Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia

Belajar Dari Kecelakaan Syabda Perkasa Belawa, Berikut 8 Cara Hilangkan Kantuk Saat Mengemudi

Insiden kecelakaan Syabda Perkasa Belawa, ramai jadi sorotan. Diduga karena sopir mengantuk. Berikut 8 Cara Hilangkan Kantuk Saat Mengemudi.

ismiewa/Tribun Jateng
Kondisi mobil Syabda Perkasa Belawa setelah kecelakaan (kanan). Belajar dari insiden tersebut, simak Cara Hilangkan Kantuk Saat Mengemudi. 

SURYA.co.id - Insiden kecelakaan maut yang menimpa atlet badminton, Syabda Perkasa Belawa, ramai jadi sorotan.

Diduga penyebab kecelakaan tersebut karena sang sopir mengantuk.

Kecelakaan maut itu telah menewaskan Syabda Perkasa Belawa dan ibunya, Anik Sulistyowati.

Belajar dari kecelakaan Syabda Perkasa Belawa, rasa kantuk memang salah satu faktor yang dapat mengganggu keamanan saat berkendara atau menyetir.

Dokter RS PKU Muhammadiyah Solo, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan salah satu faktor penyebab timbulnya rasa kantuk pada pengemudi adalah ketika kondisi tubuhnya tidak sehat.

Oleh karena itu, sangat wajar jika muncul anjuran dan bahkan larangan berkendara atau mengemudi bagi siapa saja saat tubuh tidak fit.

Rasa kantuk itu bisa semakin parah apabila sang pengemudi sudah ada di bawah pengaruh obat.

Selain kondisi tubuh kurang fit, rasa kantuk saat berkendara bisa disebabkan oleh efek gangguan tidur dan pengaruh minuman keras.

Ketika seseorang memiliki ritme tidur yang tidak teratur, maka gangguan tidur dapat menyerang.

Kondisi inilah yang kemudian bisa menyebabkan orang tersebut mudah lelah dan mengantuk saat mengemudi.

Baca juga: SOSOK Nenek Syabda Perkasa Belawa yang Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Cucu dan Anak, Terpandang

Meski pengaruh alkohol pada setiap orang berbeda-beda, tapi pada umumnya minuman keras bisa juga menyebabkan seseorang hilang kesadaran secara tiba-tiba karena mengantuk. “

Maka dari itu, siapa saja sangat dianjurkan untuk selalu mencermati kondisi tubuh sebelum berkendara atau mengemudi demi keselamatan bersama,” imbau dr. Dien saat diwawancarai Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '8 Cara Menghilangkan Kantuk Saat Berkendara'.

Jika Anda sedang bermasalah dengan hal itu, berikut ini ada beberapa tips atau cara menghilangkan kantuk saat berkendara yang bisa dicoba:

1. Makan secukupnya

dr. Dien menjelaskan rasa kantuk cenderung akan datang jika perut dalam kondisi kosong.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda segera berhenti sejenak untuk makan sekaligus istirahat saat rasa kantuk mulai menyerang saat bekendara.

Tapi, pastikan Anda tidak makan terlalu kenyang karena hal itu malah bisa membuat Anda semakin mengantuk.

Jadi, isi perut secukupnya agar energi kembali terisi dan Anda terhindar dari rasa kantuk saat berkendara.

2. Minum kopi

dr. Dien membenarkan minum kopi bisa menjadi obat kantuk karena mengandung kafein yang dapat membantu menjaga kesadaran tubuh.

Tapi perlu diingat, efek kafein ini tidak muncul secara singkat setelah dikonsumsi.

Kurang lebih butuh waktu sekitar 30 menit sampai efeknya terasa.

Jadi, ketika rasa kantuk itu muncul, akan lebih baik jika Anda mengambil waktu beberapa saat untuk beristirahat sambil menunggu efek kopi bekerja.

3. Menepi dan tidur sejenak

dr. Dien menilai cara terbaik untuk menghilangkan rasa kantuk saat berkendara adalah dengan menepikan kendaraan, lalu tidur sejenak.

Setelah tidur, pengendara boleh mengonsumsi kopi sesuai kebutuhan untuk membantu menjadi kesadaran tubuh dan makan secukupnya.

Waktu istirahat ini akan lebih baik jika diagendakan.

Misalnya, ketika dalam perjalanan jauh, setiap 2,5 jam sekali harus menepi dan beristirahat untuk menghindari kelelahan dan rasa kantuk.

4. Lakukan peregangan beberapa saat

dr. Dien mengatakan, penyebab rasa kantuk saat berkendara bisa juga karena kurangnya kadar oksigen di dalam tubuh pengemudi.

Untuk mengatasi hal itu, para pengendara bisa melakukan peregangan selama 10-30 menit.

Dengan bergerak aktif, menurut dia, oksigen yang dibutuhkan oleh pembuluh darah, otak, serta otot akan kembali tercukupi.

Alhasil, rasa kantuk pun perlahan akan hilang.

5. Buka kaca sedikit

Penyebab rasa kantuk saat berkendara bisa juga karena sirkulasi udara di dalam mobil yang kurang baik.

Selain itu, kondisi ruangan mobil yang dingin karena AC mungkin saja membuat tubuh terlalu nyaman saat berkendara, sehingga kantuk pun mudah menyerang.

Untuk mengatasinya, Anda dapat mematikan AC dan membuka kaca jendela mobil sedikit.

Kronologi Kecelakaan Syabda Perkasa Belawa

Mobil Toyota Camry yang membawa Syabda Perkasa Belawa itu disopiri atau dikemudikan sendiri oleh sang ayah, Muanis (49). 

Muanis mengemudikan mobil yang membawa anaknya, Syabda Perkasa Belawa (22), sang istri Anik Sulistyowati (48) dan dua penumpang lain, Diana Sakti Anistyawati (25) dan Tahta Bathatri Cahya Loka (11) menuju ke Sragen, Jawa Tengah.

Saat melintas di tol Pemalang, Jawa Tengah, mobil mengalami kecelakaan. 

Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Achmad Riedwan Preevost mengatakan, kecelakaan maut di Tol Pemalang yang tewaskan Syabda dan ibunya diduga akibat sopir mengantuk. 

Awalnya, mobil Toyota Camry Nopol B 1824 KBN melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri dengan kecepatan di atas rata-rata.

Sesampainya di lokasi kejadian diduga sopir, Muanis dalam kondisi mengantuk.

Kemudian mobil hilang kendali lalu membentur truk Nopol AG 8711 V yang melaju searah di depannya.

AKP Achmad mengatakan seluruh korban yang dievakuasi ke rumah sakit.

Satu orang korban dengan inisial AS meninggal dunia di tempat kejadian perkara.

“Sedangkan 1 orang korban lainnya dengan inisial SPB mengalami luka berat, dan 3 orang lainnya mengalami luka ringan, seluruhnya korban langsung kami evakuasi ke rumah sakit di Pemalang,” ujarnya.

Setelah dilakukan perawatan medis di rumah sakit, Kapolres Pemalang mengatakan, salah satu korban yang mengalami luka berat dengan inisial SPB (22) meninggal dunia.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi terkait insiden kecelakaan tersebut,” ujarnya. 

Dari data yang dihimpun Tribun Jateng, terungkap jika keluarga Syabda selama ini tinggal di Jalan H Sibun, RT 2 RW 4, Kecamatan Jatikramat, Kota Bekasi. 

Dalam kejadian itu, ayah Syabda, Muanis mengalami luka lecet di pelipis. 

Sementara dua korban selamat lainnya, yakni Diana Sakti Anistyawati (25) mengalami luka memar mata sebelah kanan serta Tahta Bathari Cahya Loka (11) mengalami luka bagian fraktur kaki kiri. 

Syabda sendiri mengalami luka robek kepala sebelah kiri,cidera kepala berat,kondisi meninggal dunia setelah menjalani perawatan.

Sementara sang ibu, Anik Sulistyowati (48) yang tewas di lokasi kejadian mengalami luka fraktur kaki kanan, robek mata sebelah kanan.

Kabar meninggalnya Syabda Perkasa Belawa dan ibunya dalam kecelakaan maut di tol Pemalang pada Senin (20/3/2023) dini hari meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Paman Syabda, Taufiq Ismadi saat dikonfirmasi, Senin (20/3/2023) mengatakan, rencananya jenazah Syabda dan ibunya akan dibawa ke Mondokan Sragen, Jawa Tengah, untuk dimakamkan.

"Kalau dari pihak keluarga, mau dikuburkan di sini (Mondokan) sekalian. Bareng ibu dan neneknya sekalian, jadi tiga pemakaman sekaligus," jelasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved