Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

BANTAHAN Ronny Talapessy Soal BAP Tanggal 5 yang Sebut Bharada E Bohong: 'Skenarionya Ferdy Sambo'

Pengacara Ronny Talapessy membantah adanya berita acara pemeriksaan (BAP) tanggal 5 Agustus 2022 yang menyebut kliennya, Bharada E mengatakan Ferdy Sa

Editor: Musahadah
kolase kompas TV
Ronny Talapessy membantah ada BAP tanggal 5 Agustus yang menyebut Bharada E sebut Ferdy Sambo menembak sendiri Brigadir J. 

"Kalau kamu jujur, s aya gak bakal ninggalin. Mau apapun kamu, kalau kamu jujur, saya gak bakal ninggalin," janji Ling Ling ke Bharada E saat itu. 

Baca juga: Hakim Wahyu Iman Santoso Masih Pimpin Sidang Ferdy Sambo, Bagaimana Laporan Pengacara Kuat Maruf?

Mendengar janji Ling Ling, Bharada e pun akhirnya mau berkata jujur, 

Ling Ling dengan lembut lalu bertanya ke Bharada E, siapa sebenarnya yang menembak. 

Akhirnya Bharada E mengaku dia lah yang menembak atas perintah Ferdy Sambo. 

Meski berhasil membuat Bharada E jujur, LIng Ling mengaku tak hanya dia saja yang berperan karena di sana juga ada air mata orangtua Bharada E

"Karena air mata orangtuanya juga. Apa yang dilakukan juga bertolak belakang dengan hati nurani," katanya. 

Selain itu, ada juga peran Timsus Polri yang menjauhkan Bharada E dari tim Ferdy Sambo, serta mendatangkan orangtua dan memberikan akses komunikasi dengannya. 

Ling Ling mengaku setelah Bharada E jujur, membuatnya lega. 

"Ada senyuman, awalnya dia terbebani," katanya. 

Baca juga: 3 KEJANGGALAN Kesaksian Ferdy Sambo, Ricky Rizal dan Kuat Maruf Dalam Sidang Pembunuhan Brigadir J

Meski saat ini Bharada E berjuang sendiri karena terdakwa lain berpihak ke Ferdy Sambo, Ling Ling tetap percaya sang tunangan akan tetrap jujur. 

"Untuk sekarang saya percaya, karena dia berani. Kalau skenario awal itu dia menutup diri, lebih ke nggak usah bilang-bilang.

"Sekarang terbuka, blak-blakan. 

"Dia kalau benar kayak gitu memang," tegas Ling Ling. 

Ling Ling juga sempat mengungkapkan hubungan BHarada E dengan Brigadir J sebelum meninggal. 

Bharada E pernah bercerita kepadanya tentang kebaikan Brigadir J yang pernah mentraktir dia makan dan beribadah bersama. 

Saat ditanya kenapa dia baru muncul saat ini, Ling Ling mengaku tidak enak dengan keluarga Brigadir J terutama ayah ibunya. 

"Saya gak enak sama keluarga korban, keluarga Bang Yos, berempati ke mereka, mama papa. KIta suport, cari keadilan buat Bang Yos lewat Richard. Gak paa gak tampil di media. Saya semangatin Icad biar dia bisa jujur," katanya. 

Lalu, putusan apa yang diharapkan untuk Bharada E

Ling Ling hanya berharap hukuman Bharada E tidak lebih berat dari Ferdy Sambo. 

"Jangan sampai yang atasannya (Ferdy Sambo) justru lebih ringan. Saya juga bukan ahli,  secara orang awam dia harus tinggi, karena otaknya dia kan," katanya. 

Apakah dia tidak berharap Bharada E bebas? dari lubuk hati paling dalam dia sangat berharap itu, namun dia tidak bisa menyampaikan hal itu untuk menjaga hati keluarga Brigadir J. 

"Saya serahkan pada penegak hukum," tegasnya. 

Emosi Dibentak Kuasa Hukum Ferdy Sambo

Bharada E saat bersaksi untuk untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
Bharada E saat bersaksi untuk untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). (kolase kompas TV)

Emosi Bharada E akhirnya muncul saat menjadi saksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di sidang kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). 

Bharada E terpancing saat dibentak kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis yang menuduh dia tidak konsisten memberikan kesaksian di sidang. 

Hal itu terjadi saat tim kuasa hukum Ferdy Sambo diberi kesempatan untuk bertanya ke Bharada E.  

Saat itu Arman Hanis menyebut Bharada E inkonsistensi dalam keterangan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disampaikan pada 5 Agustus, 18 Agustus dan 7 September 2022 lalu.

Awalnya, Arman menyampaikan ada tiga keterangan dalam BAP Bharada E yang tidak konsisten yaitu terkait peristiwa di rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.

Adapun peristiwa yang ditanyakan terkait momen Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo ke lantai tiga rumah Saguling dan dirinya menyebut ada Putri Candrawathi duduk di sofa di samping sang suami.

Namun, katanya, ada perbedaan keterangan Bharada E dalam ketiga BAP itu yaitu soal posisi dan kondisi Ferdy Sambo yang berbeda-beda.

Pada BAP tanggal 5 Agustus, Bharada E menyebut Ferdy Sambo berdiri di dekat lift lantai 3 seusai dirinya dipanggil.

Lalu di BAP 18 Agustus 2022, Bharada E mengatakan bertemu Ferdy Sambo saat keluar dari lift.

Hanya saja, Ferdy Sambo dalam keadaan menangis lalu mengajak Bharada E ke ruang kerjanya dan melihat Putri Candrawathi.

"Terus BAP saudara lagi di tanggal 7 September itu, saudara menyatakan lagi 'Akhirnya, saya (Bharada E) pun masuk ke dalam menuju lift ke lantai 3. Sesampainya di lantai 3, saya sudah ditunggu FS."

 "Saya diajak ke dalam, disuruh duduk. Di situ ada FS dan PC," kata Arman membacakan BAP Bharada E seperti ditayangkan di Breaking News YouTube Kompas TV.

Kemudian, Arman pun menanyakan terkait kebenaran BAP itu ke Bharada E.

Namun, saat Bharada E akan menjawab pertanyaan Arman, ia dipotong oleh Arman.

"Jadi begini bapak, dapat saya jelaskan biar bapak tidak menanyakan lagi BAP-BAP ini...," kata Bharada E yang lalu dipotong oleh Arman.

"Harus saya tanyakan (BAP Bharada E)," ujar Arman.

Momen saling bentak pun terjadi saat Bharada E menjelaskan dengan intonasi meninggi bahwa keterangan dari dirinya dalam BAP sebelum tanggal 7 September 2022 adalah doktrin dari Ferdy Sambo soal skenario tembak-menembak.

Merasa tak terima, Arman pun membentak sembari menanyakan kapan dan dimana Ferdy Sambo mendoktrin Bharada E soal skenario tembak-menembak.

"Begini pak, bapak bayangkan dari tanggal 8 Juli sampai di bulan Agustus itu, saya sudah didoktrin terus menerus oleh klien bapak (Ferdy Sambo) tentang skenario (tembak-menembak)," jawab Bharada E dengan intonasi meninggi.

"Siapa yang mendoktrin, dimana yang mendoktrin, di mana saudara didoktrin?" bentak Arman.

"Di lantai 3," bentak Bharada E balik.

"Saya mencoba mengingat kembali, kejadian demi kejadian itu. Bapak kira gampang mengingat itu," tegas Bharada E

Melihat situasi persidangan tidak kondusif, jaksa penuntut umum (JPU) pun mengingatkan Arman agar tidak membentak Bharada E ketika meminta keterangan karena dianggap telah menekan kepada saksi.

Senada dengan JPU, ketua majelis hakim, Wahyu Iman Santosa juga mengingatkan Arman.

Wahyu pun mendesak agar pertanyaan Arman agar disampaikan lewat hakim untuk ditanyakan kembali ke Bharada E.

Setelah diputuskan, menurut pantauan Tribunnews.com di YouTube Kompas TV, suasana persidangan kembali kondusif.

>>>Ikuti Berita Lainnya kasus Ferdy Sambo di News Google SURYA.co.id

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved