BOS Persebaya Surabaya, Azrul Ananda Masuk Bursa Calon Waketum PSSI

SURYA.co.id, - Bos Persebaya Surabaya, Azrul Ananda masuk bursa calon Wakel Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).

Seperti diketahui, Ketua KP Kongres Luar Biasa (KLB), Amir Burhanuddin telah mengumumkan bahwa nama-nama yang telah mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai calon ketua umum, wakil ketua umum dan EXCO PSSI. 

Total ada  lima orang bakal calon ketua umum, 17 wakil ketua umum, dan 78 anggota Exco PSSI di konferensi pers di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2023) malam WIB.

Dalam daftar calon wakil ketua umum belakangan ini sudah ada beberapa nama orang lama dan orang baru.

Dari lima bakal calon ketua umum PSSI ada LaNyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Ferry Jemy Francis.

Baca juga: PREDIKSI SKOR Persita vs Persebaya Surabaya: Modal Positif Bajul Ijo Lawan Pendekar Cisadane

Baca juga: Berita Persebaya Populer Hari Ini: 4 Pemain Baru Siap Debut, Marselino Ferdinan Tak Sabar Main Lagi

Sedangkan untuk bakal calon wakil ketua umum PSSI ada 17 dan dihuni beberapa nama orang-orang lama.

Meski tak sedikit juga ada nama-nama orang baru seperti Maya Damayanti, Zainudin Amali, dan beberapa nama lainnya.

Kalau untuk nama-nama lama ada Ahmad Riyadh, Yunus Nusi, Iwan Budianto, hingga Bos Persebaya Surabaya Azrul Ananda.

Sementara untuk daftar bakal calon anggota Exco PSSI terdapat 78 nama.

Namun, ada juga nama yang di-drop oleh KP karena mendaftarnya telat dari waktu yang telah ditentukan.

“Dari data yang kami terima juga terdapat 78 calon anggota Exco yang terdiri sembilan perempuan, 69 laki-laki,” ujar Amir Burhanuddin seperti dilansir SURYA.co.id dari BolaSport.com

“Kemudian ada nama yang di -drop karena lebih dari jam 18.00. Masuk 19.17 WIB. Saya tidak bisa sebutkan namanya,” ucapnya.

Amir menjelaskan bahwa untuk daftar yang sudah mencalonkan ini akan dijaring lagi.

Tak hanya itu, KP juga memberikan waktu untuk pelengkapan berkas hingga 21 Januari mendatang.

“Sekali lagi ini data mentah. Akan dilakukan verifikasi oleh KP. Dari data tersebut memungkinkan nama-nama yang sudah tidak boleh dicalonkan atau merasa tidak dicalonkan, tapi dicalonkan anggotanya,” kata Amir.