Berita Surabaya

WK DPRD Surabaya AH Thony Sebut Masyarakat Siap Urunan untuk Hidupkan Kembali THR

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony melihat gejala positif dari masyarakat menyambut rencana dibukanya kembali Taman Hiburan Rakyat (THR).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony saat melihat kondisi Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya di Jl Kusuma Bangsa, Jumat (3/2/2023). Terkait rencana dibukanya kembali THR, masyarakat bahkan siap bergotong royong agar tempat hiburan rakyat asli Suroboyo itu terwujud. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony melihat gejala positif dari masyarakat menyambut rencana dibukanya kembali Taman Hiburan Rakyat (THR).

Masyarakat bahkan siap bergotong royong, bahu-membahu, bahkan siap urunan agar tempat hiburan rakyat asli Surabaya itu terwujud. 

Ini menunjukkan masyarakat Surabaya siap mendukung penuh agar THR hidup kembali.

Masyarakat sadar bahwa Pemkot Surabaya juga perlu partisipasi warga untuk mewujudkan impian bersama menghidupkan kembali THR.

Bukti semangat 45 masyarakat Surabaya tidak hanya melawan penjajah namun dalam menghidupkan THR memang tak bisa dibendung.

Karena menurutnya langkah tersebut merupakan partisipasi langsung dan tampak nyata.

"Jika ada rencana untuk mendatangkan investor untuk menghidupkan kembali THR, itu langkah tepat. Namun ada baiknya tidak terlalu menggantungkan investor itu juga lebih baik," kata AH Thony.

Tidak perlu ada pemikiran tidak bisa hidupkan THR kalau tidak ada investor.

"Urunan juga bisa," ujarnya.

Sebab urunan, gotong-royong adalah karakter rakyat Surabaya.

Ini bisa digerakkan untuk membangun dan menghidupkan kembali THR

Tempat pertunjukan berbagai kesenian tradisi Suroboyo tersebut sudah sangat melegenda.

Kejayaan THR tetap dirasakan hingga saat ini.

Meski semua gedung tertutup pohon liar, kemegahannya terasa hingga menembus semak penutup gedung. 

Saat ini pembangunan berbasis kebudayaan sangat dibutuhkan untuk membentuk identitas asli wilayah.

Suroboyo yang dikenal dengan kota seniman bisa menempatkan pembangunan budaya itu lewat hidup kembalinya THR

Lebih dari itu, membangun budaya bisa melalui media seni.

"Pembangunan budaya adalah karakter," ucapnya.

Saat dibangun got mahal, jika masyarakat berbudaya otomatis mereka akan membuang sampah pada tempatnya.

Tantangan saat ini adalah mengembangkan seni tradisi di era digitalisasi.

"Modernisasi di THR tetap harus dilakukan. Namun seni otentik Suroboyo harus tetap hidup. Bahkan dengan digitalisasi dan sosmed, kesenian tradisi akan makin berkembang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved