KKB Papua Ditindak Lebih Tegas Tapi Tetap Humanis, Permintaan Wapres ke Panglima TNI Yudo Margono

Wapres Maruf Amin menggelar pertemuan dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas tentang KKB Papua. Berikut permintaannya ke Panglima TNI.

setwapres
Wapres Maruf Amin menggelar pertemuan dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas tentang KKB Papua. Simak permintaannya ke Panglima TNI. 

Selain itu, Maruf juga meminta agar KSAL Laksamana Muhammad Ali untuk menjaga kekayaan laut di Papua.

Wapres bahkan bercerita mengenai kekayaan laut di Papua. Ma'ruf bercerita saat kunjungan dirinya ke Biak dan membuka dan meresmikan ekspor tuna.

"Wapres meminta supaya pengamanan pengamanan kekayaan laut di Papua dan yang lainnya juga dijaga dengan baik," pungkas Masduki.

Wapres Maruf Amin Beri Pesan Ke Panglima TNI Yudo Margono

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dikabarkan bakal ditindak lebih tegas oleh TNI-Polri.

Hal ini sesuai dengan usulan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ma’ruf Amin mendukung Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melalui jajarannya untuk lebih tegas dalam menindak KKB Papua.

"Memang harus dihadapi dengan lebih tegas lagi," kata Wapres kepada wartawan di Jakarta, Selasa, melansir dari ANTARA.

Sebagaimana disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan-pertemuan rapat koordinasi tentang Papua, kata Wapres, Pemerintah akan melakukan pendekatan humanis dan membangun melalui pendekatan teritorial dengan penegakan hukum.

Namun, kata Wapres, karena masih adanya kekerasan-kekerasan yang dilakukan pihak KKB Papua, mungkin ada langkah-langkah yang lebih tegas lagi dalam menghadapi mereka.

Menurut Wapres, langkah lebih tegas itu juga disuarakan banyak pihak demi menjaga dan melindungi masyarakat di Papua.

Wapres menekankan aksi KKB Papua sejatinya hanya terjadi di wilayah tertentu saja, bukan di seluruh Papua.

Berdasarkan kunjungannya ke Papua selama 5 hari belum lama ini, Wapres menegaskan bahwa wilayah Papua secara umum kondusif dan aman.

"Papua itu kondusif dan aman. Saya 5 hari berputar-putar dari Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, sampai ke Biak.

Kalaupun ada (KKB) itu sebenarnya di daerah kelompok kecil saja. Memang harus dihadapi dengan lebih tegas," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved