MENGENANG Kombes Guruh Arif, Pemburu Teroris MIT Poso yang Meninggal di Surabaya, Ini Rekam Jejaknya
Inilah rekam jejak Kombes Guruh Arif Darmawan, Komandan Brimob Polda Jatim yang meninggal dunia di RS Bhayangkara, Surabaya, Rabu (21/12/2022).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Kombes Guruh Arif Darmawan, Komandan Brimob Polda Jatim yang meninggal dunia di RS Bhayangkara, Surabaya, Rabu (21/12/2022).
Kombes Guruh Arif Darmawan sebelumnya dikenal sebagai pemburu teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Saat itu Kombes Guruh Arif Darmawan masih berpangkat AKBP dan menjabat sebagai Komandan Sektor III Satgas Tinombala.
Saat itu, Kombes Guruh Arif berhasil menangkap, Basri, pimpinan teroris MIT Poso setelah Santoso tewas.
Basri bersama istrinya ditangkap tanpa perlawanan dan menyerahkan diri kepada pasukan Satgas Tinombala pada tanggal 14 September 2016.
Baca juga: BREAKING NEWS Komandan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Guruh Arif Darmawan Meninggal Dunia
Sebelum ditangkap, Basri masuk daftar pencarian orang (DPO).
Dia sebenarnya sudah divonis hukuman penjara 19 tahun pada 2008 karena aksi terornya.
Namun, Basri sempat kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, pada 2013.
Dalam pelariannya, Basri sempat bergabung dengan kelompok MIT yang dipimpin Santoso.
Setelah tewasnya Santoso, Basri kemudian menyerahkan diri pada 14 September 2016.
Sementara Kombes Guruh Arif, selepas menjadi Satgas Tinombala karirnya makin gemilang.
Alumnus Akpol 1995 itu pernah memegang jabatan penting di instansi Polri, terutama Satuan Brimob.
Ada enam jabatan penting Satuan Brimob ditingkat polres, polda, hingga Mabes Polri.
Diantaranya, Wadansat Brimob Polda Metro Jaya (2016-2017); Dansat Brimob Polda Sulteng (2017-2018); Dansat Brimob Polda Kepri (2018-2019).
Selanjutnya, Danmen II Paspelopor Korbrimob Polri (2019); Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri (2019-2020); dan, Dansat Brimob Polda Jatim (2021-2022).
Kemudian, tiga jabatan lainnya yang pernah diemban Kombes Pol Guruh, merupakan jabatan sebagai kapolres yakni Kapolres Donggala Polda Sulteng (2013). Lalu, Kapolres Tuban Polda Jatim (2014-2016), dan Kapolres Metro Jakarta Utara (2020-2021).
Pengabdian Kombes Guruh akhirnya berakhir setelah dia mengembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya, sekitar pukul 00.30 WIB, Rabu (21/12/2022).
Kombes Guruh sempat menjalani perawatan karena sakit yang dialaminya, kurun waktu 12 hari, di RS Bhayangkara Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto membenarkan kabar duka tersebut.
"Iya (beliau meninggal dunia pukul 00.30 WIB) (usai dirawat di RS Bhayangkara) sekitar 12 hari," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (21/12/2022).
Upacara penghormatan terakhir terhadap Kombes Pol Guruh sempat dilakukan di Mako Brimob Polda Jatim, di Sepanjang, Sidoarjo, Jatim, sekitar pukul 07.00 WIB.
Dikomandoi langsung oleh Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, upacara penghormatan terakhir terhadap Kombes Pol Guruh, dilangsungkan secara hikmat.
Setelah melangsungkan prosesi upacara penghormatan terakhir, diikuti oleh seluruh anggota pasukan Satbrimob Polda Jatim.
Brigjen Pol Slamet Hadi juga akan menjadi inspektur upacara pemakaman Kombes Pol Guruh di kampung halamannya Kabupaten Tulungagung.
"Proses upacara penghormatan sudah dilakukan tadi dipimpin Wakapolda Jatim, jam 7 pagi. Dan proses pemakaman juga akan dipimpin Wakapolda Jatim di Tulungagung," pungkasnya.
Polres Tuban Berduka

Meninggalnya Kombes Guruh Arif Darmawan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga POlres Tuban.
Ini beralasan karean Kombes Guruh pernah menjabat sebagau Kapolres Tuban.
Keluarga Brimob Tuban, mengenang sosok perwira menengah tersebut semasa menjabat di instansi kepolisian. Bahkan juga turut merasa kehilangan.
"Kami merasa sangat kehilangan dengan kepergian beliau," kata Kompol Musa Bachtiar, perwakilan eks Brimob Tuban, Rabu (21/12/2022).
Kabag SDM Polres Tuban itu menilai, Guruh adalah sosok pemimpin yang sangat sederhana.
Dalam bertugas senantiasa memberi keteladanan, mewakili negara dalam hal ini Polri selalu hadir membantu masyarakat dalam bentuk dan situasi apapun.
Perwira berpangkat tiga melati di pundak itu benar-benar menerapkan perilaku pemimpin.
Di antaranya, Ing Ngarso Sung Tuladha, di depan seorang pendidik harus bisa menjadi teladan.
Ing Madyo Mangun Karso, di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide.
Tut Wuri Handayani, di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan.
"Kami sangat kehilangan atas sosok beliau, semoga khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," pungkasnya.