacang. Selain sompil, ada juga menu nasi pecel,” ujar Supirah.

Mbah Katiyem saat ini sudah sepuh, namun masih membantu mempersiapkan bumbu seperti mengupas bawang merah dan bawang putih. Setiap hari Sompil Mbah Yem rata-rata menghabiskan 100 KG beras untuk lontong.

Saat Lebaran seperti saat ini, pembelinya datang dari berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Blitar dan Trenggalek. “Kalau biasanya ada gorengan juga, seperti tahu, tahu isi, pisang goreng dan ketela goreng. Tetapi karena masih Lebaran, gorengannya berhenti dulu,” seloroh Supirah.

Dan seperti umumnya makanan tradisional di daerah, harganya memang sulit dinalar untuk zaman sekarang. Karena untuk satu porsi sompil yang lumayan mengenyangkan, hanya dibanderol Rp 7.000. Meski murah meriah, porsinya cukup besar bagi kaum perempuan.

Setiap hari Sompil Mbah Yem buka dari pukul 07.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sayur lodehnya pun berganti-ganti tergantung ketersediaan bahan, seperti tewel atau nangka muda, kacang panjang, papaya, rebung dan lain sebagainya.

Supirah mengaku sudah 20 tahun lebih meneruskan usaha yang dirintis Mbah Yem. Ia sudah dua kali membongkar dapur tempatnya berjualan namun tetap mempertahankan bentuk asli dan tata letak dapur.

“Dua kali dibongkar, khawatir lapuk karena kan sudah sangat lama. Tetapi ternyata kayu-kayunya masih kuat, asap dan jelaga melindungi dari pelapukan,” ungkap Supirah.

Alhasil dua kali pembongkaran hanya bertujuan membersihkan jelaga yang menghitam di atap dapur. Dan di dapur Mbah Yem, pembeli bisa langsung melihat proses memasak sompil, mulai dari pembuatan lontong di panci besar, proses penggorengan peyek dan pembuatan sayur lodeh.

Salah satu pengunjung, Dea Safira (22) mengakui sompil Mbah Yem punya citra rasa tersendiri. Meski banyak penjual sompil, menurutnya, rasa sayur lodeh dan sensasi pedasnya bikin ketagihan.

Demikian juga lauk peyek dan tempe juga punya rasa khas, menyatu dengan rasa sayur lodeh. “Enaknya nagih banget. Ditambah suasananya sangat rumahan,” ucapnya selepas menikmati seporsi sompil Mbah Yem. ******

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved