4 FAKTA Guru Honorer Kritik Ridwan Kamil: Nasibnya Kini Miris, Ini Klarifikasi Gubernur Jawa Barat
Berikut sederet fakta tentang kasus guru honorer kritik Ridwan Kamil yang jadi sorotan. Nasibnya Kini Miris, Gubernur Jawa Barat Beri Klarifikasi.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Terungkap sederet fakta tentang kasus guru honorer kritik Ridwan Kamil yang jadi sorotan di media sosial.
Diketahui, kritik seorang guru honorer di unggahan instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tampaknya berbuntut panjang.
Guru honorer tersebut mengaku nasibnya kini miris karena tiba-tiba dipecat dari tempatnya mengajar.
Ridwan Kamil pun memberikan klarifikasi, ia mengaku tak berbuat apapun dan tak tahu menahu.
Berikut rangkuman faktanya melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Guru Pengkritik Tiba-tiba Dipecat, Ridwan Kamil: Saya Tak Lakukan Apa-apa'.
1. Berawal dari Kritik
Muhammad Sabil Fadilah, guru asal Cirebon, Jawa Barat, dipecat oleh dua sekolah tempat dia mengajar.
Hal itu terjadi usai Sabil menyampaikan kritik di salah satu unggahan akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, @ridwankamil.
Sabil berkomentar dalam unggahan terbaru Ridwan Kamil yang memberi apresiasi siswa di Tasikmalaya karena patungan membeli sepatu untuk teman sekelasnya, Selasa (14/3/2023).
"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???? ("Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi)" tulis Sabil.
Baca juga: SOSOK 3 Siswa SMP yang Dapat Rp 25 Juta Dari Ridwan Kamil Usai Viral Patungan Belikan Sepatu Teman
Komentar Sabil lalu dibalas Ridwan Kamil.
"@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana)?" jawab Ridwan Kamil.
2. Dikeluarkan dari sekolah
Sabil menyebut Ridwan Kamil mengirmkan pesan ke salah satu sekolah tempat dia mengajar.
Sabil juga menyebut Emil memerintahkan kantor cabang dinas (KCD) untuk menghubungi kepala sekolah dan mencabut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari tempat dia mengajar.
"Lalu RK nge-DM IG sekolah aku untuk ngasih peringatan ke aku.
Tidak hanya itu, RK ngasih perintah ke kepala KCD, lalu kepala KCD menghubungi kepsek aku untuk melepaskan/mencabut data Dapodik guru aku dari sekolah," kata dia, lewat pesan singkat, Rabu (15/3/2023).
3. Ridwan Kamil Tak Tahu Menahu
Terkait pemecatan Sabil, Emil mengaku tidak tahu menahu. Emil juga mengatakan tidak melakukan apa pun terhadap Sabil.
"Saya tidak melakukan apa-apa ya. Mungkin ada yang melaporkan atau gimana. Pada dasarnya kritik mah boleh-boleh aja.
Saya kan selalu menjawab, kalau mengkritik boleh, kalau tidak sopan ya harus sopan, gitu aja.
Bahwa sekolahnya melakukan sebuah tindakan, kan di luar kewenangan saya," ujar Emil saat ditemui di Kuningan, Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
4. Alasan Komentar Di-pin
Terkait alasan komentar Sabil di-pin atau disematkan di bagian paling atas profil IG, Emil menyebut hal itu untuk mengedukasi.
"Oh gini, Kang, kalau saya nge-pin, itu saya sedang mengedukasi kepada orang-orang yang kadang komennya enggak pakai fakta. Saya klarifikasi, sebenarnya itu," kata Emil.
Emil kemudian membalikan pertanyaan, terkait bolehkah berkomentar atau menyampaikan kata kasar.
"Jadi pertanyaan, saya tanya ke akang, kita mengizinkan enggak orang berbicara kasar? Kan enggak. Nanti ditiru, makanya diedukasi," ujar Emil.
Terkait kata "maneh" yang digunakan Sabil dalam menyampaikan pertanyaan, Emil jelaskan soal Undak Usuk Bahasa Sunda.
Lalu, Emil menganalogikan seorang anak kepada orangtua yang menggunakan kata "maneh" "Kalau orang berbahasa Sunda, itu ada namanya Undak Usuk.
Anda bayangkan, Anda bicara begitu (kata Maneh) ke ibu kandung, sopan enggak?" tanya Emil sambil menutup wawancara.
Siswa SMP yang Dapat Rp 25 Juta Dari Ridwan Kamil
Kasus guru honorer ini berawal dari viralnya 3 siswa SMP di Tasikmalaya hingga jadi sorotan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Tindakan terpuji ketiga siswa tersebut menyentuh hati Ridwan Kamil, hingga orang nomor 1 di Jabar itu memberikan bantuan uang Rp 25 juta.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, apa yang dilakukan para siswa tersebut merupakan bentuk teladan.
Mereka adalah Rafi (inisiator), Yandi (penerima), dan Azis (perekam video). Ketiganya adalah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya.
"Selain permintaan folbacknya diterima, juga saya memberikan 25 Juta Rupiah untuk digunakan dalam inovasi kegiatan2 kemanusiaan.
Terserah anak-anak kelas tersebut idenya seperti apa," tulis Emil dalam akun Instagramnya @ridwankamil.
"Semoga mereka semangat dan terus menularkan keteladanan kemanusiaan dan menjadi inspirasi di teman-teman seusianya," tambah Emil.
Ia pun mendoakan para siswa tersebut agar tercapai cita-citanya.
"Tetap semangat anak-anaku sayang, semoga tercapai cita-citanya. Aamiin. Wargi Jabar, jika butuh pertolongan/bantuan kemanusiaan segera hubungi @jabarquickresponse," ucap Emil.
Berita sebelumnya, viral di media sosial aksi sejumlah siswa SMP Negeri 3 Tasikmalaya, Jawa Barat, patungan membelikan sepatu baru untuk teman sekelas mereka.
Dari video yang diunggah akun Twitter @akuluka, awalnya tampak video yang memperlihatkan sepatu hitam seorang siswa yang sudah bolong.
Kemudian terlihat para siswa patungan mengumpulkan uang untuk membeli sepatu.
Di akhir video, tampak seorang siswa sangat bahagia sambil memegak kotak sepatu baru yang diberikan oleh teman-temannya.
Dari penelusuran, ternyata sosok yang menginisiasi untuk membeli sepatu baru adalah Rafi, siswa kelas VIII B.
Rafi menginisiasi agar teman sekelasnya patungan membeli sepatu untuk Yandi.
"Pertama, saya lihat sepatu Yandi bolong, kasihan, jadi saya ngasih tahu semuanya harus udunan (patungan)," ujar Rafi saat ditemui di SMPN 3 Tasikmalaya, Jumat (10/3/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Video Viral Siswa SMP Tasikmalaya Patungan Beli Sepatu, Ridwan Kamil Beri Rp 25 Juta'.
Inisiatif Rafi tersebut mendapatkan respons yang baik dari rekan-rekannya yang juga turut serta menyisihkan uang jajan mereka.
"'iya hayu,' semuanya ditagih," kata Rafi.
Uang patungan yang diberikan oleh rekan-rekannya itu bervariasi, mulai Rp 3.000 sampai Rp 50.000.
Selain rekan-rekan Yandi, orangtua Rafi juga turut memberikan sumbangan untuk membeli sepatu baru tersebut.
Adapun total uang yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 196.000.
Setelah uang terkumpul, Rafi kemudian membelikan sepatu untuk Yandi.
"Pesan di online," jelas Rafi.
Rafi juga menunjukkan sepatu lusuh yang kini viral tersebut terpajang di depan kelasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.