Berita Surabaya
FK Unair Gandeng Universitas Adelaide Turunkan Angka Kematian Ibu-Bayi di Jatim dan Kalimantan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih relatif tinggi.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih relatif tinggi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jawa Timur pada tahun 2018 terdapat 522 kematian ibu dan 4.028 kematian neonatal (bayi baru lahir).
Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Salah satunya seperti yang dilakukan Fakultas Kedokteran (FK) Unair bersama The University of Adelaide Australia.
"Kami (FK Unair) dengan Adelaide University plus 6 kabupaten di Jawa Timur dan Kalimantan Timur (menggelar workshop) di mana itu akhirnya (berupaya) bagaimana angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi ini bisa turun," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair), Prof Dr Budi Santoso dr SpOG(K) disela acara workshop peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal pada enam kabupaten/kota di Jawa Timur dan Kalimantan Timur, Selasa (28/2/2023).
Prof Budi mengungkapkan workshop yang digelar tersebut memang tak secara langsung dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, namun setidaknya dapat memperbaiki tentang sumber daya manusia (tenaga kesehatan) hingga pelayanan fasilitas kesehatan.
"Workshop ini adalah workshop yang kedua dan Prof Mahmood ( Mohammad Afzal Mahmood, MD, MBBS, MPH, PhD dari The University of Adelaide Australia) adalah adjunct professor kita di departemen obgyn yang memang setiap 6 bulan sekali harus datang memberikan perkuliahan. Tapi untuk workshop ini beliau motornya," papar Prof Budi.
"Kira-kira 6 bulan yang lalu kami melaksanakan workshop yang pertama, dan jadi workshop itu dikerjakan di masing-masing center di 6 kabupaten itu. Sekarang melanjutkan workshop yang kedua sekaligus evaluasi apakah aktivitas-aktivitas yang direkomendasikan pada workshop sebelumnya sudah dilaksanakan? Dan ternyata sudah dilaksanakan dan mampu mendeteksi terjadinya hipertensi dalam kehamilan, eklamsianya bisa menurun," sambungnya lagi.
Prof Budi berharap keenam kabupaten yang terlibat dalam workshop ini nantinya bisa menjadi role model yang dapat dicontoh oleh daerah lain.
Adapun keenam kapubaten/kota dari provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Timur yang terlibat dalam workshop ini antara lain Pasuruan, Tuban, Jombang, Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda.
Sementara itu dijumpai dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah SKM MQIH menuturkan workshop ini digelar untuk meningkatkan kapasitas SDM kesehatan.
"Kami coba mengaplikasikan apa yang sudah kami dapatkan. Kemudian kolaborasi dengan Jawa Timur melalui FK Unair. Intinya adalah kita membangun jembatan dari universitas, dinas kesehatan, rumah sakit, dan pemerintah daerah, bagaimana kami ini punya persepsi yang sama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi," tutur Masitah.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Preeklampsia
angka kematian ibu dan bayi
Universitas Airlangga
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Daya Beli Petani di Jawa Timur Menurun, BPS Ungkapkan Penyebabnya |
![]() |
---|
Polemik Internal Berlanjut, Kini Sejumlah Kiai Menolak Jadi Pengurus PCNU Surabaya |
![]() |
---|
Hingga Hari Kedua, Pendaftaran Bacaleg di KPU Jatim Masih Nihil |
![]() |
---|
Cegah Pelecehan Hingga Pernikahan Anak di Surabaya, Cak Eri: Keluarga Memiliki Peran Strategis |
![]() |
---|
Momen Hardiknas, Wali Kota Eri Cahyadi Kenalkan Konsep Surabaya Hebat dalam Merdeka Belajar |
![]() |
---|