KEBRUTALAN KKB Papua Penyandera Pilot Susi Air Semakin Parah, Tembak Anak Kepala Kampung Karena Ini

Kebrutalan KKB Papua penyandera pilot Susi Air semakin parah, mereka tega menembak anak kepala kampung gara-gara hal sepele.

polri.go.id
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani saat memberikan keterangan terkait kebrutalan KKB Papua tembak anak kepala kampung. 

SURYA.co.id - Kebrutalan KKB Papua penyandera pilot Susi Air semakin parah, mereka tega menembak anak kepala kampung gara-gara hal sepele.

KKB Papua tersebut merupakan pimpinan Egianus Kogoya.

Melansir dari laman polri.go.id, KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya membunuh seorang anak berusia 8 tahun.

Korban adalah anak kepala kampung Pimbinom, Distrik Kuyugawe, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, berinisial MT.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2023, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani. S.Sos., S.I.K., M.H., menjelaskan, pembunuhan ini terjadi pada minggu lalu, ketika Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan pengejaran terhadap KKB Papua.

Pembunuhan itu dilakukan kelompok Egianus Kogoya karena Kepala Kampung Pimbinom 55 ST menolak memberi bantuan bahan makanan.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 8 tahun berinisial MT dibunuh oleh Egianus Kagoya sendiri," jelasnya.

Kombes Faizal, menambahkan, penembakan terhadap korban dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas insiden tersebut.

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya, walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa. Tapi kita coba jembatani.

Saksi juga melihat kelompok Egianus membawa tiga senapan laras panjang. Kami bertekad untuk menangkap Egianus dan juga membebaskan pilot Susi Air,” ungkapnya yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua. 

Kabar Pilot Susi Air

Sebelumnya, Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua, Philip Mark Merthens, hingga saat ini masih belum berhasil diselamatkan.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa pilot Susi Air tersebut sudah tak berada di Kabupaten Nduga.

"Yang pasti, baik sandera maupun KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah tidak berada di Kabupaten Nduga," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, melansir dari ANTARA.

Irjen Mathius Fakhiri juga menegaskan, upaya pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata terus berlanjut.

Ia menjelaskan lebih rinci bahwa pihaknya akan terus berusaha dan tidak menimbulkan korban jiwa, baik itu warga sipil maupun sandera.

"Oleh karena itulah, berbagai pendekatan terus dilakukan, terutama melalui para tokoh agar tidak menimbulkan jatuh korban," kata Kapolda di Jayapura.

Hal itu sengaja dilakukan KKB agar aparat keamanan apabila bertindak tegas dan menimbulkan korban jiwa akan dinyatakan pelanggaran HAM.

"Mudah-mudahan pembebasan dapat segera dilakukan tanpa ada korban jiwa," harap Kapolda Fakhiri.

Isu Pilot Susi Air Terafiliasi KKB Papua

Selain itu, terungkap fakta sebenarnya isu yang menyebut pilot Susi Air, Philip Mehrtens, terafiliasi dengan KKB Papua.

Isu tersebut merebak lantaran hingga kini sang pilot belum bisa diselamatkan dari sanderaan KKB Papua.

Lalu terkait dengan dugaan Philip Mehrtens terlibat dalam gerakan KKB Papua, Kuasa Hukum Donal Fariz menampik hal tersebut.

“Phil adalah pilot yang sudah lama bekerja di Susi Air, dan dia berintegritas dalam pekerjaannya.

Jadi, jangan sampai ada pihak-pihak yang melakukan spin informasi bahwa beliau terafiliasi pada pihak-pihak tertentu,” tegas Donal, seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Beredar Rumor Philip Mehrtens Terafiliasi KKB Papua, Susi Pudjiastuti: Sangat Tidak Benar'.

Diketahui, Susi Pudjiastuti, Pemilik dan Perintis Susi Air, hadir dalam konferensi pers di Jakarta, pada Rabu (1/3).

Ditemani oleh Kuasa Hukumnya, Donal Fariz, Susi mengapresiasi pemerintah dan pihak otoritas atas bantuan pencarian Pilot Susi Air, Capt. Philip Mark Mehrtens.

“Terima kasih atas upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam usaha untuk mencari Captain Philip Mehrtens,” tutur Susi di hadapan awak media.

Masih di konferensi pers yang sama pula, Donal Fariz kembali menegaskan bahwa dampak dari kasus ini ikut memberikan imbas bagi daya operasional Susi Air.

Tak hanya karena kasus penyanderaan ini, tapi juga atas aksi perusakan dan pembakaran pesawat Susi Air.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved