Nasib Ida Dayak Perempuan Sakti Penyembuh Stroke usai Viral, Kemenkes Ambil Sikap
Begini lah nasib Ida Dayak, ahli pengobatan tradisional yang dijuluki sebagai perempuan sakti karena mampu mengobati gangguan sendi.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Begini lah nasib Ida Dayak, ahli pengobatan tradisional yang dijuluki sebagai perempuan sakti karena mampu mengobati gangguan sendi seperti patah tulang, lumpuh dan stroke.
Setelah praktik pengobatan tradisional milik Ida Dayak viral, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengambil langkah tegas.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, tidak melarang pratik pengobatan yang bersifat non-medis seperti yang dilakukan Ida Dayak.
"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia, dikutip dari Tribunnews.com.
Kendati begitu, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.
"(Pengobatan tradisional) memang masih perlu diteliti dan didukung secara empiris seperti pengobatan modern," jelas Nadia.
Disampaikan Nadia, peraturan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa tenaga penyehat tradisional dibagi berdasarkan modalitas.
Yaitu, ketrampilan, ramuan dan campuran.
Berdasarkan hal itu, pihaknya melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan.
"Kalau seseorang dengan penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional padahal sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," terang Siti Nadia.
Ke depan, Kemenkes akan melakukan pembinaan terhadap pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (hatra) termasuk bahwa hatra memiliki STPT (surat terdaftar penyehat tradisional).
Berikut rujukan regulasinya:
1. PP Nomor 103 Tahun 2014 ttg Pelayanan Kesehatan Tradisional
2. PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
3. PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris
4. PERMENKES nomor 37 Tahun 2017 tentang pelayanan Kesehatarn Tradisional Integrasi (SDM dan lntegrasi layanan kesehatan konvenvensional dan kestrad)
5.UU Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
Masa Lalu Ida Dayak
Sebelumnya, terungkap masa lalu Ida Dayak, yang disebut sebagai perempuan sakti yang mampu mengobati gangguan sendi seperti patah tulang, lumpuh dan stroke.
Dalam setiap praktek pengobatannya, Ida Dayak selalu didatangi ribuan orang.
Seperti yang terjadi saat Ida membuka praktik pengobatan di Markas Kostrad Cilodong, Depok pada Senin (3/4/2023) kemarin.
Ribuan orang rela berdesak-desakan untuk mendapat pengobatan Ida Dayak.
Namun sayang, praktek pengobatan itu harus ditutup karena membludaknya orang tidak mampu dikontrol oleh petugas.
Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, sampai turun gunung mengawal Ida Dayak dan menenangkan ribuan orang yang menyambangi markasnya.
Mayjen Bobby berbicara kepada massa yang kadung datang bahwa Ida Dayak tidak bersedia praktik lantaran jumlah pasien yang terlalu banyak.
"Ibu Ida tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan, karena kondisinya ramai sekali tidak mungkin melakukan pengobatan satu persatu," ucap Mayjen Bobby pada ribuan pasien yang menunggu di lapangan tembak.
Biodata Ida Dayak
Ida Dayak diketahui bernama lengkap Ida Andriyani.
Ia lahir pada 3 Juli 1972 di Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Ida Dayak menjadi nama tenarnya lantaran setiap berkeliling melakukan pengobatan Ida Dayak selalu mengenakan pakaian adat serta aksesoris khas suku Dayak.
Sebelum terkenal, wanita 51 tahun itu rupanya melakukan pengobatan dengan berkeliling dari pasar ke pasar layaknya penjual obat.
Bahkan, Ida Dayak pernah keliling melakukan Pengobatan hingga ke sejumlah pulau, mulai dari Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Kini, Ida Dayak juga mulai banyak dikenal bahkan mendapat atensi dari beberapa instansi hingga pejabat penting.
Bahkan Ida Dayak itu juga pernah diundang ke kediaman Letjen (Purn) AM Hendropriyono.
Saat itu, Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan istri juga hadir.
Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.
Setiap kali melakukan pengobatan, Ida Dayak terlihat selalu menggunakan pakaian adat Dayak.
Sambil berjoget dan memakai minyak urut, Ida Dayak membuktikan kemampuannya itu.
Salah satu pasien yang ia tangani mengalami jari tangan yang bengkok, kemudian tampak Ida Dayak langsung mengobatinya.
Dalam pengobatan itu, Ida Dayak melakukannya tanpa bantuan alat medis.
Ia hanya mengoleskan minyak urut berwarna merah ke pasiennya, kemudian tak lama setelah itu tangan pasien yang diobati itu langsung kembali normal.
Ida Dayak tak membutuhkan tenaga ekstra dalam menyembuhkan pasiennya yang mengalami tangan bengkok.
Sebelumnya, Ida Dayak menasehati pasien yang ia obati tersebut.
Ia mengatakan bahwa jari kelingking pasien bengkok akibat dari sering melawan suami.
“Ini tangannya bengkung, akibat kalau suami minta gak mau,”
“Ini gara-gara melawan suami, begini akibatnya,” ujar Ida Dayak.
Selanjutnya Ida Dayak memulai pengobatannya itu dengan mengucap lafaz tahlil terlebih dahulu.
“Laa ilaha illallahu, ini tangannya sembuh ya,” ucapnya sembari beraksi.
Saat melakukan pengobatan tersebut, terlihat tak ada keraguan sedikitpun dari Ida Dayak untuk mengobati pasiennya.
Kemudian, perlahan kelingking bengkok pasien diobati dengan cara ditekan ke arah asalnya.
Sembari menarik tangan pasien dan mengambil tenaganya, seketika kelingking pasien itu pun kembali lurus.
Dalam salah satu unggahan di akun TikTok pribadinya itu, Ida Dayak menyatakan dirinya tidak minta dibayar.
Ida Dayak hanya meminta dibayar menggunakan joget saja.
"Bu Ida Minta di bayar pake joget aja.. video penuh Petualang ibu Dayak," tulis Ida Dayak dalam video yang ia unggah di TikTok.
Ida Dayak mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah mendoakannya.
Selain itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa membalas komentar dari warganet di media sosial maupun pesan pribadi.
"Terima kasih yang telah mendoakan ibu, saya ucapkan terima kasih dan minta maaf juga kalau ada kesalahan ibu yang tidak membalas komennya, smsnya," ucap Ida Dayak, dikutip Tribunnews.com dari video akun TikTok @idadayak7, Jumat (31/3/2023).
Ida Dayak mengharapkan masyarakat tidak mencari dan mendatanginya jika jaraknya jauh, ia khawatir hal tersebut akan sia-sia nantinya karena ditakutkan tidak sesuai harapan.
"Ibu mengharap jangan dulu mencari dan mendatangi ibu sekira jaraknya jauh takutnya tidak bertemu sama ibu dan apa yang diharapkan tidak terwujud, dam akhirnya kecewa."
"Tunggu aja ibu, semoga nanti kita dipertemukan sama Tuhan, ibu juga obatnya terbatas," ungkapnya.
Ida pun mengaku bahwa dirinya meneruskan pengobatan tersebut karena amanah dari leluhur.
"Dan ibu melanjutkan pengobatan ini dari amanah leluhur nenek moyang, meneruskan dari kita punya leluhur," kata Ida Dayak.
"Jangan berharap kesembuhannya sama ibu, bisa juga kesembuhan itu berusaha, bisa juga disembuhkan orang lain. Ibu hanya manusia biasa, jangan terlalu berharap sama ibu," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.