Persebaya Surabaya
Benarkah Rachmat Irianto Balik ke Persebaya Surabaya? Gelandang Persib Bandung Dirumorkan CLBK
Gelandang Persib Bandung Rachmat Irianto dirumorkan bakal memperkuat Persebaya Surabaya lagi, benarkah?
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id, - Gelandang Persib Bandung Rachmat Irianto dirumorkan bakal memperkuat Persebaya Surabaya lagi, benarkah?
Seperti diketahui, Rachmat Irianto merupakan kapten Persebaya Surabaya musim lalu.
Ia merupakan anak dari legenda sekaligus staff pelatih Persebaya yaitu Bejo Sugiantoro.
Baru-baru ini, pemain berusia 23 tahun itu diterpa rumor bakal kembali memperkuat Persebaya musim depan.
Rumor kencang yang beredar, pemain yang akrab dipanggil Rian itu akan dipinjamkan Persib Bandung.
Kendati demikian, ternyata kabar Rachmat Irianto bakal dilepas Persib Bandung hanya isapan jempol semata.
Baca juga: Prediksi Lini Depan Persebaya Surabaya Musim Depan: Trisula Victor, Sho dan Bruno Siap Terkam Lawan
Baca juga: Ambisi Kiper Persebaya Surabaya Ernando Ari di Timnas U-22 SEA GAMES 2023, Akhiri Penantian 33 Tahun
Seperti dilansir SURYA.co.id dari akun Instagram @gozipbola pada Selasa (25/4/2023) dijelaskan bahwa Rachmat Irianto tidak akan dilepas Persib Bandung dan tidak dipinjamkan ke Persebaya Surabaya.
"RUMOURS yang beredar bahwa Irianto akan diloan ke Persebaya adalah kabar yang tidak benar. Irianto stay persib untuk musim depan."
Persib Bandung tidak mungkin melepas Rachmat Irianto yang merupakan pemain andalan Luis Milla.
Rian sendiri gabung ke Persib Bandung usai 4 musim berseragam Persebaya Surabaya.
Di musim perdananya, Rian mengantarkan Persib Bandung di posisi 3 besar.
Rachmat Irianto juga kerap menjadi andalan utama dengan tampil sebagai starter dan mengukir total sebanyak 24 pertandingan, mengoleksi 1 gol dan 4 assist untuk Persib Bandung di Liga 1 2022/2023.
Tak cuma itu, Rian juga kerap didapuk oleh pelatih Luis Milla sebagai seorang kapten.
Rachmat Irianto kemungkinan menjadi satu-satunya pemain bertahan Persib Bandung yang posisinya paling aman musim depan.
Apalagi jika dibandingkan dengan bek tengah Persib Bandung yang lainnya yaitu Achmad Jufriyanto, Victor Igbonefo, dan Nick Kuipers.
Ketiga bek tengah andalan Persib Bandung musim lalu tersebut malah terancam dicoret oleh Luis Milla.
Tanpa diumumkan secara resmi, Rachmat Irianto kemungkinan besar sudah mendapatkan tempat utama di skuad Persib Bandung musim depan.
Baru Menyelesaikan Sidang Skripsi
Rachmat Irianto mempertahankan skripsinya di depan empat penguji di Ruang Sidang, Gedung U4, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya, Selasa (18/4/2023).
Sosok pemain yang pernah memperkuat klub Persebaya Surabaya ini tentu menjadi role model atau panutan bagi para atlet lainnya agar tidak melupakan pendidikan.
Dalam sidang skripsi/artikel kali ini, Rian sapaan akrab Rachmat Irianto mempresentasikan perjalanan karirnya selama menggeluti sepakbola dalam sebuah skripsi berjudul profil atlet sepak bola dalam proses pencapaian prestasi.
Ia berhasil mempertahankan skripsinya didepan para penguji, diantaranya Prof Dr Nurhasan M Kes selaku Rektor Unesa, Zainudin Amali selaku Dosen FIKK, Dwi Cahyo Kartiko selaku Dekan FIKK, dan ketua sidang Mochammad Ridwan.
Saat presentasi, Rian mengaku dikenalkan olahraga sepakbola pertama kali oleh ayahnya yang merupakan legenda sepakbola Persebaya yakni Bejo Sugiantoro.
Diusia 6 tahun, Rian berlatih sepakbola dengan bergabung ke klub internal Persebaya Indonesia Muda dan berlatih seminggu 3 kali.
Rian merasakan kompetisi nasional pertamanya yakni Danone dan harus puas gugur dibabak 16 besar.
Satu tahun kemudian, diajang piala dunia yang digelar di Surabaya, Rian bercerita saat mewakili Indonesia ia bersama timnya hanya mampu lolos sampai 8 besar.
Namun meski begitu, Rian yang saat itu berposisi sebagai striker berhasil menjadi top skor dengan mengemas 12 gol di ajang tersebut.
"Berkat gelar top skor yang saya dapat pada saat itu, banyak pelatih yang ingin saya memperkuat timnya," ujar Rian.
Bejo Sugiantoro dikatakan Rian sebagai sosok yang paling berpengaruh terhadap karir sepakbolanya.
Bagaimana tidak, pemain yang awalnya berposisi sebagai striker berubah menjadi pemain belakang berkat masukan dari sang ayah.
"Ayah pernah berpesan, kamu jadi striker ya harus siap jadi incaran dan dikasarin bek lawan. Mending kamu jadi bek aja biar kamu bisa gantian ngincer dan ngasarin lawanmu," kenangnya sembari tertawa.
Mulai dari situlah, ia kemudian mulai mempelajari posisi barunya yakni bek atau stopper bahkan dibantu oleh ayahnya yang memang dulunya menjadi bek andalan Persebaya Surabaya.
Siapa sangka, justru Rian malah cocok dengan posisi barunya. Ia bahkan bisa lolos seleksi menjadi pemain Persebaya Surabaya berkat posisi barunya itu.
"Saya sangat terbantu dengan masukan-masukan ayah selama ini. Ayah selalu memberikan masukan baik saat performa saya bagus maupun sedang jelek dilapangan," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Unesa, Nurhasan menegaskan, pihaknya akan terus mendukung pengembangan karir lebih luas bagi para atlet Indonesia.
Menurutnya, atlet harus diperhatikan pendidikan dan masa depannya. Karena mereka sudah memberikan yang terbaik untuk daerah dan negaranya.
Untuk menjadi atlet butuh seleksi yang tidak mudah, pun butuh latihan yang berjenjang. Karena itulah, para atlet perlu diberikan apresiasi salah satunya beasiswa pendidikan.
Pada kesempatan ini, Cak Hasan sapaan akrabnya juga menawarkan beasiswa lanjut studi (S-2) kepada Rian.
Alasannya jelas, kata Cak Hasan, selain sebagai apresiasi atas prestasi Rian sebagai atlet atau pemain bola profesional juga karena kontribusinya di dunia sepak bola tanah air.
Ini juga komitmen Cak Hasan untuk menjamin pengembangan karir yang lebih luas bagi para atlet sepak bola atau pemain timnas Indonesia ke depan.
"Tidak hanya S-2, tetapi juga S-3 di sini, kami siapkan beasiswa. Tugas Rian hanyalah fokus latihan dan latihan saja. Terkait pendidikan itu kami sudah siapkan formatnya yang berbeda dari sistem reguler. Istilahnya ada sistem rekognisi yang dikaitkan dengan sejumlah mata kuliah," ucap Cak Hasan.
Dia menambahkan, tidak hanya Rian yang mendapat beasiswa kuliah di UNESA, tetapi juga ada banyak atlet dari cabor sepak bola sampai renang.
"Kemarin ada atlet renang dan mendapat delapan medali di PON itu juga kami berikan beasiswa S-2 di FIKK, bahkan kami siapkan kursi untuk menjadi dosen atau pendidik bahkan pelatih di UNESA. Cabang apapun, bagi mereka yang berprestasi kami akan dukung sepenuhnya," tandas Cak Hasan.
Rektor menambahkan, atlet telah melewati sejumlah rangkaian program latihan berkelanjutan dan mereka juga memiliki banyak jam terbang menghadapi para lawan tandingnya di lapangan. Kemampuan ini berharga dan hanya perlu sedikit penguatan dari aspek akademik.
Ketika skill di lapangan dipertemukan dengan sport sciences (ilmu keolahragaan) menjadikan atlet sebagai praktisi plus pakar di bidangnya.
"Kami tidak ingin kemampuan atlet ini habis setelah masa latihan atau pengabdian mereka selesai di klub misalnya. Nah, kami ingin kemampuan dan keterampilan mereka itu terwarisi ke generasi atau anak-anak muda lainnya bisa lewat sebagai pelatih atau dosen. Itu yang kita harapkan dan tentu ini harus by design kita bersama," tukas Cak Hasan.
Terkait penawaran beasiswa lanjut studi di UNESA, Rian menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas apresiasi tersebut dan akan mengambilnya.
Dengan kata lain, Rian akan memanfaatkan beasiswa tersebut untuk lanjut studi, S-2 di UNESA. Dia juga menyatakan ketersediaannya untuk mengembangkan diri baik itu sebagai pelatih maupun dosen di UNESA.
Karena baginya, sepak bola itu penting begitupun dengan pendidikan yang tak kalah penting. "Main bola itu kan usianya tidak menentu. Mungkin usia 24 atau 25 ada kejadian yang tidak di inginkan, karir bisa saja usai," jelasnya.
"Atlet perlu adaptasi karir masa depan yang lebih baik, termasuk regenerasi atlet, salah satunya lewat pendidikan. Selain alasan itu, banyak alasan mengapa pendidikan itu penting bagi atlet," tutup Rian.
(Khairul Amin/Abdullah Faqih/SURYA.co.id)
Persebaya Surabaya
Persebaya
Rachmat Irianto
Persib Bandung
Bejo Sugiantoro
Luis Milla
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Eduardo Perez Setelah Persebaya Menang 2-1 dari Persis Solo, Puji Perjuangan Pemain |
|
|---|
| Skor Sementara Persebaya Comeback Menit ke 51 Unggul 2 – 1 Lawan Persis Solo |
|
|---|
| Skor Sementara Babak Pertama Persebaya vs Persis Solo, sama kuat 1 – 1 |
|
|---|
| Skor Sementara Persebaya vs Persis Solo, Kodai Tanaka Bobol Gawang Bajul Ijo Menit Ke-15 |
|
|---|
| Susunan Pemain Persebaya Surabaya Vs Persis Solo, Eduardo Perez Mainkan Dejan Tumbas Sejak Awal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Rachmat-Irianto-saat-memperkuat-Persib-Bandung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.