DAFTAR TERBARU Obat Sirup yang Mengandung Bahan Sebabkan Gagal Ginjal Akut, BPOM Cabut Izin Edarnya
BPOM mengumumkan daftar terbaru beberapa obat sirup yang mengandung bahan sebabkan gagal ginjal akut. Berikut daftarnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan daftar terbaru beberapa obat sirup yang mengandung bahan sebabkan gagal ginjal akut.
Kini ada 15 obat sirup dari dua perusahaan farmasi yang izin edarnya dicabut.
Kedua perusahaan farmasi tersebut yakni PT Ciubros Farma dan PT Samco Farma.
Pencabutan izin edar itu dilakukan karena produk obat sirup dua perusahaan farmasi itu mengandung cemaran zat kimia berbahaya penyebab gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Hal ini dilakukan setelah BPOM memberikan sanksi administratif kepada dua industri farmasi tersebut berupa pencabutan sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
"Selanjutnya, BPOM juga telah mencabut izin edar 6 produk PT CF (Ciubros Farma) dan 9 produk PT SF (Samco Farma)," tulis BPOM dalam siaran pers, Kamis (22/12/2022).
BPOM menyebutkan, pihaknya telah menemukan 6 perusahaan farmasi yang memproduksi sirup obat dengan kadar cemaran EG/DEG yang melebihi ambang batas aman.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'BPOM Cabut Izin Edar 15 Obat Sirup dari 2 Perusahaan Farmasi, Berikut Daftarnya'.
Keenam perusahaan farmasi tersebut adalah PT Yarindo Farmatama (PT YF), PT Universal Pharmaceutical Industries (PT UPI), PT Afi Farma (PT AF), PT Ciubros Farma (PT CF), PT Samco Farma (PT SF), dan PT Rama Emerald Multi Sukses (PT REMS).
Keenamnya telah diberikan sanksi administratif berupa pencabutan sertifikat CPOB dan cairan oral non-betalaktam, serta diikuti dengan pencabutan seluruh izin edar produk sirup obat perusahaan farmasi tersebut.
BPOM juga telah memerintahkan kepada keenam perusahaan farmasi tersebut untuk menghentikan kegiatan produksi dan distribusi semua sirup dan mengembalikan surat persetujuan izin edar semua sirup obat.
"Lalu, menarik dan memastikan semua sirup obat telah dilakukan penarikan dari peredaran, yang meliputi pedagang besar farmasi, apotek, toko obat, dan fasilitas pelayanan kefarmasian lainnya," tulis BPOM.
Kemudian, memusnahkan semua persediaan (stock) sirup obat dengan disaksikan oleh petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM dengan membuat berita acara pemusnahan.
Selain itu, melaporkan pelaksanaan perintah penghentian produksi, penarikan, dan pemusnahan sirup obat kepada BPOM.
"BPOM akan terus memperbarui informasi terkait hasil pengawasan sirup obat yang mengandung cemaran EG dan DEG berdasarkan data terbaru hasil investigasi dan intensifikasi pengawasan yang dilakukan," tulis BPOM.
Berikut daftar 15 obat sirup yang dicabut izin edarnya:
1. Citocetin (1 Botol 60 ml, DTL7804005733A1) dari PT Ciubros Farma
2. Citomol (1 Botol 60 ml, DBL9304003837A1) dari PT Ciubros Farma
3. Citophenicol (1 Botol 60 ml, DKL8304002433A1) dari PT Ciubros Farma
4. Citoprim (1 Botol 60 ml, DKL9604004633A1) dari PT Ciubros Farma
5. Floradryl (1 Botol 60 ml, DTL9504004436A1) dari PT Ciubros Farma
6. Popalex (1 Botol 60 ml, DTL9904005537A1) dari PT Ciubros Farma
7. Costan (1 Botol 60 ml, DKL2021908533A1) dari PT Samco Farma
8. Domestrium (1 Botol 60 ml, DKL1521908133A1) dari PT Samco Farma
9. Samcodryl (1 Botol 60 ml, DTL8821904637A1) dari PT Samco Farma
10. Samcodryl (1 Botol 120 ml, DTL8821904637A1) dari PT Samco Farma
11. Samcodryl Expectorant (1 Botol 60 ml, DTL9021905637A1) dari PT Samco Farma
12. Samconal (1 Botol 60 ml, DBL8821905137A1) dari PT Samco Farma
13. Samconal (1 Botol 15 ml, DBL0321907136A1) dari PT Samco Farma
14. Samtacid (1 Botol 60 ml, DBL7821905333A1) dari PT Samco Farma
15. Tozaprim (Botol 50 ml, DKL1521908033A1) dari PT Samco Farma.
25 Anak di Jatim Menderita Gagal Ginjal Akut
Sementara itu, Upaya antisipasi dini sudah dilakukan Pemprov Jatim dalam menangani fenomena gagal ginjal akut pada anak.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini ada dua rumah sakit yang ditunjuk Kemenkes sebagai rumah sakit rujukan gagal ginjal akut pada anak.
Kedua rumah sakit tersebut adalah rumah sakit milik Pemprov Jatim yaitu Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) kemudian dengan Dinkes se Jawa Timur dan dengan rumah sakit Tipe B juga," kata Gubernur Khofifah ditemui di Alun-alun Reksogati, Caruban, Kabupaten Madiun, Jumat (28/10/2022).
Dinkes Provinsi Jatim sendiri, juga mempunyai data real time sehingga bisa terus memantau kondisi pasien gagal ginjal akut.
Khofifah menyebut, di Jawa Timur terdapat 25 anak yang menderita gagal ginjal akut. 14 anak di antaranya meninggal dunia, 9 anak berhasil sembuh dan 1 anak sedang dirawat.
Lebih lanjut untuk obat gagal ginjal akut pada anak, Pemprov Jatim akan mendapatkan distribusi dari Kemenkes sesegera mungkin. Obat tersebut akan di-droping di rumah sakit rujukan gagal ginjal akut.
"Obat yang dibeli oleh Menkes kan baru datang dari Singapura, sekarang beli juga dari Amerika," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengajak orang tua dan anggota keluarga untuk waspada terhadap fenomena gagal ginjal akut pada anak ini.
"Ikuti arahan dari pemerintah, jika ada mual, muntah dan demam pada anak-anak minta tolong langsung ke rumah sakit," pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id