MINTA THR, Pasukan Preman di Jaksel Viral Acak-acak Tempat Makan hingga Menganiaya, Ini Kata Polisi

Sekelompok preman di Jakarta Selatan (Jaksel) viral karena aksinya mengacak-acak tempat makan hingga melakukan penganiayaan.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
Ilustrasi penganiayaan. Pasukan Preman di Jaksel Viral Acak-acak Tempat Makan hingga Menganiaya. 

SURYA.co.id - Sekelompok preman di Jakarta Selatan (Jaksel) viral karena aksinya mengacak-acak tempat makan hingga melakukan penganiayaan.

Penyebab pasukan preman itu mengamuk diduga karena minta Tunjangan Hari Raya atau THR.

Videonya pun viral hingga polisi turun tangan menyelidiknya.

Dalam video yang beredar, tampak aksi segerombol preman merusak hingga melakukan penganiayaan di sebuah tempat makan, Sabtu (22/4/2023) dini hari.

Aksi tersebut diduga terjadi di di Jalan Dr. Saharjo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

Dikutip dari Instagram (@merekamjakarta), para preman tersebut disebut naik motor dan tiba-tiba mengacak-acak gerobak makanan.

Tidak hanya itu, mereka menghantam sejumlah orang dengan senjata tajam (sajam) celurit dan parang.

Menurut seorang saksi (@doni_868685), sekelompok orang itu berjumlah lebih dari lima orang.

Saksi berkata, pelaku diduga datang untuk meminta Tunjangan Hari Raya (THR) dan berselisih soal parkiran yang dikelola warga setempat.

"Kalau minta THR saja pasti kita kasih.

Ini yang dikejar tukang parkir, tapi barang dagangan dan peralatan jualan dan foodtruck-nya yang dihancurkan dengan parang," ujar saksi melalui keterangannya kepada Merekam Jakarta, dikutip Senin (24/4/2024).

Akibat aksi tersebut, terlihat di dalam video barang-barang milik foodtruck itu rusak dan pecah, seperti tempat tisu, piring, dan kaca.

Korban luka dikabarkan segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk ditangani oleh medis. Sementara itu, dua orang pelaku berhasil diamankan warga.

Sisa pelaku lainnya yang membawa senjata tajam dikabarkan melarikan diri.

Saksi turut mengatakan, aksi premanisme tersebut sangat meresahkan.

Kerugian yang ditimbulkan oleh aksi tersebut mencapai sekitar Rp 10-15 juta.

Secara terpisah, Kepala Polsek Tebet Kompol Chitya Intania mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.

"Langsung ditindaklanjuti oleh Kanit Reskrim dan tim. Lalu dibawa ke komando untuk membuat laporan dan masih dalam proses penyelidikan," kata Chitya saat dikonfirmasi, Minggu (23/4/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Segerombol Preman Minta THR Berujung Rusak Tempat Makan dan Aniaya Orang'.

Petugas SPBU Dikeroyok

Berbicara soal kasus penganiayaan, sempat viral juga pengeroyokan terhadap petugas SPBU.

Sebuah video merekam aksi pengeroyokan petugas SPBU viral di media sosial.

Penyebab pegawai SPBU dianiaya sejumlah pria ternyata cuma gara-gara uang receh.

Kronologi insiden penganiayaan inipun diungkap Area Manager Communication, Relation dan Coroporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih.

Awalnya, Video itu diunggah akun Instagram @pekalonganinfo pada Minggu (23/4/2023).

Dituliskan, kejadian itu terjadi di SPBU di Kabupaten Pekalongan.

"Petugas SPBU di Kajen dianiaya oleh dua orang pria. Menurut informasi, aaat itu dua orang pria boncengan naik motor pcx warna merah mau nuker uang receh ke petugas spbu," tulis keterangan unggahan.

"Tapi karena shift malam uang di SPBU sudah di setor jadi receh terbatas dan petugas tidak bisa ngasih karena akan di pakai untuk uang kembalian".

"Entah kenapa, setelah itu mereka tiba-tiba datang lagi dan langsung menganiaya petugas tersebut," lanjut keterangan unggahan tersebut.

Berikut videonya:

Area Manager Communication, Relation dan Coroporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengonfirmasi adanya kejadian tersebut.

Brasto mengatakan, insiden itu terjadi di SPBU 4451114 Kajen, Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (22/4/2023) pukul 01.35 WIB.

"Insiden berawal dari pelaku yang tidak membeli BBM, namun mau menukar uang recehan ke SPBU tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral, Video Operator SPBU di Pekalongan Dianiaya Sejumlah Pria, Pertamina: Pelaku Tidak Membeli BBM, tapi Mau Menukar Uang Receh'.

Padahal, ia menjelaskan, stok uang receh di SPBU yang tersedia pada saat itu hanya untuk uang kembalian bagi transaksi konsumen BBM.

Kemudian, oknum tersebut pulang dan tidak lama setelahnya kembali lagi membawa temannya.

"Yang kemudian melakukan pengeroyokan kepada kepada operator di SPBU tersebut," tutur Brasto.

Kini, dikatakan Brasto, pelaku dan operator SPBU tersebut sudah berdamai di Kantor Polsek Kajen.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved