Berita Trenggalek

Gubernur Khofifah: Perairan Teluk Prigi Trenggalek Jadi Prototipe Ekosistem Tata Ruang Laut

Pantai Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek akan menjadi lokasi Festival Mangrove Jawa Timur

|
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berada di Teluk Prigi bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEKPantai Cengkrong di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, akan menjadi lokasi Festival Mangrove Jawa Timur ke 4 pada bulan Maret 2024.

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Perairan Pantai Cengkrong, Pantai Mutiara hingga Pantai Prigi menjadi salah satu prototipe ekosistem tata ruang laut.

Pemprov Jatim bersama Pemkab Trenggalek berupaya menjaga ekologi pantai dengan melakukan penanaman mangrove, underwater restocking, transplantasi terumbu karang, rumah apung hingga membuat apartemen ikan.

"Hampir setiap bulan kami menanam mangrove bersama semua elemen. Penanaman dan pemeliharaan sudah kami lakukan dengan sinergitas yang cukup bagus," kata Gubernur Khofifah saat ditemui di Pantai Cengkrong, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Ekonomi Masyarakat Wilayah Konservasi Mangrove di Trenggalek Meningkat, Budidaya Kepiting Digalakkan

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Pantai Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2/2023).
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Pantai Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2/2023). (SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti)

Khofifah menyebut, 48 persen hutan mangrove di Pulau Jawa ada di Jawa Timur. Ia merinci luas hutan mangrove di Jawa Timur adalah 1.800 hektare.

Jika per hektare hutan mangrove terdapat 3.300 batang pohon mangrove, maka di Jatim terdapat 7 juta pohon mangrove.

"Ketika ada rencana bahwa 2060 kita net zero emission, dengan ini (penanaman mangrove) bisa kita wujudkan. Selain itu, menanam mangrove sama saja dengan sedekah oksigen," jelas Ketua Umum PP Muslimat ini.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, selain menjaga ekologi, hilirisasi mangrove juga bisa menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat sekitar pesisir pantai.

Seperti di Kabupaten Trenggalek, sudah ada warga yang berinovasi membuat sirup dari mangrove. Selain itu masyarakat juga sudah mulai bisa menyemai benih kepiting yang hidup di hutan mangrove.

"Betapa nilai tambah dari mangrove bisa dirasakan oleh masyarakat, ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved