Berita Nganjuk

Peternak Diajak Vaksinkan Hewan Peliharaannya, Gejala PMK Kembali Muncul,Disebabkan Dua Hal

Medic Veteriner Dinas Pertanian Nganjuk, drh Neneng Susanti mengatakan, PMK menyebar kembali karena ada ternak belum vaksin

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Vaksin terhadap hewan peliharaan peternak kembali diintensifkan Pemkab Nganjuk dalam upaya mencegah terjadinya kembali penyebaran PMK di Nganjuk. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Ajakan kepada peternak untuk memvaksinkan hewan peliharaanya kembali digencarkan Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Nganjuk. Ini karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sangat merugikan para peternak hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, drh Siti Farida menjelaskan, penyebaran virus PMK dapat melalui udara, peralatan medis maupun dari hewan ke hewan.

"PMK memang mudah menular ke hewan ternak tetapi tidak menular ke manusia. Namun demikian kerugian yang dialami manusia sangatlah besar bila hewan ternaknya mati," kata Siti Farida dalam talkshow di Radio Suara Anjuk Ladang Pemkab Nganjuk, Selasa (14/2/2023).

Dijelaskan Siti Farida, untuk gejala-gejala yang dialami hewan ternak saat terkena PMK di antaranya menderita demam, adanya luka melepuh pada daerah mulut termasuk lidah, gusi, pipi bagian dalam bibi, dan luka melepuh di kaki.

"Apabila penyakit ini terus berlanjut dan tidak segera diobati, hewan ternak tersebut bisa mati," ujar Siti Farida.

Ditambahkan Medic Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, drh Neneng Susanti mengatakan, PMK sekarang ini mulai menyebar kembali karena ada hewan ternak yang belum tervaksin. Kebanyakan hewan yang belum tervaksin tersebut berasal dari luar daerah atau belum sempat diaksin.

Dan jkedua, virus PMK dapat tersebar melalui udara atau angin, air liur yang jatuh ke tanah kemudian menempel ke badan sapi. Dan itu yang bisa menular ke hewan lain. "Penularan itu bisa dengan perantara peternaknya maupun angin. Jadi bila satu hewan di kandang ada yang terkena PMK, kemungkinan besar hewan yang lain bisa tertular juga," kata Neneng.

Dengan demikian, tambah Neneng, pihaknya meminta semua peternak intensif memantau, memvaksin dan membersihkan kandang hewan secara rutin agar tetap sehat. Hewan wajib divaksin agar terhindar dari PMK, asalkan harus sehat, umur lebih dari dua bulan.

"Dan vaksinasii tersebut aman untuk hewan hamil sehingga peternak tidak khawatir berlebihan," tutur Neneng. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved