Sekeluarga Tewas di Kalideres

TERUNGKAP Makna Chat Negatif Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres: Dian Masih Berusaha Bertahan Hidup

Makna di balik chat WhatsApp negatif antar sesama penghuni rumah dalam kasus sekeluarga tewas di Kalideres terungkap, apakah itu?

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Warta Kota/Tribun Jakarta
Kondisi rumah sekeluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta (kiri dan tengah). Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi ungkap temuan baru sekeluarga tewas di Kalideres (kanan). 

"Dia masih berusaha dan survive. Namun, memang ada kondisi yang tidak wajar, sehingga mengakibatkan dia enggak berdaya.

Sebab dia sudah enggak punya apa-apa," pungkasnya.

Untuk diketahui, polisi telah menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.

Dalam penyelidikan kasus itu, polisi memastikan tak ada tindak pidana yang ditemukan sehingga polisi pun menutup kasus tersebut.

Tim forensik gabungan pun menyimpulkan keempat anggota keluarga yang ditemukan tewas dalam keadaan membusuk yakni Rudyanto, Margaretha, Budyanto, dan Dian meninggal secara wajar.

Adapun urutan kematiannya ialah Rudyanto meninggal pertama, kemudian disusul oleh sang istri yakni Margaretha, lalu sang ipar yakni Budyanto, dan Dian selaku anaknya.

Rudyanto meninggal karena gangguan saluran pencernaan. Kemudian Margaretha meninggal karena kanker payudara.

Lalu Budyanto meninggal karena serangan jantung. Dan terakhir, Dian meninggal karena gangguan pernapasan.

Tabiat Asli Sekeluarga Tewas di Kalideres

Sebelumnya, hasil penyelidikan ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) menyebutkan bahwa keluarga yang ditemukan meninggal itu tertutup dari lingkungan. 

Bahkan, mereka sudah lama mengasingkan diri dari lingkungan. 

Itulah mengapa, ketika satu dari empat orang itu meninggal, tak ada satu pun yang memberi tahu keluarga besar.

"Ada perilaku mengalienasi atau mengasingkan diri mereka sejak lama, sekitar 20 tahunan," kata Ketua Tim Apsifor Reni Kusumawardhani dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12).
 
Perilaku ini juga membuat Budi Gunawan dan keluarganya putus komunikasi dengan saudaranya yang lain.

"Ini mengakibatkan mereka sungkan dan enggan untuk meminta pertolongan atau dukungan. Karena hal seperti itulah. Maka, Rudi atau Bapak Rudi ini tidak dimakamkan," kata Reni.

Sementara terkait temuan buku mantra, kemenyan, serta klentingan mungil itu bukan karena sekeluarga tewas di Kalideres ini menganut sekte tertentu. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved