Surya Militer
BESARAN Gaji Jenderal Andika Perkasa Setelah Pensiun Jadi Panglima TNI, Belum Termasuk Tunjangan
Jenderal Andika Perkasa akan pensiun sebagai Panglima TNI pada Desember 2022 ini. Berikut besaran gaji yang akan diterimanya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah besaran gaji yang akan Jenderal Andika Perkasa setelah pensiun dari jabatan Panglima TNI.
Diketahui, Jenderal Andika Perkasa akan pensiun pada Desember 2022 ini dan digantikan oleh Laksamana Yudo Margono.
Tepatnya ketika ia memasuki usia 58 tahun pada 21 Desember 2022.
Selanjutnya Laksamana Yudo Margono lah yang akan melanjutkan tugas Jenderal Andika memimpin 3 matra TNI.
Lantas, berapa gaji pensiun yang akan diterima Jenderal Andika Perkasa?
Jika merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2019, Jenderal Andika Perkasa akan menerima uang pensiunan TNI sebesar Rp 1.643.500 - Rp 4.448.100.
Itu belum termasuk tunjangan-tunjangan lain yang melekat pada pensiunan TNI.
Kelanjutan Karier Jenderal Andika Perkasa
Selain itu, banyak yang menyoroti kelanjutan karier Jenderal Andika Perkasa setelah pensiun.
Sebagai tokoh yang cukup terkenal karena sepak terjangnya di TNI, ia digadang-gadang bakal terjun di Pilpres 2024.
Menurut Pengamat militer Anton Aliabbas, Jenderal Andika Perkasa memang kemungkinan besar akan terjun ke dunia politik pascapensiun menjabat sebagai Panglima TNI.
Menurut Anton, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan Jenderal Andika Perkasa setelah pensiun.
"Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan Andika pascapensiun," kata Anton di Jakarta, melansir dari ANTARA, Minggu (11/12/2022).
Pertama, lanjut dia, Andika mungkin akan menyeriusi karir politik dengan menjadi bakal capres atau cawapres dalam Pilpres 2024.
Dalam beberapa kesempatan, kata Anton, Andika memang enggan berkomentar perihal sejumlah survei yang memasukkan namanya sebagai capres atau cawapres 2024.
Namun, kata dia, Andika memilih untuk memberi jawaban usai resmi pensiun dari TNI.
Sejauh ini, Andika merupakan salah satu nama sosok berlatar militer yang mencuat selain Agus Harimurti Yudhoyono.
Namanya pun sempat masuk dalam bursa capres Partai NasDem.
Kemungkinan kedua, ujar dia, adalah masuk dalam kabinet Jokowi karena peluang ini juga terbuka mengingat hubungan dan 'chemistry' antara Presiden Jokowi dan Andika sudah terbangun sejak 2014, ketika Andika menjabat Komandan Paspampres.
"Pemilihan Andika menjadi Panglima TNI pun juga sedikit banyak menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang dirasakan Jokowi," kata Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) itu.
Menurut dia, jika melihat dari rekam jejak hubungan keduanya, maka bisa saja Jokowi mempercayakan posisi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dipegang Andika.
Apalagi, saat ini jabatan tersebut juga dipegang sosok mantan Panglima TNI, Moeldoko.
Mengingat posisi Kepala KSP cukup sentral, maka pos tersebut tentu saja hanya akan diisi oleh sosok yang memang mendapatkan kepercayaan (trust) oleh Jokowi.
"Dan Andika mungkin telah memenuhi prasyarat itu," ucapnya.
Posisi yang lain yang bisa saja ditawarkan ke Andika adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Jabatan ini juga dipegang oleh sosok yang dipercaya penuh Jokowi mengingat Kepala BIN adalah mata dan telinga presiden.
"Jika dilihat dari rekam jejak, kiprah Andika saat menangkap terduga teroris Umar Faruq pada 2002 lalu merupakan salah satu bentuk operasi intelijen yang dianggap berhasil.
Jadi, untuk jabatan ini, Andika memang memiliki kompetensi memadai," jelas Anton.
Relawan Dukung Maju Capres 2024
Sementara itu, kini sudah terbentuk Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia (Pendekar Indonesia), yang mendukung Jenderal Andika Perkasa maju sebagai Capres 2024.
Pendekar Indonesia menegaskan dukungannya agar di masa purna setelah tidak menjabat sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika bisa terjun ke dunia politik.
"Usia beliau 58 tahun, masih tergolong produktif," kata Ketua Relawan Pendekar Indonesia Dr Hendrawan Saragi, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu, melansir dari ANTARA.
Sebagai figur berkarisma dengan banyak keahlian, Hendrawan berharap Andika Perkasa dapat dicalonkan sebagai presiden melalui pemilihan umum (Pemilu) 2024 oleh partai politik yang mengantongi tiket 20 persen "threshold".
"Beliau pernah mengatakan di usia 58 tahun tidak akan pensiun.
Namun masih akan terus berkarir dan berkarya, menyumbangkan tenaganya untuk hal-hal yang baik kepada masyarakat," ujarnya.
Menurut Hendrawan, Andika telah memberi contoh yang baik karena menyelesaikan tugasnya sebagai Panglima TNI terlebih dahulu untuk kemudian mengajukan aplikasi pekerjaan yang lain.
"Karena banyak pejabat yang masih menjabat tetapi sudah sibuk kampanye, sudah tidak lagi fokus menyelesaikan pekerjaan atau mandat yang diberikan oleh rakyat kepada mereka," katanya.
Sejak Oktober lalu, Pendekar Indonesia mendeklarasikan dukungan agar Andika Perkasa maju sebagai calon presiden (Capres) melalui Pemilu tahun 2024.
Hendrawan memastikan, sejak itu terus melakukan serangkaian konsolidasi di beberapa daerah.
"Kami telah melakukan pertemuan-pertemuan secara internal maupun eksternal dalam rangka menaikkan kesadaran masyarakat bahwa ada tokoh, yang selama ini kurang atau jarang diberitakan.
Tetapi ia adalah tokoh yang sangat baik untuk kita dorong sebagai Capres 2024-2029," ujarnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id