Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirampok
PENGAKUAN Wali Kota Blitar Pasca Perampokan: Baru 2 Jam Tidur Langsung Disergap, Kakinya Luka
Wali Kota Blitar Santoso akhirnya memberikan pernyataan langsung terkait kasus penyekapan dan perampokan yang menimpanya. Berikut pengakuannya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Ponsel sudah ketemu di TKP saat ini sedang kami kami lab-kan. Ponsel ditemukan di TKP, dalam ruangan, tapi dibuang di tempat sampah," kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Totok Suharyanto.
Sebelumnya, selain uang tunai dan perhiasan, ponsel milik Wali Kota Blitar, Santoso dikabarkan juga ikut hilang dibawa kawanan perampok.
"Untuk ponsel ditinggal oleh pelaku, tapi posisinya dibuang di tempat sampah di dalam rumah dinas. Kalau barang lain seperti uang dan perhiasan dibawa kabur oleh pelaku," ujarnya.
2. Pelaku naik mobil pelat merah
Polisi memeriksa kamera CCTV yang ada di pinggir jalan raya depan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Untuk kegiatan investigasi atau penyelidikan dalam kasus curas di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, kami kerja sama dengan Polda Jatim yang dipimpin Dirkrimum dan Kabid Labfor. Kami akan menindaklanjuti serius kejadian ini," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono.
Argo mengatakan polisi sudah mendapat ciri-ciri pelaku dari hari olah kamera CCTV di depan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Sudah ada ciri-ciri hasil olah CCTV, tapi untuk kepentingan penyelidikan, sementara belum bisa kami sampaikan," ujarnya.
Argo menyampaikan, dari hasil pemeriksaan rekaman kamera CCTV memang terlihat ada mini bus jenis Innova atau Avanza yang diduga milik pelaku masuk ke halaman Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Menurutnya, mobil diduga milik pelaku itu memang terpantau kamera CCTV menggunakan pelat merah.
"Memang yang tampak selintas di CCTV di jalan depan rumah dinas memang menggunakan pelat merah. Tapi pelat merah ini bisa juga pengalihan, belum tentu sebenarnya. Dari keterangan saksi yang melihat samar- samar jenis minibus antara Innova atau Avanza. Kami masih mendalaminya," katanya.
Argo menjelaskan, mobil masuk ke halaman, setelah beberapa pelaku melumpuhkan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.
"Setelah melumpuhkan penjaga, mobil masuk ke halaman dan pagar ditutup lagi. Pelaku berjumlah empat sampai lima orang," katanya.
Dikatakannya, saat kejadian, kamera CCTV di Rumah Dinas Wali Kota Blitar aktif. Tetapi, pelaku merusak CCTV di rumah dinas.
"Pelaku mengambil decoder kamera CCTV di rumah dinas," katanya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id