Berita Blitar

UPDATE Nasib 29 KK Terdampak Ledakan Dahsyat di Blitar yang Rumah Hancur dan Luka, Ditanggung Siapa?

Ledakan dahsyat di Blitar yang mengakibatkan 4 orang tewas juga meninggalkan masalah bagi puluhan keluarga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok. 

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Musahadah
kolase surya/samsul hadi
Begini lah nasib 29 KK terdampak ledakan dahsyat di Blitar yang rumahnya hancur dan harus jalani perawatan di RS. 

SURYA.CO.ID - Ledakan dahsyat di Blitar yang mengakibatkan 4 orang tewas juga meninggalkan masalah bagi puluhan keluarga di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok. 

Pasalnya rumah-rumah mereka hancur terimbas ledakan dahsyat di Blitar dan sebagian mereka juga mengalami luka-luka. 

Data dari BPBD setempat, ada 23 korban luka-luka, dan 25 bangunan rusak baik ringan, sedang, dan berat serta 29 kepala keluarga (KK) yang terdampak ledakan dahsyat di Blitar.

Bagaimana nasib mereka kini? 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan sudah merumuskan solusi agar bisa membantu merehabilitasi bencana sosial tersebut. 

Baca juga: FAKTA BARU Ledakan Dahsyat di Blitar: Ada 20 Kilogram Bubuk Petasan dan Suara Terdengar 30 Kilometer

Hal ini ditegaskan Khofifah saat meninjau lokasi ledakan dan para korban bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf, Selasa (21/2/2023).

“Saya sudah koordinasi dengan ibu bupati supaya kita bisa berikan rehabilitasi terhadap rumah rumah yang terdampak,” kata Khofifah. 

Namun bantuan dan invervensi tidak bisa serta-merta dilakukan, melainkan untuk bisa memberi intervensi dibutuhkan payung hukum.

Untuk itu, ia meminta Bupati Blitar untuk menerbitkan SK Tanggap Bencana Sosial, yang nantinya akan dijadikan payung hukum untuk memberikan intervensi baik dari pemprov maupun pemkab.

“Para Ibu Bupati Blitar saya sampaikan agar buatkan SK Tanggap Darurat Bencana Sosial supaya ketika kita memberikan intervensi, ada payung hukumnya. Nanti kita akan sharing dari Provinsi dan Kabupaten Blitar,” tegasnya.

Payung hukum SK tersebut bisa dijadikan landasan untuk membantu para korban maupun merehabilitasi rumah-rumah terdampak sebagai rehabilitasi. 

Ia berharap SK tersebut segera diterbitkan sehingga tim bisa segera turun melakukan identifikasi.

Setelah 14 hari masa tanggap darurat maka rekonstruksi bisa segera dilakukan. 

“Kalau SK hari ini sudah, maka bisa dilakukan identifikasi. Artinya ya bisa segera. Karena tanggap darurat itu 14 hari. Baru  setelah itu rekonstruksi,” tandasnya.

Setidaknya ada lebih dari 20 rumah dan 1 fasilitas umum (masjid) yang terdampak rusak ringan akibat ledakan yang berasal dari salah satu rumah warga tersebut.

Ada juga terdapat 1 rumah yang rata dengan tanah.

Berdasarkan daya BPBD Jatim, ledakan ini menelan 4 korban jiwa dan 23 korban luka-luka termasuk bayi berusia 4 bulan. 

“Saya sudah koordinasikan juga dengan Ibu Bupati. Semua korban yang dirawat di rumah sakit Blitar  tolong dalam coverage APBD Kabupaten. Sedangkan kalau ada yang butuh dirujuk ke RS Saiful Anwar atau RSUD Dr Soetomo, maka akan dicover APBD Pemprov Jatim,” pungkasnya. 

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan bantuan dampak bencana kepada 13 orang yang berada di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok serta 3 orang saat menjenguk di RS Srengat. 

Sebelumnya, Khofifah juga memastikan korban yang luka dan dirawat di rumah sakit daerah Kabupaten Blitar menjadi tanggung jawab sepenuhnya Pemkab Blitar.

"Kalau ada yg perlu dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang atau RSUD dr Soetomo (Surabaya) maka dalam tanggung jawab Pemprov," kata Khofifah saat ditemui di Pantai Mutiara, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Selasa (21/2/2023).

Mantan Menteri Sosial tersebut menegaskan perlindungan kepada masyarakat menjadi prioritas semua pihak baik Pemprov Jatim, Pemkab Blitar dan stakeholder lainnya.

Kondisi Balita yang Terluka

Tri Wahyudi bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).
Tri Wahyudi bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). (Polres Blitar Kota)

Tri Wahyudi (27) merasakan suasana mencekam ketika terjadi peristiwa ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam. 

Tri bersama istri, Dwi Ernawati (21) dan anak balitanya, Bara Kertanegara, yang ketika itu sudah tidur di kamar tiba-tiba terjaga setelah mendengarkan dentuman keras di dekat rumahnya. 

Bersamaan dengan suara dentuman keras itu listrik rumah padam dan Tri bersama istri serta anaknya yang berusia empat bulan langsung keruntuhan batako tembok kamarnya.

"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin. Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," kata Tri saat menceritakan kembali peristiwa ledakan di sela-sela menunggu anaknya yang dirawat di RSUD Srengat, Selasa (21/2/2023).

Anak Tri yang masih berusia empat tahun harus menjalani rawat inap di RSUD Srengat karena mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa reruntuhan material bangunan rumah.

Sedang Tri dan istri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan, dada, dan kepala.

"Saya, istri, dan anak tertimbun reruntuhan batako," ujarnya. 

Rumah Tri hanya berjarak satu rumah di sebelah timur dari pusat ledakan atau di rumah Darman.

Di sebelah barat rumah Tri merupakan rumah kakaknya tapi dalam kondisi kosong.

Posisi kamar Tri segaris dengan pusat ledakan yang diduga di bagian dapur rumah Darman. 

"Dari pusat ledakan, timurnya adalah rumah kakak saya, tapi kosong dan timurnya lagi adalah rumah saya," katanya. 

Tri bersama istri dan anaknya yang tidur satu ranjang di kamar tertimbun reruntuhan tembok.

Dalam kondisi gelap, Tri bangun lebih dulu dari reruntuhan bangunan. 

Tangan Tri mengalami luka-luka ketika berusaha bangun dari reruntuhan material bangunan. 

Lalu, Tri mendengar suara istrinya minta tolong.

Tubuh istri Tri juga tertimbun material dan hanya terlihat tangannya. 

"Tubuh istri saya hampir semua tertimbun, hanya terlihat tangannya. 

Setelah bisa bangun dari reruntuhan bangunan, Tri mencoba menolong istrinya.

Sedang anaknya masih tertimbun reruntuhan material bangunan.

"Saya menolong istri dulu, karena terdengar suara meminta tolong. Kalau anak saya tidak langsung menangis. Kalau langsung dicari posisinya juga tidak tahu, karena gelap, takutnya malah terinjak," ujarnya.

Selesai menolong istrinya, Tri baru mendengar suara anaknya menangis.

Seketika Tri ganti mencari posisi anaknya dan mengeluarkan dari reruntuhan material bangunan.

"Kemudian, saya langsung membawa istri dan anak ke Puskesmas. Saya bawa naik motor ke Puskesmas. Saya tidak menunggu mobil ambulans, karena di lokasi belum ramai. Istri luka lecet di kepala," katanya. 

Tri sangat bersyukur keluarganya selamat dalam peristiwa ledakan yang diduga berasal dari bahan petasan di rumah tetangganya. 

Tri juga mengaku tidak tahu kalau di rumah tetangganya itu membuat petasan.

"Tidak tahu kalau disitu (rumah Darman) membuat petasan. Tiba-tiba meledak. Saya kira terjadi gempa, karena bangunan tembok langsung runtuh," katanya. 

Putu Victor, dokter spesialis bedah RSUD Srengat yang menangani anak Tri mengatakan kondisi korban baik.

Gerakannya aktif dan bisa menangis kuat. 

"Minum asinya juga kuat. Tidak ada keluhan dan hari ini bisa dipulangkan," katanya.

Dikatakannya, kondisi bayi saat dibawa ke RSUD Srengat masih sadar penuh dan menagis kuat serta gerakannya aktif. 

"Tapi ada luka lecet di bagian kepala akibat benturan tumpul," ujarnya.

Polisi Masih Identifikasi DNA Korban Tewas

Kapolda Jatim didampingi Gubernur Jatim dan Pangdam V/Brawijaya memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi ledakan petasan di Dusun Tegalrejo Sadeng, Deda Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).
Kapolda Jatim didampingi Gubernur Jatim dan Pangdam V/Brawijaya memberikan keterangan kepada wartawan di lokasi ledakan petasan di Dusun Tegalrejo Sadeng, Deda Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). (samsul hadi/surya.co.id)

Polisi masih mengembangkan proses penyelidikan peristiwa ledakan petasan di rumah warga Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Polisi sudah mengidentifikasi tiga dari empat orang korban meninggal dunia dalam peristiwa itu melalui hasil pemeriksaan DNA dengan keluarga korban.

Tiga korban yang sudah teridentifikasi, yaitu, Darman (65), pemilik rumah yang menjadi pusat ledakan serta dua anaknya, Arifin (28) dan Deni Widodo (23).

Sedang satu korban lainnya, yang diduga Betrisa Neswa Roszi (17) alias Wawa masih dalam proses identifikasi.

"Tiga orang berhasil diidentifikasi, jadi tidak berhenti di sini, diduga (mereka) yang menjadi korban bisa menjadi pelaku. Kami masih dalam tahap proses pengembangan," kata Kapolda Jatim, Irjen Toni Hermanto saat melihat lokasi ledakan bersama Pangdam dan Gubernur Jatim di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).

Kapolda mengatakan peristiwa ledakan petasan masih dalam proses penyelidikan. Kapolda berjanji siapa yang terkait dengan peristiwa ledakan itu pasti akan dilakukan proses penegakan hukum.

"Pemeriksaan masih berjalan, kami akan perjelas lagi setelah beberapa waktu ke depan," ujarnya.

Dikatakannya, hasil forensik untuk memastikan bahan kimia yang digunakan dalam peristiwa ledakan di Blitar sudah keluar hari ini.

"Terkait jumlahnya (bahan petasan) belum diprediksi, tapi dengan melihat seperti ini (dampaknya) ya bisa dibayangkan sendiri. Kami akan dalami, ini perlu pembuktian dari sumbernya siapa nanti," katanya.

Menurutnya, Polda Jatim juga berencana melaksanakan Operasi Bina Kusuma dalam waktu beberapa hari ini ke depan.

Operasi itu, salah satu tujuannya untuk mengingatkan masyarakat untuk menghindari pembuat mercon atau bahan peledak lainnya dalam kegiatan perayaan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved