Pembunuhan Berantai Wowon Cs
SOSOK Parida Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs yang Dianggap Keluarga Masih Jadi TKW di Abu Dhabi
Inilah sosok Parida (45), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Parida (45), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang dibunuh komplotan Wowon Cs.
Parida menjadi TKW kedua yang dibunuh Wowon CS setelah Siti Fatimah.
Parida dibunuh oleh Wowon Cs pada 2021 dan jasadnya ditemukan di dalam lubang di pekarangan rumah salah satu tersangka di Cianjur, Jawa Barat, pada pertengahan Januari 2023.
Belakangan diketahui bahwa Parida dibunuh dengan cara diracun di rumah Solihin alias Duloh - anggota komplotan Wowon Cs- karena selalu menagih kekayaan yang dijanjikan oleh komplotan Wowon Erawan, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.
Seperti diketahui, Parida termasuk satu dari belasan TKW yang terjerat janji palsu komplotan Wowon Cs untuk bisa menggandakan uangnya lewat supranatural.
Baca juga: SIASAT LICIK Wowon Nikahi 6 Perempuan, 3 Diantaranya Dibunuh Komplotan, Satu Disiapkan Lubang Kubur
Lalu siapa sebenarnya Parida?
Kepala Desa Cilangari, Sabana, mengatakan, Polda Metro Jaya telah menghubungi pemerintahan desa untuk menanyakan warga atas nama Parida yang masuk daftar korban pembunuhan berantai Wowon Cs.
"Saya ditelepon Polda Metro Jaya terkait warga bernama Parida. Setelah melakukan penelusuran, memang betul itu warga kami bernama Parida, berdomisili di Kampung Cilangari RW 14," ujar Sabana saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).
Sabana menyampaikan, kabar duka itu juga sudah diterima oleh pihak keluarga Parida.
Polda Metro Jaya akan mencocokkan DNA Parida dengan pihak keluarga untuk kepentingan penyelidikan.
"Pihak keluarga baru tahu kabar Parida (menjadi korban). Katanya petugas dari Polda Metro Jaya akan mengambil sampel darah keluarga Parida untuk tes DNA-nya," kata Sabana.
Sobana mengatakan, Parida dikabarkan hilang kontak sejak pertengahan tahun 2021.
Parida diketahui merantau dan menjadi TKI di Abu Dhabi lebih dari 12 tahun.
"Namun, komunikasinya terputus sekitar bulan Juli 2021.
Pihak keluarga tahunya dia TKW di Abu Dhabi," tutur Sabana.
11 TKW Terjerat

Di bagian lain, Polda Metro Jaya mengungkap ada 11 tenaga kerja wanita (TKW) tertipu oleh Wowon Cs.
Dalam menjaring dan menyakinkan korban, Wowon Cs melakukan berbagai cara mulai dari ubah uang dalam amplop hingga pamer harta barupa rumah dan mobil.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, para korban diperlihatkan jika tersangka Wowon menggandakan nominal uang di dalam amplop.
"Mereka ini pola penipuannya kepada para korban awalnya bertemu dengan tersangka Wowon. Kemudian tersangka Wowon ini bisa seolah-olah mengubah jumlah uang yang ada dalam amplop," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
"Misalnya seribu tiba-tiba dibuat sedemikian rupa isinya bisa menjadi sepuluh ribu," sambung Hengki.
Menurutnya, Wowon juga pamer rumah dan mobil kepada korban, padahal harta tersebut bukan miliknya.
Dengan modus seperti itu, kata Hengki, para korban yang merupakan TKW percaya dan mengirimkan uangnya dan berharap bisa digandakan.
"Ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan ini rumahnya, ini mobilnya. Setelah ditelusuri itu adalah mobil dan rumah milik orang lain. Tapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan," ungkapnya.
Sebelum membunuh Parida, Wowon CS lebih dulu membunuh TKW Siti.
Siti juga menjadi korban penipuan bermodus penggandaan uang lewat supranatural yang dilakukan Wowon Erawan Cs.
Setelah menyetorkan sejumlah uang, Siti tak kunjung mendapat hasil dari penggandaan yang dijanjikan Wowon Cs.
Alhasil, Siti pun menanyakan hal itu ke Wowon.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Wowon sempat menyampaikan kepada Siti bahwa uang tersebut diambil di Mataram, NTB.
"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian dibilang Wowon 'ambilnya di Mataram," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Selanjutnya, Trunoyudo mengatakan Wowon meminta bantuan Noneng yang merupakan mertuanya untuk mengantar Siti ke Mataram.
Namun, tak hanya diperintah untuk mengantar ke Mataram, Noneng ternyata juga diinstruksikan oleh Wowon untuk menghabisi nyawa Siti.
"Noneng, karena diperintah oleh Wowon, dia mendorong Siti ke laut di Surabaya," ujarnya.
Singkat cerita, Siti pun tewas dan jasadnya ditemukan oleh warga mengambang di laut dan dikebumikan di kampung halamannya di kawasan Garut, Jawa Barat.
Selanjutnya, posisi Noneng tidak bisa dibilang aman setelah berhasil menjalankan perintah Wowon.
Noneng pun dibunuh karena dianggap berbahaya lantaran mengetahui tindak kejahatan yang dia lakukan.
Setelah itu, jasad Noneng pun dikubur di dalam satu lubang yang sama dengan anaknya yang juga istri Wowon bernama Wiwin di Cianjur, Jawa Barat.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, selain siti ada TKW lain yang menjadi korban kekejian Wowon Cs.
Informasi itu didapatkan setelah polisi menyelidiki dan mendalami keterangan dari para tersangka yakni Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.
"Untuk sementara, yang kami temukan ada dua orang TKW. Kami dapat info ada pembunuhan sebelumnya itu tadi malam, tadi pagi kami datang ke Cianjur untuk buktikan ada korban yang dikubur di rumah tersangka," ungkap Hengki saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2022).
Motif pembunuhan di Cianjur dan Garut adalah untuk menguasai harta korban.
Para tersangka menipu korban agar memberikan hartanya dengan iming-iming memberi kesuksesan dan kekayaan dengan kemampuan supranatural.
Para korban umumnya ialah TKW. Mereka ditipu beragam mulai dari Rp180 juta hingga Rp250 juta.
Setelah tipu dayanya berhasil dan korban menagih janji tersangka, para korban selanjutnya dilenyapkan.
Berdasarkan penyelidikan, para korban dibunuh dengan cara dicekik menggunakan kain.
Ada juga korban yang dibunuh menggunakan pestisida dan racun tikus. Beberapa aksi pembunuhan dengan racun tikus dilakukan ketika para tersangka membunuh keluarga mereka sendiri.
Motif pembunuhan tersebut lantaran para anggota keluarga itu dianggap berbahaya lantaran mengetahui aksi kejahatan para pelaku.
Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, masih ada dua korban yang masih dirawat di rumah sakit yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.
Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka. Yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur dengan semua barang-barangnya dan langsung dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korbang masih belum diketemukan jasadnya. Pengakuan Wowon, dia membunuh satu lagi namun tak diberi tahu dikemanakan jasad korban.
Lalu, satu korban lainya di Garut, Jawa Barat dibuang ke laut oleh Wowon cs. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Ungkap Cara Wowon Cs Tipu 11 TKW: Ubah Uang dalam Amplop Hingga Pamer Rumah dan Mobil
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.