Kartu Prakerja

ALASAN Insentif Kartu Prakerja 2023 Turun dari Tahun Lalu, Serta Daftar Pelatihan dengan Harga Murah

Apa sebenarnya yang menjadi alasan nilai insentif Kartu Prakerja 2023 turun dari tahun sebelumnya? Berikut penjelasan pihak penyelenggara.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
Informasi biaya daftar Kartu Prakerja 2023 

SURYA.CO.ID - Apa sebenarnya yang menjadi alasan nilai insentif Kartu Prakerja 2023 turun dari tahun sebelumnya? Berikut penjelasan pihak penyelenggara.

Bersamaan dengan diterapkannya skema normal baru untuk pelaksanaan Kartu Prakerja, penyelenggara pun menurunkan nilai insentif yang diberikan pada peserta.

Melalui sebuah video reels di Instagram, pelaksana memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Mereka menerangkan bahwa Kartu Prakerja Gelombang 48 nanti akan menerapkan skema normal, yang mana sudah tidak lagi bersifat semi bantuan sosial.

"Jadi di dalam skema normal ini program kartu prakerja akan fokus pada pengembangan keterampilan angkatan kerja," terang pelaksana Kartu Prakerja.

Pelaksana juga menjelaskan mengenai alasan nilai insentif yang turun.

"Bantuan pelatihan ditingkatkan, sedangkan insentif akan diturunkan. Tetapi secara total itu jumlah nilai manfaat yang diberikan kepada para penerima lebih tinggi dari sebelumnya," imbuhnya.

Selain soal jumlah insentif, pihak pelaksana Kartu Prakerja juga menerangkan bahwa pada skema normal ini, semua orang bisa mendaftar. Meskipun sebelumnya telah terdaftar pada bantuan lain seperti, PKH, BPUM, dan BSU dari Kemenaker.

"Karena kita fokus pada pengembangan keterampilan, maka standar pelatihan ditingkatkan secara signifikan dan bidang pelatihan apa saja yang diberikan akan difokuskan," ungkapnya.

Daftar Pelatihan Murah Kartu Prakerja

Ada beberapa pelatihan kartu prakerja yang dibanderol dengan harga murah.

Pelatihan-pelatihan dengan biaya di bawah Rp 200.000 bisa jadi pilihan untuk menghabiskan saldo pelatihan.

Berikut daftar pelatihan Kartu Prakerja dengan harga di bawah Rp 200.000, dilansir dari unggahan akun Instagram @prakerja.go.id.

1. Luar Sekolah: Menerapkan Prinsip Dasar Agile Management untuk Manajer Produksi

2. Lembaga Pendidikan Prawita: Subeditor Situs Web

3. GameLab by Educa: Membuat Kode Program Menggunakan Java untuk Menjadi Pemrogram Aplikasi

4. LKP Yanti Sukarta: Menata Rambut untuk Bisnis Rumahan

5. Jagobahasa: Belajar Bahasa Inggris Dasar untuk Tour Guide

6. hukumonline.com: Melakukan Riset dan Analisis Hukum secara Online bagi Penasihan Hukum

7. Sekolah Desain ID: Belajar Teknik Desain Mulai dari Brief hingga Presentasi untuk Menjadi Desainer Grafis

8. Sekolah Vokasi IPB: Mengolah Makanan Sehat untuk Juru Masak

9. LPK Merdika: Belajar Mengelompokkan Data dengan Excel untuk Menjadi Petugas Pembukuan

10. Luar Sekolah: Menyusun Strategi Negosiasi Bagi Manajer Pemasaran

11. Talenta: Menguasai Microsoft Excel dan Google Sheet untuk Operator Entri Data

12. Zenpro: Membuat Situs Jualan Online bagi Penjual Online

13. Finata: Menyusun dan Analisa Laporan Keuangan untuk Menjadi Akuntan Perusahaan

14. Luar Sekolah: Belajar Membangun Bisnis untuk Menjadi Pemilik Toko

15. Cakap: Belajar Melaksanakan Penanganan Barang untuk Calon Kurir Paket.

10 Daerah yang Menggelar Pelatihan Kartu Prakerja Offline

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sempat menjelaskan skema pelatihan Kartu Prakerja 2023.

Nantinya, pelatihan Kartu Prakerja 2023 akan berdurasi lebih panjang yakni minimal 15 jam dibandingkan sebelumnya yang minimal 6 jam.

"Hal baru yang baru yaitu, saat skema semi bansos (tahun lalu) pelatihan online minimal 6 jam, sekarang ditingkatkan menjadi 15 jam," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, untuk pelatihan yang dilakukan secara campuran offline dan online atau hybrid akan secara bertahap diterapkan di berbagai wilayah.

Pada tahap awal akan diterapkan di 10 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

Adapun untuk pelatihan yang dilakukan secara langsung atau luring (offline) akan diutamakan bidang-bidang tertentu, antara lain keterampilan yang masuk dalam kriteria Indonesia critical occupation list menurut studi World Economic Forum (WEF).

"Kemudian juga terkait dengan future of job, juga dengan research online," imbuhnya.

Bidang pelatihan yang akan diikuti secara offline itu di antaranya yakni pendidikan terkait dengan bisnis, seperti digital marketing, data specialist, manajer logistik, surveyor, dan desain grafis.

Lalu sektor manufaktur, seperti pelatihan untuk manajer produksi, manajer operasi, ahli teknik industri dan produksi, inspektur keselamatan kesehatan dan kualitas, serta ahli kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja.

Kemudian pada bidang ekonomi kreatif antara lain pelatihan desain grafis, desain layout, animator.

Sementara pada bidang teknik, seperti pelatihan untuk teknisi jaringan dan sistem komputer, serta power plant operator.

"Juga di bidang pertanian diberikan pelatihan skill farmer. Di bidang jasa, diberi pelatihan termasuk untuk kurir, pengantar paket, serta di hospitality pelatihan terkait kebersihan, stock keeper, dan lain-lain," tutup Airlangga.

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved