Densus 88 Ringkus Terduga Teroris di Kabupaten Pringsewu Lampung, 1 Orang Dikabarkan Tewas
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di Lampung, 1 orang dikabarkan tewas
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri berhasil meringkus terduga teroris di Lampung.
Dalam penangkapan tersebut, satu orang dikabarkan tewas.
Adapun terduga teroris tersebut diringkus Densus 88 di Way Wawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabag Banops) Densus 88 Antiteror Komisaris Besar (Kombes) Aswin Siregar.
Meski demikian, ia belum bisa memberikan informasi secara rinci.
Melansir Kompas.com, berdasarkan informasi yang dihimpun dari internal kepolisian, operasi penangkapan itu dilakukan pada Rabu (12/4/2023) di kawasan hutan Register 22 Way Wawa.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris dan Geledah Gudang di Surabaya, 1 Tas dan Sejumlah Ponsel Disita
"Betul. Anggota D88 (Densus 88) sedang menangani kasus ini dengan intensif," kata Aswin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu malam.
Terkait data yang bisa diungkap ke publik, baik itu inisial pelaku dan kebenaran dua orang terduga teroris tewas, Aswin mengaku belum bisa memberikan keterangan secara detail.
Aswin hanya membenarkan bahwa Tim Densus sedang melakukan operasi penangkapan di wilayah Kabupaten Pringsewu.
"Segera kami update ya," kata Aswin
Begitu juga dengan kronologi penangkapan para pelaku terduga teror ini.
"Mohon waktu ya. Personel D88 masih berada di lapangan," kata Aswin.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengaku tidak bisa memberikan keterangan.
Menurut Pandra, kewenangan keterangan pers untuk kegiatan Tim Densus 88 Antiteror ada di Mabes Polri melalui Kadiv Humas dan Densus 88.
"Konfirmasi Kasus Terorisme harus melalui Densus 88/AT Polri atau Melalui Divhumas Polri," kata Pandra.
Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan tambahan dari kepolisian terkait penangkapan dan kabar tewasnya pelaku terduga teror itu.
3 WNA Uzbekistan Jaringan Teroris Internasional Kabur
Sebelumnya, tiga warga negara asing (WNA) Uzbekistan jaringan teroris internasional berhasil kabur.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Pria Terduga Teroris Asal Sumenep di Monumen Trunojoyo Sampang
Mereka adalah tiga dari empat warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Mereka ditangkap terkait dugaan aksi terorisme.
Melansir Kompas.com, tiga orang kabur saat ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi, Senin (10/4/2023).
Keempat WNA itu sebelumnya ditangkap Densus 88 pada 24 Maret lalu karena diduga menyebarkan propaganda di media sosial. Adapun keempatnya berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
Mereka terafiliasi dengan jaringan teroris internasional Katibat al Tauhid wal Jihad.
Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
Pada saat itu, petugas, baik dari Imigrasi maupun Densus 88 yang sedang melakukan pengamanan, sedang mempersiapkan makan sahur dan ibadah shalat subuh.
Secara tiba-tiba, tiga dari empat WNA melakukan penyerangan terhadap petugas dengan menggunakan pisau dapur yang didapatkan dari pantry.
“Jelang persiapan sahur WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut, dalam upayanya untuk melarikan diri atau untuk menyerang kemudian dalam rangka melarikan diri,” ucap Aswin di Mabes Polri, Selasa (11/4/2023).
Akibat peristiwa tersebut, seorang petugas imigrasi meninggal dunia.
“Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Bapak Adi Widodo meninggal dunia,” kata Aswin.
Selain itu, beberapa petugas mengalami luka-luka, baik luka berat maupun luka ringan.
Baca juga: Densus 88 Gelar Workshop Anti-Terorisme untuk Kapolsek, Danramil, Kadis, dan Camat se-Surabaya
Secara rinci, ia menjelaskan, staf imigrasi bernama Dikky Firstho mengalami luka berat dan saat ini masih dirawat.
Selain itu, ada pula Supriatna, seorang staf imigrasi yang mengalami luka ringan.
"Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendri yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain luka berat,” ucapnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.