Niat Puasa Ayyamul Bidh Jumaril Akhir 1444 H Mulai Besok 6 Januari 2023
Berikut ini niat Puasa Ayyamul Bidh bulan Jumadil Akhir 1444 Hijriyah, yang dimulai Jumat (6/1/2023).
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut ini niat Puasa Ayyamul Bidh bulan Jumadil Akhir 1444 Hijriyah, yang dimulai Jumat (6/1/2023).
Rasulullah SAW menganjurkan Umat Islam melaksanakan puasa sunnah setiap pertengahan bulan Hijriyah yakni Ayyamul Bidh.
Jumlah Puasa Ayyamul Bidh adalah tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.
Rasulullah SAW bersabda, mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh tiga hari memiliku keutamaan (fadhilah) seperti mengerjakan puasa setahun.
Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434).
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Membaca Niat Puasa Ayyamul Bidh harus dilakukan sebelum puasa, yaitu disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta'ala
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala."
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Januari 2023
Penetapan jadwal puasa ayyamul bidh mengikuti penanggalan Hijriyah.
Menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LFPBNU) umat Islam telah memasuki Bulan Jumadil Akhir (sejak 25 Desember 2022).
Maka dihitung sejak 1 Jumadil Akhir 1444 H/25 Desember 2022, tanggal 13, 14, 15 Jumadil Akhir 1444 Hijriyah adalah sebagai berikut:
- Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Pertama, 13 Jumaril Akhir 1444 H/6 Januari 2023
- Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Kedua, 14 Jumaril Akhir 1444 H/7 Januari 2023
- Puasa Sunnah Ayyamul Bidh Ketiga, 15 Jumaril Akhir 1444 H/8 Januari 2023
Hikmah Puasa Ayyamul Bidh
Ustadz Abdul Somad (UAS) melalui tayangan Youtube Ilmu Berguna, menjelaskan Ayyamul Bidh berasal dari kata "Ayyam" artinya hari dan "Bidh" artinya putih.
Penamaan Puasa Ayyamul Bidh ternyata tidak terlepas dari fenomena alam yang terjadi.
"Kenapa disebut hari putih, karena saat itu bulan sedang terang benderang menyinari bumi yang hitam, seolah-olah dia menjadi putih karena putihnya cahaya terang benderang," terang Ustadz Abdul Somad.
"Maka begitu juga kita manusia yang banyak khilaf, salah, dosa, hitam dengan maksiat ini, ingin putih seputih cahaya, maka berpuasalah pada hari ke-13, 14, 15," jelas UAS.