Berita Sidoarjo

Dampak Pembangunan Flyover Aloha Sidoarjo, Sejumlah Lapak Pedagang Dibongkar

Sejumlah lapak pedagang di Bundaran Aloha Sidoarjo harus dibongkar untuk pembangunan Flyover Aloha

Penulis: M Taufik | Editor: irwan sy
m taufik/surya.co.id
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat melihat proyek pengerjaan Flyover Aloha. 

SURYA.co.id | SIDOARJO - Sejumlah lapak pedagang di Bundaran Aloha Sidoarjo harus dibongkar.

Ini karena pemerintah sedang membangun flyover atau jembatan layang di bundaran yang terhubung dengan jalan menuju Bandara Juanda tersebut. 

Sedikitnya ada delapan dari sembilan lapak yang dibongkar oleh petugas Dinas PU BMSDA Sidoarjo, Selasa (21/3/2023).

Ada satu yang belum, rencananya bakal dibongkar sendiri oleh pengelolanya dengan tenggat waktu selama seminggu. 

Bangunan-bangunan itu berada di Bundaran Aloha, tepatnya di sekitaran SPBU.

Sebagian besar bangunan di sana memang harus dibersihkan untuk keperluan pembangunan jembatan layang tersebut. 

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor sempat melihat langsung bangunan-bangunan yang dibersihkan itu.

Dia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan warga Sidoarjo terhadap pembangunan yang dilakukan. 

“Terlebih kepada pemilik lapak di kawasan fly over Aloha yang bersedia pindah. Kami pastikan ada dana kerohiman dari Pemkab Sidoarjo bagi pemilik usaha itu,” kata Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor

Saat di area proyek, bupati juga sempat melihat-lihat progres pembangunan jembatan layang itu.

Proyek dari pemerintah pusat ini diperkirakan selesai bulan April tahun 2024 mendatang. 

Bupati Muhdlor optimis pengerjaan proyek nasional itu dapat selesai tepat waktu.

Keyakinannya sangat beralasan, salah satunya adalah lahan yang digunakan telah siap 100 persen. 

Hal itu juga termasuk pelebaran jalan di sisi Barat Flyover Aloha dengan lebar 6 meter untuk mendukung kelancaran pembangunan dan pengerjaan jalan tersebut.

"Perluasan jalan sampai enam meter ini akan mengurangi intensitas kemacetan Aloha. Semoga semua sesuai rencana, agar problem kemacetan di kawasan ini benar-benar selesai," ujarnya. 

Dalam kesempatan ini, Gus Muhdlor juga mengaku bakal segera menuntaskan titik-titik krusial  kemacetan lain di Sidoarjo, seperti arus kemacetan dijalan Jenderal S Parman Waru atau di depan rumah sakit Mitra Keluarga Waru. 

Macet di sana penyebabnya adalah mobilitas kendaraan yang akan putar balik.

Ia berencana melebarkan jalan tersebut sampai 7 meter.

"Kami sudah on progress untuk ruislag tanah antara pemerintah kabupaten dengan Mitra Keluarga, harapan kami tujuh meter tanah di depannya dikasikan kabupaten dan akan kita buatkan pulau jalan, sehingga putar balik di sana tidak akan memakan jatah jalan kendaraan,” kata dia. 

Selain itu diungkap pula rencana pembangunan underpass di tengah kota Sidoarjo.

Lokasinya jalan di depan GOR Sidoarjo yang selama ini juga menjadi salah satu langganan macet. 

Namun bupati mengaku masih akan melakukan hitung-hitungan dulu kekuatan anggaran Sidoarjo.

Karena tahun 2024 terdapat pesta demokrasi Pemilu yang tentu juga membutuhkan anggaran cukup besar. 

"Harapan kami ada underpass dari Timur menuju Barat maupun sebaliknya di perempatan depan GOR Sidoarjo tersebut. Tapi ditunggu dulu karena anggaran pembebasan lahannya cukup berat bagi kekuatan fiskal kita," ujarnya. 

Lokasi kemacetan lain yang perlu perhatian adalah kemacetan di jalan raya Kletek Taman serta simpang lima Krian.

Namun akan dicicil penyelesaian kemacetan di jalan-jalan tersebut.

Ditargetkan setiap tahun terdapat ruas jalan penyebab kemacetan yang akan dituntaskan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved