Berita Surabaya

Gubernur Jatim dan ForkopimdaQiyamul Lail Sambil Berlayar dengan KRI Surabaya 591

Rangkaian ibadah yang dibingkai dalam acara 'Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar ini diisi dengan sejumlah kegiatan.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah melaksanakan qiyamul lail di di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591, Rabu (12/4/2023) dini hari. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah melaksanakan qiyamul lail di di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591, Rabu (12/4/2023) dini hari.

Rangkaian ibadah yang dibingkai dalam acara 'Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar ini diisi dengan sejumlah kegiatan.

Mulai khatmil Qur'an, penyerahan bantuan pada nelayan di lingkungan Koarmada II dan ditutup dengan menjalankan beberapa salat sunah mulai shalat Tahajud, shalat Tasbih, shalat Hajat dan sujud syukur.

Gubernur Khofifah mengatakan, melalui kegiatan ini ada dua kegiatan yang bisa dilakukan sekaligus yaitu bakti sosial dan doa bersama. Menurutnya, kegiatan ini merupakan inisiasi kegiatan yang penuh berkah.

"Saya rasa ini ide brillian dari Pak Pangko Armada II, jadi baksosnya bisa dijalankan tapi sambil kemudian kita melakukan doa bersama dalam format qiyamul lail. Maka kegiatan ini indah sekali menurut saya," kata Khofifah usai acara Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar.

Lebih lanjut Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini menuturkan, ada beberapa nilai tambah yang bisa diambil kenapa qiyamul lail ini dilaksanakan di atas KRI Surabaya 591 yang sedang berlayar di kawasan selat Madura ini.

Salah satunya, teladan dari cukup banyak para ulama dimana ketika di akhir Ramadan mereka kerap mengajak santrinya untuk melantunkan berbagai macam dzikir dan doa di daerah pinggir laut.

Tidak hanya itu, pelaksanaan qiyamul lail yang dilakukan di atas KRI Surabaya 591 ini dikatakan Khofifah juga menjadi penguatan cinta terhadap tanah air Indonesia yang delapan puluh persennya wilayah maritim.

"Mudah-mudahan semua menjadi bagian dari penguatan mencintai negeri ini, penguatan kita mencintai wilayah maritim kita yang menjadi sumber kekayaan alam yang luar biasa yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.

Dengan bermunajat di KRI Surabaya 591 yang sedang berlayar di perairan selat Madura, menurutnya kegiatan ini akan sangat bermanfaat dalam upaya mohon rahmat Allah SWT.

"Bayangkan jikalau doa-doa seperti ini sering dimunajatkan maka lautan doa akan menjadi kekuatan air dari seluruh area maritim kita, Insyaallah keberkahannya luar biasa. Seperti narasi dalam buku the power of water," kata Gubernur Khofifah.

Bertepatan dengan malam ganjil tepatnya malam kedua puluh satu bulan Ramadhan, Gubernur Khofifah menyampaikan, sebagaimana hidayah, lailatul qadar atau malam seribu bulan ini juga harus dikejar dan dijemput.

Di momen langka ini, ia mengatakan ini adalah bagian dari ikhtiar menjemput lailatul qadar.

"Ini adalah cara kita menyisir malam malam sepuluh hari terahir bulan ramadhan. karena kita semua mengharapkan bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepada kita semua bisa bertemu dengan Lailatul Qadar," ucapnya.

Gubernur Jatim yang juga Ketua PBNU ini menyampaikan bahwa qiyamul lail kali ini juga merupakan upaya untuk mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Ia juga berharap kemuliaan lailatul qadar tidak hanya turun untuk masing-masing orang tetapi juga membawa kemuliaan bagi Jawa Timur dan Indonesia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved