Ini Pesan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Puncak Peringatan Hari Kesetiakawanan 2022
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, KLUNGKUNG - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada sesama.
Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini, Indonesia masih memiliki tugas besar untuk memberikan banyak intervensi di bidang sosial.
Hal ini disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (20/12/2022).
Memberikan sambutan, ia memotivasi masyarakat untuk tak lagi berbicara perbedaan.
Acara ini dihadiri sejumlah anggota Komisi VIII DPR-RI, Wakil Gubernur Bali Prof.Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwita.
Serta, beberapa masyarakat yang memberikan kepedulian terhadap sosial.
"Kita harus saling peduli untuk saling memahami satu dengan yang lainnya. Tidak ada lagi perbedaan suku, agama, dan lainnya. Tidak ada lagi kita ngomong perbedaan," kata Mensos Risma pada sambutannya.
"Kita menjadi bangsa Indonesia yang luar biasa dengan melakukan gotong royong dan kesetiakawanan bersama," katanya.
Risma mencontohkan, ada beberapa program masalah sosial yang penyelesaiannya didukung berbagai pihak.
Mulai dari penanganan bencana, pembangunan fasilitas pendidikan, hingga perbaikan rumah.
Misalnya, pembangunan gedung sebuah sekolah di Majene, Sulawesi Barat.
Masyarakat ikut gotongroyong membantu pembangunan gedung sehingga anggaran bisa efisien.
Gedung sekolah ini sebelumnya ikut terdampak gempa bumi yang melanda Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021.
"Kalau perhitungan kami, biayanya bisa mencapai Rp 1 miliar lebih. Namun dengan gotongroyong dan bantuan masyarakat, bisa dipangkas menjadi sekitar Rp500 miliar sekian saja sehingga sisanya bisa untuk memberikan intervensi masyarakat membutuhkan lainnya," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kemudian, gerak relawan Taruna Siaga Bencana (tagana) dalam penanganan berbagai bencana di Indonesia.
Termasuk, gempa Cianjur yang mengakibatkan lebih dari 300 jiwa korban jiwa dan puluhan ribu bangunan dan fasilitas masyarakat rusak.
"Saya berterimakasih kepada tagana, relawan, dan berbagai elemen lainnya yang ikut membantu penanganan dalam bencana, termasuk di Cianjur. Relawan bukan hanya berasal Cianjur atau Jawa Barat saja, namun juga berbagai daerah lainnya," kata mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini.
"Mereka tanpa dimintai bantuan, datang. Rela tidak pulang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk membantu penanganan. Penanganan korban bencana ini memerlukan kerja bersama," katanya.
Termasuk, beberapa organisasi kemanusiaan. Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK), misalnya ikut membantu pembangunan hunian untuk korban Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badai Seroja melanda NTT pada 5-6 April 2022, menimbulkan berbagai bencana susulan seperti angin kencang, banjir bandang, hingga tanah longsor.
"Teman-teman Kompas juga ikut membantu membangun rumah di NTT. Kami sampaikan terimakasih," katanya.
Semangat kegotongroyongan ini menjadi bukti bahwa kerjasama bisa membuat penyelesaian masalah menjadi efektif. Ini harus terus digelorakan.
"Mengapa HKSN tahun ini bertema "Bangkit Bersama Membangun Bangsa”? Tujuannya bangkit bersama. Tidak ada yang lebih tinggi atau yang rendah. Kita harus menghilangkan kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan," katanya.
"Itulah pentingnya kesetiakawanan sosial. Kita tidak ada yang tahu apa yang terjadi ke depan. Kalau kita membantu orang lain, orang lain juga akan membantu kita," katanya.
Risma mengingatkan berbagai bentuk gotong royong ini bisa menyelesaikan berbagai masalah.
"Ibarat lidi, kalau hanya satu, tak ada artinya. Tapi, kalau diikat sama-sama menjadi satu, bisa menyelesaikan berbagai masalah," katanya.
Kegiatan Puncak HKSN di Bali juga diisi pemberian penghargaan kepada pihak yang telah berjasa dalam bidang kesejahteraan sosial.
Juga, peluncuran program nasional. Di antaranya, Pahlawan Ekonomi Nusantara, Rumah Sejahtera Terpadu, Bantuan Sosial Permakanan Lanjut Usia, Penyandang Disabilitas, Bantuan Yatim Piatu, Gerakan Bebas Pasung Penyandang Disabilitas Mental.
Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, rangkaian kegiatan HKSN juga memberikan dukungan usaha. Total nilai bantuan lebih dari Rp2.498.580.000 dengan mencakup lebih dari 3.400 penerima manfaat se-Provinsi Bali.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Kabupaten-Klungkung-Bali-Selasa-20122022.jpg)