KKB Papua

NASIB Pilot Susi Air dan Penumpang yang Disandera KKB Papua di Nduga, Kapolda Ungkap Posisi Terakhir

Begini lah nasib Pilot Susi Air yang hilang setelah pesawat dibakar di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan mulai terkuak. 

Editor: Musahadah
kolase tribun papua
Kapolda Papua Irjen Mathius F Fakhiri menjelaskan posisi terakhir pilot Susi Air yang disandera KKB Papua. 

Dua jam kemudian, Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.

Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway.

"Dugaan sementara terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Hal ini disebabkan karena pesawat mendarat dan parkir dengan aman," kata Donal.

Donal mengatakan, pihak Susi Air bersama otoritas terkait sedang mencari tahu apakah ada sabotase dari kelompok tertentu untuk melakukan pembakaran.

Susi Air, lanjutnya, terus berupaya mencari keberadaan pilot dan penumpang lainnya karena hingga saat ini belum bisa dihubungi.

"Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," kata Donal.

Sandera 15 Pekerja

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Ia menjelaskan Situasi Kiwirok Setelah Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Ia menjelaskan Situasi Kiwirok Setelah Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB Papua. (KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI)

Selain menyandera pilot dan lima penupang pesawat Susi AIr, KKB Papua juga dikabarkan telah menyandera 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro.  

Saat ini Polda Papua dibantu Satgas Damai Cartenz tengah mendalami informasi tersbeut.

Hal itu disampaikan, Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Media Center Polda Papua, Selasa (7/2/2023) malam.

"Isu itu beredar sejak Sabtu (4/2/2023). Yang mana, adanya informasi dari masyarakat yang melaporkan kepada kontraktor pembangunan Puskesmas di Distrik Paro bahwa 15 orang pekerja mendapat ancaman dari kelompok egianus kogoya," katanya.

Menurut Benny, terkait informasi itu, Bupati kemudian melaporkan ke Kapolres tentang adanya ancaman tersebut.

"Sebanyak 15 pekerja pembangunan proyek itu dipermasalahkan karena tidak memiliki identitas yang lengkap, hal tersebut yang mengakibatkan mereka mendapat ancaman," lanjut dia.

Kata Benny, informasi yang kami dapat, posisi 15 orang itu sudah keluar dari Distrik Paro dan menuju ke Mapenduma.

"Informasi ini masih di dalami oleh Satgas Damai Cartenz,” jelas Kabid Humas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved