AKHIRNYA Pilot Susi Air Terdeteksi Dibawa KKB Papua Egianus Kogoya, Mathius D Fakhiri Beri Ancaman
Setelah beberapa hari tak diketahui keberadaannya, pilot Susi Air terdeteksi berada di tangan KKB Papua. Irjen Mathius D Fakhiri beri ancaman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Sempat Viral sebuah foto yang menyebut bahwa Pilot Susi Air yang sampai saat ini belum ditemukan, bergabung dengan KKB Papua.
Ternyata, foto tersebut adalah foto lawas, dan bukan Pilot Susi Air yang sedang dicari keberadaannya.
Sehingga dapat dipastikan foto tersebut adalah hoaks.
Dalam foto yang beredar menampilkan seorang warga Negara asing (WNA) memegang tiang bendera Bintang Kejora dengan narasi WNA tersebut sebagai Pilot Susi Air yaitu Philip Mark Mehrtens dari Selandia Baru.
Namun setelah ditelisik, ternyata seorang WNA yang ditampilkan tersebut merupakan berita 1 tahun silam yakni Kamis (24/2/2022) yang dalam Medsos terlihat sang bule tengah berada di tengah-tengah sekelompok pria yang menggenggam senjata laras panjang.
Sang bule yang mengenakan celana hingga selutut tersebut juga terlihat memegang tiang bendera Bintang Kejora.
Hal tersebut patut disayangkan karena Pilot pesawat Susi Air yaitu Philip Mark Mehrtens WNA dari Selandia Baru, saat ini masih dalam proses pencarian aparat keamanan untuk diselamatkan dan dievakuasi dari penyanderaan KKB Papua di wilayah Nduga.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, sampai saat ini Pilot susi air masih diduga bersama kelompok KST atau KKB.
"Pilot Susi Air masih diduga bersama kelompok KST dan terus dilakukan pencarian sesuai kondisi lapangan," kata Mayjen TNI Muhamad Saleh melalui rilis pers, Sabtu (11/2/2023).
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'KKB Kembali Sebar Hoaks dan Provokasi Mengenai Pilot Susi Air'.
Sebelumnya juga, berita hoaks dan provokasi kerap disebar oleh KKB Papua seperti diungkapkan Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI JO Sembiring.
"Bahwa KST menyebar berita ke masyarakat Paro Kab. Nduga bahwa TNI melancarkan operasi militer dan mengancam masyarakat."
"Semua itu tidak benar, itu adalah upaya provokasi KKB Papua dan simpatisannya," jelas Danrem 172/PWY.
Dikatakan, Danrem JO Sembiring, itulah provokasi dan memutar balik fakta, jika terus dilakukan, bisa melanggar undang-undang.
Situasi Terkini Nduga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.