Berita Nganjuk
Lebih Siap Hadapi PMK Jilid II, Nganjuk Dorong Vaksinasi dan Penyemprotan Disinfektan Di Pasar Hewan
dari data yang didapat hingga saat ini total ada 170 hewan ternak di Nganjuk terinfeksi PMK. Dan 20 ekor di antaranya mati
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat terjadi pertengahan 2022 lalu, menunjukkan tanda-tanda terulang mendekati bulan puasa tahun 2023 ini. Jajaran Forpimda Nganjuk kali ini lebih siap menghadapi PMK Jilid II itu, lewat sterilisasi di pasar-pasar hewan dan pemantauan lalu lintas ternak dari luar dari ke wilayah Nganjuk.
Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad menjelaskan, pencegahan dan penanggulan virus PMK sekarang ini cukup penting dilakukan. Hal itu dimaksudkan agar PMK tidak meluas dan menular kemana-mana. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan vaksinasi bagi hewan ternak.
"Beberapa langkah sudah dilakukan. Sampai saat ini sudah terdata hingga 35.000 ekor hewan ternak yang telah divaksin di Nganjuk," kata Muhammad di pasar Hewan Kedondong Nganjuk, Selasa (31/1/2023).
Dijelaskan Muhammad, dari data yang didapat hingga saat ini total ada 170 hewan ternak di Nganjuk terinfeksi PMK. Dan 20 ekor di antaranya mati.
Untuk itu, dikatakan Muhammad, perlu digencarkan kembali penyuluhan dan pencegahan virus PMK melalui vaksinasi dan pendampingan kesehatan ternak. Forkopimda bersama pemda baik mulai tingkat desa, kecamatan, babinsa, babinkamtibmas dan penyuluh hewan, harus bergerak maksimal dalam upaya pencegahan PMK.
"Kami akan datangi hewan-hewan ternak milik warga. vaksinasi kembali digencarkan dengan harapan angka ternak terinfeksi di Nganjuk tidak meningkat dan normal kembali," tandas Muhammad.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Muslim Harsoyo menjelaskan, saat ini pemda terus berupaya mencegah penularan virus PMK. Di antaranya melalui pemberian vaksinasi PMK yang diharapkan dapat meningkatkan imunitas hewan ternak.
"Selain itu kami juga berikan cairan disinfektan kepada para pemilik ternak untuk disemprotkan di kandang dan lingkungan hewan ternak, serta juga diberikan vitamin untuk ternaknya," kata Muslim.
Untuk itu, tambah Muslim, pihaknya mengimbau masyarakat pemilik ternak untuk tidak ragu, apalagi takut jika ternaknya divaksin oleh petugas vaksinator. "Karena hewan ternak yang sudah divaksin akan lebih kebal dari virus PMK. Berbeda dengan hewan yang belum divaksin, akan lebih rentan terkena PMK," ujar Muslim.
Dan untuk memaksimalkan pencegahan PMK di Nganjuk, khususnya untuk mencegah penularan dari luar daerah, pihaknya kembali akan menyiapkan pos pantau kesehatan hewan. Petugas pos pantau akan melakukan pemeriksaan hewan ternak yang akan masuk ke pasar hewan di Nganjuk.
"Yang penting tidak ada penutupan pasar Hewan. Tetapi hewan ternak yang masuk dari luar kota akan kita periksa dan teliti. Langkah ini untuk mengantisipasi merebaknya penyebaran PMK terutama di wilayah Nganjuk," terangnya. ****
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
PMK Jilid 2 menjelang Ramadhan 2023
muncul 170 kasus PMK di Nganjuk
penularan PMK muncul lagi
penyemprotan disinfektan di pasar hewan Nganjuk
pos pantau PMK dihidupkan lagi
DKPP Nganjuk Lepaskan 25.000 Benih Ikan Tawes, Upaya Pelestarian Sekaligus Jadi Sumber Pangan Alami |
![]() |
---|
SK Mendagri Tidak Turun, Penetapan Marhaen Sebagai Bupati Nganjuk Sulit Terwujud Akhir Maret |
![]() |
---|
2 Tahun Proyek Selingkar Wilis Stagnan, Plt Bupati Nganjuk : Koordinasi 6 Pemkab Belum Maksimal |
![]() |
---|
Pedagang Pilih Berjualan di Pasar Kertosono Baru Usai Lebaran, Beralasan Takut Kehilangan Pembeli |
![]() |
---|
Pelajar SMP Tenggelam di Sungai Rowodoro Nganjuk, Bermula Main Air Bareng 3 Rekannya |
![]() |
---|