KLB PSSI

PSSI Harus Perhatikan Sepakbola Usia Dini dan Muda untuk Dapat Pemain Timnas Indonesia Berkualitas

PSSI diminta untuk perhatikan dan serius dalam pembinaan sepakbola usia dini dan muda. Sehingga kedepan Timnas Indonesia dapatkan pemain berkualitas

Editor: Fatkhul Alami
Foto istimewa
Rudy W Keltjes (ketiga dari kiri) bersama mantan pemain nasional dan pelatih di Jatim berdiskusi soal sepakbola Indonesia di Surabaya 

 

SURYA.co.id | SURABAYA - PSSI diminta untuk memperhatikan dan serius dalam pembinaan sepakbola usia dini dan muda. Sehingga kedepan Timnas Indonesia bisa mendapatkan pemain berkualitas.

Permintaan tersebut dilontarkan dalam forum diskusi mantan pemain nasional Jawa Timur menyambut pelaksaanan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI hari ini, Kamis (16/2/2023).

Salah satu mantan pemain nasional Indoensia sekaligus pelatih yang sudah malang melintang di tanah Air, Rudy William Ketjes meminta, PSSI supaya harus memperhatikan pembinaan sepakbola usia dini, muda dan akademi.

Menurut Rudy Keltjes, Indonesia punya banyak potensi sumber daya manusia sepakbola ungul. Banyak pemain potensial dari Aceh hingga Papua yang perlu diangkat dan diasah.

"Indonesia punya banyak SSB (sekolah sepakbola) dan akademy. Ini yang harus terus terus dibina pemain-meian mualai usia dini. PSSI harus turun ke daerah-daerah, jemput dan cari pemai," ucap Rudy Keltejs di Surabaya.

Rudy Keltjes yang penah melatih PSMS Medan, Persebaya, Persipura Jayapura ini memberi saran, pemerintah lebih giat lagi untuk bekerja sama dengan SSB. Lantaran infrastruktur (lapangan) yang punya adalah pemerintah.

"Kesulitan kita untuk latihan, ya lapangan. Saya kira pemerintah bisa bantu kerjasama dengan SSB," ucap Rudy Keltjes.

Pria yang pernah jadi pelatih Timnas Indonesia junior ini mendorong, PSSI untuk lebih aktif dalam pembinaan sepakbola usia dini dan muda. Jika ini bida dilakukan secara konsisten, akan banyak pemain-pemain berkualitas untuk Timnas Indoensia yang berprestasi.

Kemudian, Rudy Keltjes juga mengatakan, Indonesia punya pelatih-pelatih lokal dengan kemampuan bagus. Kualitasnya harus terus ditingkatkan oleh PSSI dengan banyak menggelar kepelatihan.

"PSSI juga perlu meninjau dan memperketat syarat pelatih asing untuk jadi pelatih di Indonesia. Syaratnya harus ketat dan betul-betul berkualitas, jangan asal pakai pelatih asing saja," nilai pria yang juga pernah jadi pelatih PON Jatim di Papua ini.

Joko Malis, eks pemain sekaligus pelatih beberaoa klub menambahkan, diskusi dari mantan pemain nasional Jatim ini merupakan sumbangsih dari insan sepakbola untuk PSSI. Tujuannya supaya prestasi sepakbola Indonesia lebih baik dan maju.

"Ketua dan pengurus (PSSI) nanti harus ada perubahan lebih baik sepakbola Indonesia. Kepengutusan harus baru, jangan palai orang lama karena akan mrnimbulkan masalah dan sepakbola tak akan diperbaiki. Kami siap diskusi demi kemajuan bola Indonesia," saran Joko Malis.


Maura Hally, eks pemain Persebaya di era perserikatan menambahkan, Ketua PSSI dan kepengurusan yang terpilih dalam KLB nanti harus memperhatikan sarana dan prasarana sepakbola yang mendukung kemajuan.

"Kemudian daerah juga harus diperhatikan, banyak bakat-bakat pemain berkualitas yang ada di daerah. Tapi tidak pernah diperhatikan," terang Maura Hally.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved