Botol Air Liang Lahat Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Dipersoalkan, Keberadaannya Misterius

Keberadaan botol air mineral di lubang kubur korban dukun pengganda uang Banjarnegara masih menjadi misteri

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Tribun Jateng/Permata Putra Sejati
Keberadaan misterius botol air di liang lahat korban dukun pengganda uang Banjarnegara 

SURYA.CO.ID - Kasus pembunuhan Mbah Slamet sang dukun pengganda uang Banjarnegara masih terus diselidiki.

Satu per satu temuan dukun pengganda uang Banjarnegara dibeberkan oleh pihak kepolisian.

Salah satu yang menjadi misteri yakni keberadaan botol di lubang kubur korban dukun pengganda uang Banjarnegara.

Diketahui, terdapat botol air mineral di masing-masing liang lahat jenazah.

Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Melansir TribunBanyumas.com dari TribunJateng.com, lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tidak ditemukan unsur kekerasan.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua," ujar Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi di kantornya, Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

"Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.

Belum diketahui apa maksud Mbah Slamet menaruh minuman kemasan di liang para korban.

Polda Jateng juga masih terus mengindentifikasi para korban dari dukun pengganda uang Banjarnegara.

Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujarnya.

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS (kiri). Kantong jenazah korban dukun pengganda uang Banjarnegara (kanan)
Tersangka TH alias Mbah Slamat dan rekannya BS (kiri). Kantong jenazah korban dukun pengganda uang Banjarnegara (kanan) (Kolase Surya.co.id)

Pelaku Mengaku Menyesal

Usai ditangkap, Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara mengaku menyesali perbuatannya.

Pada mulanya ia mengatakan dirinya mengajak korbannya melakukan ritual sebelum diahabiskan di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Melansir TribunJateng.com, Mbah Slamet melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur dia kepada TribunJateng.com, Selasa (4/4/2023).

Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30.

Korbannya diajak ke lokasi dari rumahnya sekira pukul 16.00. 

"Kalau kemalaman takut."

"Jadi berangkatnya agak sorean."

"Prosesi ritual sekira satu jam."

"Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.

Baca juga: 3 PERBEDAAN Mbah Slamet dan Wowon Cs, Dukun Pengganda Uang Tersangka Pembunuh Berantai: Ini Triknya

Baca juga: Isi Pesan Terakhir Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara

Dikatakannya, korban diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya.

Hal ini untuk menghilangkan jejak.

"Jadi ke tempat saya naik bus."

"Kalau korban bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," kata dia.

Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang.

Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023).

Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.

Bahkan korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.

"Jadi korban dikubur setelah betul-betul mati."

"Kalau belum ya tidak bisa dikubur," ujarnya.

Mbah Slamet memiliki kaki tangan yakni BS yang bertugas membantu mempublikasikan melalui media sosial dan mempertemukannya.

Bahkan pesuruhnya tidak tahu jika dirinya melakukan pembunuhan.

Baca juga: HASIL FORENSIK 9 Korban Pembunuhan Berantai Dukun di Banjarnegara, Penyebab Kematian Terungkap

Baca juga: 7 Fakta Baru Pembunuhan Berantai Dukun di Banjarnegara: Sosok BS Tangan Kanan Mbah Slamet & Perannya

"BS dikasih Rp 5 juta, kadang Rp 10 juta," tuturnya.

Di sisi lain dia menyesali perbuatannya.

Dirinya akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.

"Saya menyesal dan saya ingin bertobat," tandasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved