Berita Surabaya

Ajarkan Budaya, Toleransi dan Bersyukur, SMA di Surabaya Ini Gelar Pertunjukan Barongsai di Sekolah

Bertempat di halaman sekolah, acara dimulai dengan pertunjukan Wushu yang diperagakan belasan siswa SMA Katolik Frateran Surabaya.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Suasana Pertunjukan Barongsai di Halaman Sekolah SMA Katolik Frateran Surabaya, Senin (30/1/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Masih dalam suasana Tahun Baru Imlek 2023, SD, SMP, SMA Katolik Frateran Surabaya menggelar Pertunjukan Barongsai, Senin (30/1/2023).

Bertempat di halaman sekolah, acara dimulai dengan pertunjukan Wushu yang diperagakan belasan siswa SMA Katolik Frateran Surabaya.

Mereka terlihat sangat kompak menunjukan kepiawaiannya dalam seni bela diri yang berasal dari China ini di hadapan ratusan warga sekolah.

"Siswa sekolah kami mayoritas warga keturunan chinese (90 Persen). Sehingga banyak dari mereka yang sudah mengerti dan bisa mengaplikasikan seperti Wushu ini," ujar Kepala SMA Katolik Frateran Surabaya, Fr Wilhelmus Sura BHK S Pd MM.

Warga sekolah semakin larut dalam suasana kemeriahan saat menyaksikan penampilan secara langsung 3 barongsai berwarna pink dan kuning.

Setelah atraksi pertunjukan, para siswa begitu antusias berfoto dengan barongsai di halaman sekolah dan di ruang - ruang kelas.

"Warga sekolah sangat bahagia merayakan Imlek dengan pertunjukan barongsai ini. Meski ada 10 persen lain yang merupakan warga Non Chinese tapi mereka juga ikut merayakan ini yang berusaha kami tanamkan yakni toleransi," ujarnya.

"Sementara Pertunjukan barongsai ini sendiri menjadi momen belajar para siswa tentang keberagaman. Di SMA Katolik Frateran, nilai-nilai toleransi dalam keberagaman dipraktikan langsung dalam kegiatan-kegiatan yang edukatif dan menyenangkan” imbuhnya.

William sapaan akrabnya juga menjelaskan, pertujukan barongsai menjadi sebuah cara sekolah untuk memperkenalkan berbagai momen-momen dan perayaan yang ada di Indonesia.

“Kami memang ingin mengenalkan kepada siswa bagaimana hidup berdampingan di tengah masyarakat yang beragam. Setiap manusia tidak ada yang sama, tetapi beragam atau berbhineka, dan karena itu, siswa harus bisa saling menghormati dan menghargai,” jelasnya.

William berharap, dengan adanya pengenalan keberagaman tersebut, karakter siswa akan semakin kuat dan bisa membentuk generasi yang berkualitas untuk masa depan.

"Karena sejatinya, perbedaan adalah sebuah keindahan hidup. Dan tidak hanya Imlek, tetapi momen-momen atau perayaan lainnya pun tetap diadakan di sekolah. Itu bagian dari pembelajaran untuk mengetahui keberagaman dalam fitrahnya kehidupan," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu guru yang menyaksikan pertunjukan barongsai, Meliana Pantouw Spd SH MKn menilai perayaan Imlek seperti ini menjadi upaya sekolah mengajarkan rasa bersyukur kepada siswa.

"Kami ingin mengajarkan siswa untuk senantiasa bersyukur. Misalnya saat memberikan angpau, ini menjadi bentuk rasa syukur dengan berbagi rezeki," tutupnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved