Pengaruh KKB Papua Bakal Memudar, BNPT Pakai Strategi Ini Supaya Masyarakat Tak Dukung Mereka

BNPT melakukan strategi khusus agar pengaruh KKB Papua tak meluas di masyarakat. Pengaruh KKB bakal memudar. Seperti apa strateginya?

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS.com/Irsul Panca Aditra
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. BNPT melakukan strategi khusus agar pengaruh KKB Papua tak meluas di masyarakat. Pengaruh KKB bakal memudar. 

SURYA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan strategi khusus agar pengaruh KKB Papua tak meluas di masyarakat.

Dengan cara ini diharapkan pengaruh KKB Papua bisa memudar, dan masyarakat tak ada yang mendukung mereka.

Kepala BPNT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar mengingatkan masyarakat agar tidak terpecah dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

"Dalam menghadapi kelompok separatis teroris BNPT mengingatkan pentingnya memastikan masyarakat tidak terbelah dan harus sepakat jika KKB Papua merupakan musuh bersama," kata Kepala BNPT Komjen Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat, melansir dari ANTARA.

Menurut jenderal bintang tiga tersebut masyarakat harus diberikan pandangan tentang paradigma nasional, hukum, motif sampai gangguan keamanan yang dilakukan KKB sehingga ditetapkan menjadi kelompok separatis teroris.

"Sehingga masyarakat tidak terbelah dan sepakat bahwa KKB Papua adalah musuh bersama," ujar dia.

Eks Kapolda Papua dan Banten tersebut mengingatkan bahwa sudah menjadi tugas bersama terutama BNPT untuk memastikan masyarakat waspada terhadap ideologi kekerasan yang mengarah pada terorisme.

"Tugas kita adalah memastikan masyarakat waspada terhadap ideologi ini, dan ini juga upaya memberikan perlindungan kepada warga negara," kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 tersebut.

Baca juga: BIODATA Brigjen TNI JO Sembiring yang Minta KKB Papua Penembak TNI di Yahukimo Serahkan Diri

Senada dengan itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Nissan Setiadi menyampaikan akan melakukan penguatan kewaspadaan masyarakat di Tanah Papua.

"kita akan adakan Warung NKRI dan program prioritas dialog kebangsaan melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua," kata dia.

KKB Papua Kena Sindiran Pedas Tokoh Adat

Aksi teror KKB Papua yang masif baru-baru ini menuai sindiran pedas dari beberapa tokoh masyarakat dan adat Papua.

Mereka blak-blakan menyebut yang dibutuhkan Papua saat ini adalah pembangunan, bukan pembunuh dan pangacau.

Para tokoh masyarakat dan tokoh adat Papua menilai kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan kekerasan, telah merugikan banyak pihak.

Tokoh adat Suku Kamoro, Mimika, Marianus Magnaiteko sungguh prihatin melihat gerakan KKB Papua.

Menurut dia, perlu ada pendekatan-pendekatan kekeluargaan baik itu melalui adat dan gereja.

"Kami orang adat sangat menyayangkan kenapa? Betapa indahnya Bapak Jokowi punya perhatian khusus bagaimana membangun infrastruktur yang baik dari kota ke kampung dan ada orang yang mengacaukan keadaan," ujar Marianus di Mimika, Papua Tengah, Selasa (7/3/2023), melansir dari polri.go.id.

Tokoh pemuda Kabupaten Mimika, Agustinus Anggaiba, menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan KKB tidak bisa dibenarkan.

Ia menginginkan Papua aman.

"Kami tokoh pemuda supaya kita kedepankan prikemanusiaan dari kelompok Egianus. Papua membutuhkan pembangunan, bukan membutuhkan pembunuhan dan pengacau," ujar Agustinus.

Sementara Tokoh Intelektual Kabupaten Mimikan dan Kabupaten Puncak, Yonias Kula, mengatakan kondisi Papua secara keseluruhan dalam keadaan aman.

Tetapi, pada 2022 dan 2023 banyak kejadian-kejadian kekerasan oleh kelompok Egianus. Terakhir, penyanderaan pilot Susi Air.

"Kalau tidak dikembalikan, masyarakat banyak mengungsi di sini (Mimika), Nabire dan Jayapura," jelas Yonias.

Ia juga mengimbau para pemuda di Papua jangan mudah terprovokasi, meski ada yang pro maupun kontra dengan kelompok KKB.

"Jangan terjerumus hal-hal yang tidak berguna, lebih bagus tidak usah, kalau bisa masyarakat terlebih khusus adik-adik kita yang SMA dan SMP gampang sekali bergabung dengan Pak Egianus dan kelompoknya," ucap Yonias.

KKB Papua Tembak Anak Kepala Kampung

Sebelumnya, kebrutalan KKB Papua penyandera pilot Susi Air semakin parah, mereka tega menembak anak kepala kampung gara-gara hal sepele.

KKB Papua tersebut merupakan pimpinan Egianus Kogoya.

Melansir dari laman polri.go.id, KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya membunuh seorang anak berusia 8 tahun.

Korban adalah anak kepala kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, berinisial MT.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani. S.Sos., S.I.K., M.H., menjelaskan, pembunuhan ini terjadi pada minggu lalu, ketika Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan pengejaran terhadap KKB Papua.

Pembunuhan itu dilakukan kelompok Egianus Kogoya karena Kepala Kampung Pimbinom 55 ST menolak memberi bantuan bahan makanan.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 8 tahun berinisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," jelasnya.

Kombes Faizal, menambahkan, penembakan terhadap korban dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas insiden tersebut.

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya, walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa. Tapi kita coba jembatani.

Saksi juga melihat kelompok Egianus membawa tiga senapan laras panjang. Kami bertekad untuk menangkap Egianus dan juga membebaskan pilot Susi Air,” ungkapnya yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved