Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

BANTAHAN Ronny Talapessy Soal BAP Tanggal 5 yang Sebut Bharada E Bohong: 'Skenarionya Ferdy Sambo'

Pengacara Ronny Talapessy membantah adanya berita acara pemeriksaan (BAP) tanggal 5 Agustus 2022 yang menyebut kliennya, Bharada E mengatakan Ferdy Sa

Editor: Musahadah
kolase kompas TV
Ronny Talapessy membantah ada BAP tanggal 5 Agustus yang menyebut Bharada E sebut Ferdy Sambo menembak sendiri Brigadir J. 

SURYA.CO.ID - Pengacara Ronny Talapessy membantah adanya berita acara pemeriksaan (BAP) tanggal 5 Agustus 2022 yang menyebut kliennya, Bharada E mengatakan Ferdy Sambo sebagai penembak satu-satunya Brigadir J.

Tudingan Bharada E berbohong awalnya dilontarkan kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis saat menanyai Bharada E yang menjadi saksi sidang pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).   

Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis awalnya bertanya ke Bharada E berapa kali dia di BAP. 

Bharada E menyebut banyak sekali.

Jawaban ini tidak membuat Arman Hanis puas dan bertanya terus berapa kali Bharada E di-BAP. 

Baca juga: HASIL Tes Poligraf Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terindikasi Berbohong, Kuat Maruf Dites 2 Kali

Namun, Bharada E tetap menyebut banyak sekali tanpa mengungkap jumlahnya. 

Lalu, Arman menanyakan tentang pengakuan tanggal 6 Agustus 2022, yang diakui Bharada E itu berupa tulisan tangan. 

"Sabtu tanggal 5 bulan agustus, saudara pernah di BAP?," tanya Arman yang direspons kebingungan oleh Bharada E

Melihat itu, Arman lalu meralat bahwa tanggal 5 adalah hari Jumat. 

Setelah itu, Bharada E mengakui bahwa tanggal 5 Agustus 2022 itu adalah sebuah kebohongan. 

"Pada saat tanggal 5, itu masih bohong. Tidak dalam tekanan," aku Bharada E

"Tanggal 5 saya berbohong, lalu saya jelaskan lagi di tanggal 6," kata Bharada E dengan santai. 

Arman lalu menjelaskan jika pada BAP tanggal 5 Agustus 2022 itu Bharada E mengaku tidak menembak, dan menuduh Ferdy Sambo yang menembak Brigadir J. 

"Kenapa berbohong?," tanya Arman Hanis. 

"Karena masih bohong," jawab Bharada E enteng. 

"Selama satu bulan bapak, saya berbohong," imbuh Bharada E.

"Tujuan saudara berbohong untuk apa?," cecar Arman. 

"Tidak ada tujuan," jawab Bharada E lagi. 

Arman juga mencecar, apakah ada yang menyuruh Bharada E berbohong, dan dijawab tidak ada.

Dengan suara tinggi, Arman Hanis lalu menyebut akibat kebohongan Bharada E ini lah akhirnya Ferdy Sambo mengaku. 

"Tahu tidak dengan kebohongan saudara tu, saudara terdakwa (Ferdy Sambo) yang mengakui semuanya.

"Akhirnya keterangan saudara yang berbohong, terdakwa mengakui semuanya," ungkap Arman Hanis.

Perlakuan Arman Hanis ke Bharada E di sidang itu pun mendapat perhatian penuh Ronny Talapessy

Ditemui seusai mendampingi Bharada E menjalani persidangan pada Rabu (14/12/2022), Ronny mengaku sudah mempelajari BAP tertanggal 5 Agustus 2022. 

Hasilnya, tidak ada keterangan Bharada E yang menyebut bahwa dia telah menyebut Ferdy Sambo sebagai satu-satunya penembak Brigadir J. 

"Terkait BAP tanggal 5 Agustus 2022 yang disampaikan kemarin. Di BAP Richard Eliezer tidak pernah menyebutkan terdakwa FS yang menembak semuanya. Itu kita bantah,"ujar Ronny Talapessy.

Ronny balik menuding pertanyaan-pertanyaan kuasa hukum Ferdy Sambo sengaja untuk menyudutkan kliennya. 

Ronny juga memastikan bahwa BAP tanggal 5 Agustus itu, Bharada E masih mengikuti skenario Ferdy Sambo.

"Yang benar adalah BAP tanggal 6 Agustus 2022. Di bawah tanggal itu, skenario dan skenarionya Ferdy Sambo," tegas Ronny.

Pernyataan Ronny ini selaras dengan pengakuan tunangan Bharada E, Angeline atau Ling Ling.   

Sebelumnya, tunangan Bharada E, Angeline alias Ling Ling juga menyebut sang kekasih memang pernah berbohong mengaku tak menembak Brigadir J. 

Dikutip dari tayangan Ni Luh Kompas TV, Kamis (12/12/2022), Ling Ling mengaku di awal kasus ini dia sempat meragukan Bharada E yang mengaku tembak menembak dengan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. 

Baca juga: BEDA Putri Candrawathi dan Bharada E Soal Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo, Siapa yang Bohong?

Namun, melihat reaksi Bharada E yang saat itu tidak terima dengan keraguannya, dia akhirnya memilih mengalah, 

"Pokoknya dia kalau saya bertanya, tidak terima. Cukup apa yang dijelaskan saja, Tapi karena (saya ) mikirnya dia juga masuk (dalam kasus). Aduh mental anak ini gimana. Akhirnya (saya) memilih untuk percaya," aku Ling Ling.

Dikatakan Ling Ling untuk membuat Bharada E jujur seperti sekarang itu memerlukan proses, karena dua hari setelah ditetapkan tersangka jusru dia membuat pengakuan tidak menembak.

Bharada E menyebut bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo. 

Namun, pengakuan ini tidak dimasukkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).  

Setelah itu, Timsus Polri mendatangkan orangtua Bharada E ke Jakarta,

"Saling menangis mereka. Malam itu, dia nelpon, tapi saya lagi gak enak badan, hp silent," aku Ling Ling. 

Setelah bangun pagi, Ling Ling membuka ponselnya sudah ada pesan dari Bharada E

"Dia minta maaf udah gak jujur. Katanya, kasihan mama papa, ntar dia dipecat, Kasihan kita, batal nikah," ucap Ling Ling dengan suara tercekat. 

Kepada Ling Ling, Bharada E minta maaf karena sudah tidak jujur.

Tak lama setelah membaca pesan itu, Bharada E menelponnya. 

Dalam perbincangan itu lah, dengan nada rendah, lemah dan berbisik, Bharada E mengucapkan minta maaf langsung.

Momen itu dimanfaatkan Ling Ling untuk meyakinkan tunangannya agar tetap berkata jujur. 

"Kalau kamu jujur, s aya gak bakal ninggalin. Mau apapun kamu, kalau kamu jujur, saya gak bakal ninggalin," janji Ling Ling ke Bharada E saat itu. 

Baca juga: Hakim Wahyu Iman Santoso Masih Pimpin Sidang Ferdy Sambo, Bagaimana Laporan Pengacara Kuat Maruf?

Mendengar janji Ling Ling, Bharada e pun akhirnya mau berkata jujur, 

Ling Ling dengan lembut lalu bertanya ke Bharada E, siapa sebenarnya yang menembak. 

Akhirnya Bharada E mengaku dia lah yang menembak atas perintah Ferdy Sambo. 

Meski berhasil membuat Bharada E jujur, LIng Ling mengaku tak hanya dia saja yang berperan karena di sana juga ada air mata orangtua Bharada E

"Karena air mata orangtuanya juga. Apa yang dilakukan juga bertolak belakang dengan hati nurani," katanya. 

Selain itu, ada juga peran Timsus Polri yang menjauhkan Bharada E dari tim Ferdy Sambo, serta mendatangkan orangtua dan memberikan akses komunikasi dengannya. 

Ling Ling mengaku setelah Bharada E jujur, membuatnya lega. 

"Ada senyuman, awalnya dia terbebani," katanya. 

Baca juga: 3 KEJANGGALAN Kesaksian Ferdy Sambo, Ricky Rizal dan Kuat Maruf Dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J

Meski saat ini Bharada E berjuang sendiri karena terdakwa lain berpihak ke Ferdy Sambo, Ling Ling tetap percaya sang tunangan akan tetrap jujur. 

"Untuk sekarang saya percaya, karena dia berani. Kalau skenario awal itu dia menutup diri, lebih ke nggak usah bilang-bilang.

"Sekarang terbuka, blak-blakan. 

"Dia kalau benar kayak gitu memang," tegas Ling Ling. 

Ling Ling juga sempat mengungkapkan hubungan BHarada E dengan Brigadir J sebelum meninggal. 

Bharada E pernah bercerita kepadanya tentang kebaikan Brigadir J yang pernah mentraktir dia makan dan beribadah bersama. 

Saat ditanya kenapa dia baru muncul saat ini, Ling Ling mengaku tidak enak dengan keluarga Brigadir J terutama ayah ibunya. 

"Saya gak enak sama keluarga korban, keluarga Bang Yos, berempati ke mereka, mama papa. KIta suport, cari keadilan buat Bang Yos lewat Richard. Gak paa gak tampil di media. Saya semangatin Icad biar dia bisa jujur," katanya. 

Lalu, putusan apa yang diharapkan untuk Bharada E

Ling Ling hanya berharap hukuman Bharada E tidak lebih berat dari Ferdy Sambo. 

"Jangan sampai yang atasannya (Ferdy Sambo) justru lebih ringan. Saya juga bukan ahli,  secara orang awam dia harus tinggi, karena otaknya dia kan," katanya. 

Apakah dia tidak berharap Bharada E bebas? dari lubuk hati paling dalam dia sangat berharap itu, namun dia tidak bisa menyampaikan hal itu untuk menjaga hati keluarga Brigadir J. 

"Saya serahkan pada penegak hukum," tegasnya. 

Emosi Dibentak Kuasa Hukum Ferdy Sambo

Bharada E saat bersaksi untuk untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
Bharada E saat bersaksi untuk untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). (kolase kompas TV)

Emosi Bharada E akhirnya muncul saat menjadi saksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di sidang kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). 

Bharada E terpancing saat dibentak kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis yang menuduh dia tidak konsisten memberikan kesaksian di sidang. 

Hal itu terjadi saat tim kuasa hukum Ferdy Sambo diberi kesempatan untuk bertanya ke Bharada E.  

Saat itu Arman Hanis menyebut Bharada E inkonsistensi dalam keterangan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disampaikan pada 5 Agustus, 18 Agustus dan 7 September 2022 lalu.

Awalnya, Arman menyampaikan ada tiga keterangan dalam BAP Bharada E yang tidak konsisten yaitu terkait peristiwa di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.

Adapun peristiwa yang ditanyakan terkait momen Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo ke lantai tiga rumah Saguling dan dirinya menyebut ada Putri Candrawathi duduk di sofa di samping sang suami.

Namun, katanya, ada perbedaan keterangan Bharada E dalam ketiga BAP itu yaitu soal posisi dan kondisi Ferdy Sambo yang berbeda-beda.

Pada BAP tanggal 5 Agustus, Bharada E menyebut Ferdy Sambo berdiri di dekat lift lantai 3 seusai dirinya dipanggil.

Lalu di BAP 18 Agustus 2022, Bharada E mengatakan bertemu Ferdy Sambo saat keluar dari lift.

Hanya saja, Ferdy Sambo dalam keadaan menangis lalu mengajak Bharada E ke ruang kerjanya dan melihat Putri Candrawathi.

"Terus BAP saudara lagi di tanggal 7 September itu, saudara menyatakan lagi 'Akhirnya, saya (Bharada E) pun masuk ke dalam menuju lift ke lantai 3. Sesampainya di lantai 3, saya sudah ditunggu FS."

 "Saya diajak ke dalam, disuruh duduk. Di situ ada FS dan PC," kata Arman membacakan BAP Bharada E seperti ditayangkan di Breaking News YouTube Kompas TV.

Kemudian, Arman pun menanyakan terkait kebenaran BAP itu ke Bharada E.

Namun, saat Bharada E akan menjawab pertanyaan Arman, ia dipotong oleh Arman.

"Jadi begini bapak, dapat saya jelaskan biar bapak tidak menanyakan lagi BAP-BAP ini...," kata Bharada E yang lalu dipotong oleh Arman.

"Harus saya tanyakan (BAP Bharada E)," ujar Arman.

Momen saling bentak pun terjadi saat Bharada E menjelaskan dengan intonasi meninggi bahwa keterangan dari dirinya dalam BAP sebelum tanggal 7 September 2022 adalah doktrin dari Ferdy Sambo soal skenario tembak-menembak.

Merasa tak terima, Arman pun membentak sembari menanyakan kapan dan dimana Ferdy Sambo mendoktrin Bharada E soal skenario tembak-menembak.

"Begini pak, bapak bayangkan dari tanggal 8 Juli sampai di bulan Agustus itu, saya sudah didoktrin terus menerus oleh klien bapak (Ferdy Sambo) tentang skenario (tembak-menembak)," jawab Bharada E dengan intonasi meninggi.

"Siapa yang mendoktrin, dimana yang mendoktrin, di mana saudara didoktrin?" bentak Arman.

"Di lantai 3," bentak Bharada E balik.

"Saya mencoba mengingat kembali, kejadian demi kejadian itu. Bapak kira gampang mengingat itu," tegas Bharada E

Melihat situasi persidangan tidak kondusif, jaksa penuntut umum (JPU) pun mengingatkan Arman agar tidak membentak Bharada E ketika meminta keterangan karena dianggap telah menekan kepada saksi.

Senada dengan JPU, ketua majelis hakim, Wahyu Iman Santosa juga mengingatkan Arman.

Wahyu pun mendesak agar pertanyaan Arman agar disampaikan lewat hakim untuk ditanyakan kembali ke Bharada E.

Setelah diputuskan, menurut pantauan Tribunnews.com di YouTube Kompas TV, suasana persidangan kembali kondusif.

>>>Ikuti Berita Lainnya kasus Ferdy Sambo di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved