Berita Sampang

ODGJ di Sampang Ternyata Penerima BPNT, Tetapi Keluarganya Mengaku Tidak Pernah Menerima

Bahkan, pihaknya tidak pernah mendapatkan undangan dari Kantor Pos Indonesia yang menjadi penyalur BPNT

Editor: Deddy Humana
surya/hanggara pratama
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi (kiri) berkunjung ke rumah ODGJ di Desa Maduleng, Kecamatan Omben untuk membuka alat pasung yang menjeratnya selama enam tahun, Senin (3/4/2023) lalu. 

SURYA.CO.ID, SAMPANG - Pendataan warga miskin penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) di Sampang diduga tidak merata, sehingga masih ada warga yang tidak pernah mendapatkannya. Hal itu terungkap setelah Zaini, salah satu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dibebaskan dari pasung oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi, Senin (3/42023) lalu.

Dalam pendataan yang dilakukan, ternyata keluarga Zaini adalah penerima bantuan. Warga Desa Maduleng, Kecamatan Omben itu tercatat sebagai penerima BPNT sejak Agustus 2022 lalu.

Tetapi pria yang telah dibebaskan dari alat pasung lantaran kondisinya telah membaik itu, diduga tidak pernah mendapat bantuan layaknya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lain. Hal itu diakui oleh Sumridah, ibu kandung Zaini.

Sumridah hanya mengaku ada bantuan BLT BBM pada November -Desember 2022. Bahkan, pihaknya tidak pernah mendapatkan undangan dari Kantor Pos Indonesia yang menjadi penyalur BPNT. "Tidak pernah menerima. Akhir 2022 lalu menerima tetapi itu BLT BBM," ungkap Sumridah.

Terpisah, Kepala Pos Indonesia di Kabupaten Sampang, Sugiono menyampaikan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu karena ia tidak mengetahui informasi tersebut.

Namun ia belum bisa memberikan keterangan secara detail atas BPNT yang seharusnya diterima Zaini. "Saat ini saya masih berada di luar kota. Kami akan melakukan pengecekan terlebih dahulu," pungkasnya.

Sebelumnya ada lebih dari 100 ODGJ yang dibebaskan dari pemasungan di Sampang sejak 2022 silam. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Sampang, Abdullah Najich mengatakan bahwa sejak 2018, pemda berusaha memberikan perhatian kepada pasien ODGJ.

Sehingga, sudah banyak pasien ODGJ yang mendapat perlakuan hingga dipasung telah bebas. Padahal ODGJ yang dipasung sangat membutuhkan support dari lingkungan sekitar agar sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali. "Pada 2022 lalu di Sampang ada sekitar 103 ODGJ yang lepas pasung dan di Kecamatan Omben ada 8 ODGJ," ujarnya.

Bupati Sampang, H Slamet Junaidi juga membuka pasung ODGJ bernama Zaini di Desa Madulang, Kecamatan Omben. Bupati Slamet menyampaikan bahwa pelepasan pasung ODGJ merupakan salah satu fokus perhatiannya karena ODGJ berhak mendapatkan hidup yang layak seperti masyarakat pada umumnya.

“Perlu ada sinergitas yang berkelanjutan, melibatkan berbagai pihak terutama OPD terkait agar para ODGJ bisa didorong kesembuhannya. Kami ingin para pasien ODGJ menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya guna, produktif dan mandiri,” kata Slamet. HANGGARA PRATAMA

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved