Berita Surabaya

Tak Setuju Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, NasDem Jatim: KPU Jangan Menciptakan Kegaduhan Baru

Partai NasDem memberikan atas respons pernyataan Ketua KPU RI Hasyim Asyari soal peluang penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Timur, Sri Sajekti Sudjunadi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Partai NasDem turut memberikan respons atas pernyataan Ketua KPU RI Hasyim Asyari soal peluang penggunaan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

Pernyataan tersebut, lantas disorot Partai NasDem lantaran dinilai bisa membuat gaduh.

Untuk diketahui, dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya memilih partai politik saja. Sementara pada Pemilu sebelumnya, KPU menerapkan sistem proporsional terbuka yakni pemilih memilih wakil legislatif secara langsung. 

Merespons wacana ini, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Timur Sri Sajekti Sudjunadi meminta KPU sebagai penyelenggara Pemilu tidak menciptakan potensi kegaduhan.

Sebaliknya, Jeanette, sapaan akrabnya, menyarankan KPU fokus bekerja sesuai tugas.

"KPU jangan menciptakan problem dan kegaduhan baru dalam kehidupan nasional, bahkan membuat kemunduran demokrasi kita. Jangan menafikan partisipasi politik rakyat dalam pemilu yang sedang tumbuh," kata Jeannette dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Dia berharap, KPU dapat lebih fokus melaksanakan tugas sebagai penyelenggara sebagaimana ketentuan regulasi. Yakni, mengoptimalkan tahapan Pemilu yang saat ini sedang berjalan.

Sorotan serupa juga disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. Dalam keterangan yang sama, Willy menyatakan, sepatutnya demokrasi harus terus didorong untuk lebih maju bukan memilih mundur.

Dia menilai jika benar sistem proporsional tertutup dilakukan, maka menutup peluang publik mengenal calon legislatif.

"Demokrasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tetapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang saja," ujar Willy.

Legislator DPR RI dapil XI Jawa Timur itu mengungkapkan, sistem proporsional terbuka merupakan antitesis dari sistem sebelumnya. Sistem ini diyakini bisa menjawab persoalan kesenjangan representasi serta pengenalan dan saluran aspiratif rakyat terhadap wakilnya.

Sekalipun demikian, politisi muda ini tak memungkiri jika berbagai persoalan dan kekurangan dalam sistem pemilu saat ini perlu terus diperbaiki. Namun, dia mengatakan, tidak harus mengembalikan pada sistem yang dahulu telah dikoreksi.

"Kalau kita ingin memperbaiki, maka harus maju cara berpikirnya," ucap Willy.

Sebelumnya dikutip dari Tribunnews.com, Ketua KPU RI Hasyim Asyari mengatakan tidak menutup kemungkinan Pemilu 2024 nanti bakal diberlakukan sistem proposional tertutup. Sehingga, dia mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri tidak memanfaatkan alat peraga kampanye sebelum jadwal.

"Saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup. Dengan begitu menjadi tidak relevan misalkan saya mau nyalon pasang gambar-gambar di pinggir jalan, jadi gak relevan," kata Hasyim dalam sambutannya dalam acara Catatan Akhir Tahun 2022 di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved