Berita Bangkalan

Tak Sadar Ada Jasad di Dekatnya, Pemancing di Bangkalan Ini Kabur saat Mengetahuinya

Si pemancing ikan awalnya tidak sadar di belakangnya, sekitar 5 meter ada jasad. Ia tetap asyik nongkrong di atas tambatan perahu

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad faisol
Para petugas dibantu sejumlah warga melakukan evakuasi tubuh kakek penghuni kolong Jembatan Bancaran, Kota Bangkalan setelah ditemukan sudah meninggal, Senin (3/4/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Seorang pemancing mendadak lari tunggang –langgang begitu menyadari bahwa posisi memancingnya berdekatan dengan sosok jasad berjenis kelamin laki-laki di sisi selatan bawah Jembatan Bancaran, Kota Bangkalan, Senin (3/4/2023) beberapa saat selepas Adzan Dzuhur.

Bibir sungai kolong jembatan yang berlokasi di sisi utara Kota Bangkalan itu memang menjadi salah satu lokasi memancing masyarakat sekitar maupun luar wilayah.

Sementara sosok pria berusia di atas 60 tahun itu dikenal warga sekitar sebagai pemulung barang-barang bekas dan hidup di bawah jembatan.

“Si pemancing ikan awalnya tidak sadar di belakangnya, sekitar 5 meter ada jasad. Ia tetap asyik nongkrong di atas tambatan perahu,” ungkap Lurah Bancaran, Sugiono.

Sugiono menjelaskan, pemancing tersebut juga tidak menghiraukan seorang petugas dari PU Pengairan Provinsi Jawa Timur yang sedang melintas di depannya.

Petugas itu sedang melakukan pemeriksaan berkala kondisi seluruh sisi jembatan.

“Petugas dari pengairan itu juga tidak memberitahu pemancing jika ada sosok jasad. Setelah petugas itu melapor ke polres melalui ponsel, pihak kepolisian serta masyarakat mulai berdatangan ke lokasi. Saat itu lah pemancing tersadar dan memilih kabur, ketakutan,” jelas Sugiono.

Penemuan mayat itu, lanjutnya, berawal dari kegiatan pemeriksaan seluruh sisi jembatan.

Merebaknya bau tidak sedap menuntun langkah Petugas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur ke tumpukan barang bekas di ujung kaki jembatan sisi selatan.

“Kaki jasad terkena sorotan lampu senter. Ia memang sudah lama tinggal di bawah jembatan, nama dan asal usulnya tidak ada yang mengetahui. Sekitar sepekan terakhir, warga sudah tidak lagi melihatnya. Biasanya, muncul sekedar meminta uang untuk membeli makanan dan rokok eceran,” papar Sugiono.

Ia menambahkan, evakuasi tubuh kakek itu sempat mengalami kesulitan karena sempit ruang evakuasi akibat tumpukan barang-barang bekas yang sengaja ditumpuk sebagai perlindungan dari terpaan angin.

“Kalau dari tubuhnya, sekitar seminggu yang meninggal karena bagian tulang rahang mulai tampak. Kaki mulai membengkak dan kulitnya mulai mengelupas,” pungkas Sugiono.

Proses evakuasi dari kolong jembatan dilakukan melibatkan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, serta lintas fungsi di Polres Bangkalan.

Mulai Satpolair, petugas piket Sentra Kepolisian Terpadu (SPKT), hingga personel Identifikasi Satreskrim Polres Bangkalan.

“Evakuasi berlangsung sekitar satu jam. Tidak ada identitas, usia sekitar 60 tahun, seperti ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Tubuhnya langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan,” singkat KBO Satpolair Polres Bangkalan, Iptu Joko Purwowidodo.

BACA BERITA SURYACO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved