DIMANA Kerabat Tiko dan Ibu Eny saat Mereka Menderita di Rumah Mewah? Sang Ayah Pulang ke Madiun
Dimana keluarga dan kerabat Tiko dan Ibu Eny dipertanyakan setelah ibu dan anak ibu hidup menderita di rumah mewahnya?
SURYA.CO.ID - Keberadaan keluarga dan kerabat Tiko dan Ibu Eny dipertanyakan setelah ibu dan anak ibu hidup menderita di rumah mewahnya Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Tiko dan Ibu Eny hidup di rumah mewah itu tanpa listrik dan air bersih dengan kondisi rumah yang terbengkalai tertutup tumbuhan liar.
Kondisi Ibu Eny yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) membuat Tiko tak bisa berbuat banyak untuk mengurus rumahnya.
Diakui Tiko, selepas kepergian ayahnya, bisa dibilang kehidupannya berubah 360 derajat.
Tiko yang semasa kecil hidup lebih dari cukup menjadi tertatih-tatih hilang arah.
Baca juga: PENAMPAKAN Rumah Tiko dan Bu Eny setelah Dibersihkan Petugas Damkar, Mewah dan Masih Layak Huni
Tak terkecuali dampak itu juga dirasakan oleh sang ibu, Eny yang kejiwaannya terganggung semenjak berpisah dengan ayahnya.
Namun, di tengah kesulitan yang dihadapi anak itu, Tiko tak meninggalkan sang ibu.
Ia senantiasa merawat ibu yang mengalami gangguan jiwa hingga kisahnya viral di media sosial.
Tiko tak lupa akan jasa ibunya yang sudah melahirkannya.
Tiko mengakui semenjak ayahnya pergi, hidup Eny menjadi kacau balau.
Kasarnya, Tiko menilai ibunya sendiri bertingkah layaknya orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Eny suka marah-marah sendiri, berbicara sendiri hingga mengurung dirinya.
Kegiatan yang masih bisa dilakukan Eny ialah berbelanja ke pasar. Namun, bila berinteraksi dengan orang sudah tak ada harapan.
Tiko, anak tunggalnya itu, tetap merawat ibunya.
"Kalau dibilang ibu itu ODGJ lah. Tapi tetap saya rawat. Ibu enggak pernah keluar, ngurung diri di rumah," katanya pada Senin (2/1/2023).
Lalu, dimana saudara dan kerabatnya?
Tiko mengaku bahwa tidak ada satupun saudara yang menolongnya dan Ibu Eny.
Dikatakan Tiko, beberapa tahun lalu, sempat ada kerabat yang datang ke rumahnya.
Kala itu, Tiko tak ada di rumah dan hanya mendengarnya dari tetangga saja.
"Sejak papa pergi, saudara lost contact semua, tapi belum lama ini 2019 satu mobil datang, nopol W Sidoarjo. Kemungkinan iya (ada saudara). Papa dan Mama itu dari Malang sama Magetan. Papa sejak cerai pisah itu pulang ke Madiun. Enggak tahu pulang kenapa, katanya ke anak-anaknya, mungkin mama istri kedua," ungkap Tiko.
Mengurus sang ibu di rumah mewah tanpa fasilitas, Tiko terus berjuang.
Dari gaji sehari-hari sebagai petugas keamanan daerah setempat, Tiko berusaha untuk mengurus sang ibu dan rumahnya yang memiliki bangunan mewah tetapi tak terurus.
"Dibilang mewah pada zamannya, kalau sekarang enggak keurus. Walaupun begitu emang tetap gue urus. Gue udah mengupayakan. Cuma enggak mau memaksakan kehendak karena mama enggak mau dibersihin," akui Tiko.
Kini, Tiko harus mengikhlaskan sang ibu dirawat di RSJ.
Berkat viralnya sosok Tiko, dinas sosial dan pejabat setempat langsung mengevakuasi Ibu Eny untuk dibawa ke RSJ.
Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves mengatakan berdasar informasi diterima pihaknya Eny yang sebelumnya dibawa petugas Sudin Sosial Jakarta Timur akan menjalani rawat jalan.
"Saat ini masih di rumah sakit. Di RS Duren Sawit, tapi informasinya kemungkinan akan dirawat jalan. Kemungkinan ya rawat jalan di rumah," kata Noves di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023).
Selama menjalani perawatan di RSKD Duren Sawit, biaya pengobatan Eny ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya dibuatkan pengurus RT 06.
Menurut pengurus RT 06, ibu dari Tiko tersebut mulai mengalami diduga masalah kejiwaan setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tidak kembali.
Namun pengurus RT 06/RW 02 masih menunggu hasil resmi pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit yang menangani perawatan untuk mengetahui kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu menggangu mentalnya," ujar Noves.
Perjuangan Tiko Bertahan Hidup
Noves menuturkan setelah ayah Tiko pergi, Tiko dan Eny hidup dalam kondisi keterbatasan ekonomi sehingga rumah mewah dua lantai yang dihuni pun terbengkalai sejak tahun 2010 lalu.
Tiko yang putus sekolah sejak 1 SMP karena dilarang Eny pun sempat meminta bantuan kepada warga sekitar, menjadi operator warung internet (Warnet), hingga menjual perabot demi kebutuhan hidup.
"Seiring berjalannya waktu ketika saya jadi pengurus RT saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan kan daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," tuturnya.
Noves mengatakan sebagai pengurus lingkungan pihaknya sudah berupaya membantu kebutuhan hidup Tiko dan Eny tercukupi, termasuk dengan memfasilitasi pembuatan KTP dan BPJS
Sebelum kasus viral petugas Sudin Sosial Jakarta Timur sempat berupaya membawa Eny ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan penanganan medis atas kondisi psikis dialami, namun ditolak.
"Karena mungkin kondisi mentalnya. Pengurus dan warga tidak kurang (perhatian). Tiko juga saya anjurkan bikin SIM, siapa tahu ada yang butuh jadi sopir. Akhirnya bikin SIM, Alhamdulillah," lanjut Noves.
Awal Ibu Eny Depresi

Ibu Eny yang depresi dan tinggal di rumah mewahnya yang terbengkalai, ternyata bukan orang sembarangan.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan asisten rumah tangga Ibu Eny, Mamas.
Dikutip TribunJakarta dari YouTube Bang Brew TV, Mamas menceritakan, Ibu Eny sebelum ditinggal suaminya, Herman Moedji Susanto adalah sosok wanita yang ramah dan royal.
Namun hal tersebut berubah setelah suaminya pergi dan tak pernah kembali.
Ibu Eny menjelma jadi sosok pendiam dan bertingkah layaknya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Menurut Mamas, tak cuma cuma pergi, suami Ibu Eny tersebut juga membawa sejumlah barang berharga dari rumah mewah di Jakarta Selatan tersebut.
"Lalu berubah pendiam setelah ditinggal suami, kan perabotannya dibawain semua," ucap Mamas.
"Dibawain yang bagus-bagus," imbuhnya.
Mamas kemudian menambahkan selama bekerja dengan Ibu Eny dan suaminya, tak pernah melihat keduanya terlibat pertengkaran.
"Engga pernah berantem, harmonis," ucap Mamas.
"Nah itu, tahu-tahu bapaknya ke Jawa,"
"Tahu-tahu bawa truk gitu," tambahnya.
Menurut Mamas, sejak ditinggal suami dan menjadi depresi, Ibu Eny tak pernah dikunjungi keluarganya.
Hanya Tiko anak semata wayangnya yang tulus merawat Ibu Eny.
"Enggak pernah datang setelah pergi, saudaranya juga enggak ada," kata Mamas.
Lalu Mamas menambahkan Ibu Eny sebelum depresi ternyata adalah sosok yang perpendidikan tinggi.
"Padahal ibu ini orang berpendidikan tinggi," ujar Mamas.
"Beliau Doktoranda," imbuhnya.
Ternyata suami dari Ibu Eny adalah mantan pejabat.
Hal ini diketahui dari unggahan channel youtube BANG SATRIA yang mengungkap fakta soal sosok suami dari Ibu Eny sekaligus ayah dari Tito.
Dalam unggahan itu, Tito mengungkap bahwa sang ayah bernama Herman Moedji Susanto.
Ayahnya diketahui bercerai dengan ibunya di tahun 2011 silam.
Sehingga hal tersebut membuat Herman Moedji Susanto memutuskan untuk pindah ke Madiun.
Seingat Tiko sang ayah berusia 80-an saat bercerai dengan ibunda ketika dirinya masih kecil.
Adapun beberapa tetangga yang menyebut jika sosok ayah Tiko memiliki wajah mirip dengan presiden ke RI yakni Pak Harto.
"Ga kenal, tapi sering ketemu, orangnya galak, kayak pak Harto sih saya bilang orangnya, seumuran juga mungkin," ungkap salah seorang tetangga.
"Dia pas pergi semua dibawa, udah agak tua bawa tongkat, 70-an lebih ada kali udah tua banget," lanjutnya.
Tetangga tersebut mengungkap jika ayah Tiko seorang mantan pejabat.
"Cuma yang namanya bekas pejabat, negara atau bank apa gitu," kata tetangga Tiko.
Selain itu tetangga sekitar juga mengungkap sosok Tiko sesungguhnya.
"Tiko itu pinter, cara ngomongnya juga beda, kalo dari kalangan orang biasa ga mungkin gitu, orang kaya dianya," kata tetangga tersebut.
"Orang sekitar udah paham," sambungnya.
Sebelumnya, kisah seorang wanita paruh baya, Eny yang hidup tanpa listrik dan air di rumah mewah bersama putranya, Tiko viral di Tiktok.
Kemudian youtuber Bang Brew TV mendatangi rumah rumah besar dan mewah di Jakarta Timur yang terbengkalai untuk melakukan penelusuran.
Rumah ibu Eni tampak dari luar bak sudah lama tidak berpenghuni dan dipenuhi dengan pohon.
Selain itu juga tidak ada lagi lampu yang menerangi rumah tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tabahnya Tiko, Rawat Ibu Depresi Ditinggal Suami di Rumah Bak Gudang: Dikira ODGJ, Tetap Saya Urus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.