Kapan Lebaran 2023? Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag, Keputusan Idul fitri NU & Muhammadiyah

Berikut keputusan Kapan Lebaran Idul Fitri 2023 atau 1444 H menurut Kemenag, NU dan Muhammadiyah.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Foto ilustrasi melihat hilal menentukan 1 Syawal 1444 H untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 atau 1444 H 

SURYA.CO.ID - Kapan Lebaran Idul Fitri 2023 menurut Kementerian Agama (Kemanag), akan diputuskan setelah sidang isbat.

Kemenag menyebut penetapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Indonesia kemungkinan terjadi perbedaan.

Diketahui, perbedaan tersebut terjadi karena tafsiran Pemerintah dan Nahdlatul Ulama serta Muhammadiyah menggunakan cara berbeda.

Idul Fitri 2023 Kemenag

Melansir laman Kemenag, Pemerintah Indonesia berpegang pada fatwa MUI No 2 tahun 2004, yaitu menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal.

Hasil perhitungan hisab digunakan sebagai informasi awal, dan selanjutnya dikonfirmasi melalui mekanisme rukyat. Hasil hisab dan rukyat selanjutnya dibahas bersama dengan ormas Islam, duta besar negara sahabat, serta para pakar dalam Sidang Isbat.

Pada tahun ini, Kemenag akan menggelar Sidang Isbat pada tanggal 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 2023.

Idul Fitri 2023 Nahdlatul Ulama (NU)

Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Syawal dilakukan berdasaran kriteria imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS.

Melansir NU Online, ketinggian hilal pada tanggal 29 Ramadan 1444 H meskipun sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah (visibilitas) atau kemungkinan hilal dapat terlihat yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Oleh karena itu, sama seperti pemerintah, menurut NU juga ada kemungkinan perbedaan lebaran 2023.

Ketua Lembaga Falakiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sirril Wafa menyampaikan bahwa perbedaan penetapan awal bulan, baik Ramadan ataupun Idulfitri, harusnya disikapi dengan saling memahami satu sama lain.

“Karena perbedaan Indonesia seperti ini sudah berkali berulang dan menjadi tidak asing lagi bagi umat Islam, maka saatnya masing-masing anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya, dan tidak ambil sikap apriori."

"Sebab dengan mengetahui duduk persoalannya, diharapkan satu sama lain bisa saling memahami,” kata Sirril, dikutip dari Kompas TV.

Idul Fitri 2023 Muhammadiyah

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved