Tak Dipilih Jadi Panglima TNI, Jenderal Dudung Kini Disebut Cocok Jadi Ketum PSSI, Ini Tanggapannya
Setelah tak terpilih menjadi Panglima TNI, KASAD Jenderal Dudung Abdurachman kini disebut-sebut cocok jadi Ketum PSSI. Berikut tanggapannya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Setelah tak terpilih menjadi Panglima TNI, KASAD Jenderal Dudung Abdurachman kini disebut-sebut cocok jadi Ketum PSSI.
Seperti diketahui, Jenderal Dudung Abdurachman sempat masuk kriteria calon Panglima TNI bersama dengan dua kepala staf matra lainnya.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memilih KASAL Laksamana Yudo Margono sebagai pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Jenderal Dudung Abdurachman pun kini digadang-gadang sebagai sosok yang cocok menjabat Ketum PSSI.
Menanggapi hal itu, Jenderal Dudung menjawabnya dengan santai.
"Ah itu kan lain, saya sih, ya, tergantung (bergantung) Yang Maha Kuasalah," kata Dudung setelah memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Teknis Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kodim Tahun 2022 bersama BKKBN di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Disebut Cocok Jadi Ketum PSSI, KSAD Dudung: Bermimpi Pun Tidak'.
Ketika ditanya perihal ketertarikannya menjadi Ketua Umum PSSI, Dudung menegaskan bahwa dia sama sekali tak bermimpi untuk menjadi orang nomor satu di federasi sepak bola nasional.
"Kalau minat, saya bermimpi pun tidak," ujar dia.
Sebelumnya, politisi Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyebut Dudung cocok menjadi calon Ketua Umum PSSI.
Hal ini berangkat dari kesuksesan Dudung dalam menggelar Liga Santri Piala KSAD.
Sodik menyampaikan hal ini berkaitan dengan langkah PSSI yang mulai menyiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) beragenda pemilihan ketua umum.
“TNI mempunyai budaya diklat sistematis, terukur dan berprestasi serta mempunyai budaya kompetisi yang sehat dan fair.
Karena itu orang dengan latar belakang TNI, apalagi TNI modern masa kini, seperti jendral Dudung dkk saya pikir tepat untuk memimpin PSSI,” kata Sodik.
Menurut dia, sepak bola sebagai salah satu elemen untuk meningatkan persatuan bangsa bukan sebaliknya, menjadi bibit perpecahan dan konflik.
Dia mengungkapkan, sepak bola merupakan kegiatan yang multidimensi.
Ada budaya, fanatisme, wisata, industri, entertainment, international regulation and network, target, prestasi, kehormatan, klub, Timnas, sponsorship, fan, keamanan, kompetisi, dan lain-lain.
“Dengan itu maka memerlukan kepemimpinan yang berkelas dan berkualitas tinggi. Banyak faktor menentukan prestasi tapi yang penting kelancaran kompetisi serta proses diklat,” ujar dia.
Masih Berpeluang Jadi Panglima TNI Setelah Yudo Margono?
Sementara itu, meski Presiden Jokowi telah resmi memilih Laksaman Yudo Margono sebagai Panglima TNI selanjutnya, ternyata analisis pengamat berkata lain.
Founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) Edna Caroline Pattisina menyebut bahwa KASAD Jenderal Dudung Abdurachman masih berpeluang menjadi Panglima TNI.
Namun tentunya setelah Laksamana Yudo Margono menjabat.
Edna menilai sangat mungkin jika akhirnya terpilih, Yudo Margono tak akan menjadi Panglima TNI sampai masa pensiunnya berlangsung, yakni akhir November 2023.
Ia menyamakannya dengan masa kepemimpinan Gatot Nurmantyo.
“Kaya zaman Pak Gatot, kan beberapa bulan sebelum dia pensiun sudah dicopot,” ujar Edna, Kamis (1/12/2022).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Setelah Yudo Margono, KSAD Dudung dan Pangkostrad Maruli Dinilai Berpotensi Jadi Panglima TNI'.
Menurutnya, sangat mungkin Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti Yudo Margono seperti ketika mencopot Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo pada 8 Desember 2017.
Padahal, Gatot Nurmantyo baru pensiun pada 13 Maret 2018.
Dalam pandangan Edna, skenario ini membuka peluang Dudung Abdurachman untuk menjadi Panglima TNI.
Sehingga kursi KSAD kosong dan dapat diisi oleh Maruli Simanjuntak.
Kemudian, Maruli berpotensi menjadi Panglima TNI saat Pemilihan Presiden (Pilpres), Februari 2024 berlangsung.
“Dengan demikian yang sekarang jadi Pangkostrad bisa jadi KSAD, dan nanti Februari (2024) dia jadi Panglima TNI,” kata Edna.
Diketahui, Yudo Margono menjadi calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang bakal pensiun 21 Desember 2022.
Hari ini, Jumat (2/12/2022), Yudo Margono akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Komisi I DPR.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan fit and proper test bakal berlangsung sejak pukul 13.30 WIB.
Ekspresi Jenderal Dudung
Sebelumnya, ekspresi KASAD Jenderal Dudung Abdurachman saat ditanya soal Presiden Jokowi memilih Laksamana Yudo Margono jadi calon Panglima TNI, ramai jadi sorotan.
Seperti diketahui, baik Jenderal Dudung maupun Laksamana Yudo sama-sama memenuhi kriteria menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Namun, Presiden Jokowi cuma mengajukan satu nama ke DPR yakni Laksamana Yudo Margono.
Saat ditemui seusai acara rapat tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center, Rabu (30/11/2022), Yudo hanya tersenyum dan mengacungkan jempol ke arah wartawan yang berebut bertanya kepadanya.
Selain Yudo, terlihat pula KASAD Jenderal Dudung Abdurachman yang hadir di acara tersebut.
Setali tiga uang dengan Yudo, Dudung hanya tersenyum dan mengacungkan jempol saat ditanya mengenai keputusan Presiden Jokowi menunjuk Yudo sebagai calon panglima TNI.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KSAD Dudung dan KSAL Yudo Kompak Acungkan Jempol Saat Ditanya soal Calon Panglima TNI'.
Sementara itu, Jokowi kembali menekankan bahwa keputusannya memilih Yudo sebagai penerus Andika didasari oleh rotasi antarmatra di TNI.
"Yang paling ini (utama) rotasi matra selain yang ada yang lain-lainnya," kata Jokowi.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id