Berita Lumajang

Investasi di Lumajang Lampaui Target, Sektor Industri Kayu Jadi Paling Tinggi

Nilai investasi Lumajang tahun ini melebihi dari target, yakni dari target Rp 192,1 miliar tembus menjadi Rp 558 miliar.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
Henry Lopulalan/Warta Kota
Ilustrasi - Mesin pengolahan kayu. 

Berita Lumajang

SURYA.co.id | LUMAJANG - Nilai investasi Lumajang tahun ini melebihi dari target, yakni dari target Rp 192,1 miliar tembus menjadi Rp 558 miliar.

Namun yang menjadi catatan, ternyata nilai investasi yang meningkat itu bukanlah berasal dari sektor pariwisata dan pertanian, melainkan dari industri kayu.

Itu artinya nilai investasi pada sektor wisata kurang menggairahkan, padahal beberapa tahun terakhir pemerintah getol mengelolanya.

Salah satu contoh Desa Ranupani di Kecamatan Senduro, di mana  anggaran sekitar Rp 10 miliar lebih mengucur untuk memperbaiki akses dan infrastruktur.

Namun, sampai akhir tahun nilai investasi yang masuk baru Rp 500 juta.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lumajang, Ari Murcono, mengatakan sesuai data laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), realisasi investasi ke Kecamatan Senduro terjadi pada triwulan ketiga.

Nilai investasi yang terlaporkan tersebut berasal dari sektor kontruksi.

“Sepanjang tahun ini memang paling besar adalah realisasi investasi di sektor industri kayu. Karena totalnya sudah mencapai Rp 339 miliar. Satu-satunya nilai investasi terbesar tahun ini. Disusul berikutnya dari sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran itu mencapai Rp 92 miliar,” katanya.

Kenaikan tersebut dinilai wajar.

Sebab tahun ini ada kewajiban perusahaan yang memiliki modal di atas Rp 5 miliar melaporkan nilai investasinya.

Terlebih lagi, pandemi sudah mulai mereda.

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran DPRD Lumajang Nurhidayati mengatakan peningkatan nilai investasi harus sebanding dengan belanja infrastruktur yang dikeluarkan daerah.

Harus ada timbal baliknya, terutama pada alokasi anggaran yang dalihnya digunakan untuk meningkatkan daya jual potensi.

"Semakin banyak investasi yang masuk maka seharusnya semakin banyak lahan pekerjaan yang terbuka. Supaya anggaran yang digunakan untuk pembangunan daerah benar-benar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved