Berita Surabaya
Usai Digebukin Warga di Surabaya Karena Diduga Penculik Anak, Pemuda ODGJ Ini Dijemput Keluarga
Pemuda ODGJ asal Bangil Pasuruan dihajar warga di Kejawan Putih Surabaya, lantaran diduga penculik anak.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Agus Hidayat (26) baru saja mengalami nasib menyedihkan gara-gara berniat memberi permen ke anak kecil, ia malah dihajar warga di Kejawan Putih Surabaya, lantaran diduga penculik anak.
Kini, terungkap tudingan tersebut salah. Agus Hidayat tenyata orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), asalnya dari Bangil, Pasuruan.
Kamis (2/2/2023) malam, pihak keluarga telah menjemput Agus Hidayat di Polrestabes Surabaya.
Kasubnit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Ipda Tri Wulandari mengatakan, asal Agus akhirnya terungkap setelah beberapa kali melakukan interogasi.
Baca juga: Diduga Penculik Anak, Pria yang Beri Permen ke Bocah di Surabaya Ini Dihajar Warga Kejawan Putih

Semula Agus menyebut asal Pasuruan. Lalu, mengaku dari Jawa Tengah. Kemudian, berubah lagi berasal dari Surabaya.
Wulan pun mencoba menghubungi kantor polisi di daerah yang disebutkan Agus. Sampai akhirnya, ketemu catatan kalau Agus masuk daftar orang hilang di Polsek Bangil,Pasuruan.
"Di daftar orang hilang itu, kan ada kontak keluarganya. Saya coba hubungi. Saya minta keluarganya datang ke Polrestabes Surabaya dengan bawa keterangan kalau memang yang bersangkutan ODGJ," ujar Ipda Tri Wulandari.
Sekitar pukul 23.00, akhirnya pihak keluarga datang ke Polrestabes Surabaya. Surat dari medis yang menyatakan Agus ODGJ ada. Terungkap, Agus pergi dari rumah sejak 4 Januari 2023.
ODGJ dituduh penculik anak bukanlah kasus pertama. Sebelumnya, di Sorong, Papua, ODGJ dibakar massa lantaran dituduh penculik anak.
Oleh karena itu, polisi sudah seharusnya memberikan pemahaman ke masyarakat untuk menyikapi isu penculikan anak.
Kasat Reskrim Polres Surabaya, AKBP Mirzal Maulana memberikan pesan supaya masyarakat tidak terlalu panik dengan isu penculikan anak.
Yang perlu dilakukan orang tua, harus meningkatkan pengawasan anak. Kemudian, memberikan pengertian ke anak agar tidak mudah berinteraksi dengan orang asing. Tidak memberikan perhiasan yang mencolok ke anak. Lalu, segera melapor ke RT/RW apabila melihat orang tidak dikenal seliweran di kampung.