Berita Surabaya
Wasiat Hermawan Kartajaya untuk Menjadi Kadaver di FK Unair Saat Tutup Usia Nanti
Hermawan Kartajaya mengaku tergerak untuk menjadi kadaver dikarenakan ingin menjadi guru saat hidup di dunia dan saat meninggal nantinya.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kecintaannya terhadap profesi guru tertanam sejak muda, hingga di usianya menginjak 75 tahun, Hermawan Kartajaya dengan penuh keyakinan menandatangani nota kesepahaman wasiat kadaver dengan Fakultas Kedokteran (FK) Unair di Aula FK Unair, Jumat (18/11/2022).
Kadaver sendiri dalam dunia medis memiliki pengertian jasad manusia asli yang diawetkan untuk tujuan pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran.
Pria yang berprofesi sebagai guru tersebut mengaku tergerak untuk menjadi kadaver dikarenakan ingin menjadi guru saat hidup di dunia dan saat meninggal nantinya.
Hermawan memilih untuk menyerahkan jenazahnya apabila nanti tutup usia ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Hal itu ia lakukan untuk kepentingan pembelajaran praktikum anatomi mahasiswa dengan latar belakang pendidikan kesehatan.
"Pak Agung Pranoto memberi saya inspirasi untuk pertama kali di tahun 2013, awalnya saya ragu, tapi lama-lama memantapkan hati dan yakin untuk menjadi kadaver," terangnya ditemui di FK Unair.
Dalam wasiatnya, dia menjadi kadaver selama lima tahun.
Selama itu, artinya, Hermawan dengan sadar dan suka rela agar ketika meninggal, jenazahnya menjadi bahan studi anatomi.
“Nanti selama itu kalau pun ada bagian yang tersisa akan tetap dikremasi. Abunya ditabur jadi pohon biar menaungi orang,” paparnya.
Dalam kesempatan kali ini, Hermawan juga menyampaikan, jika baju yang ia kenakan hari ini merupakan baju yang akan diserahkan saat dirinya menjadi kadaver di FK Unair.
Baju rancangan desainer Samuel Watimena itu berbentuk jubah yang menggambarkan kecintaan Hermawan pada Tanah Air.
"Setiap ulang tahun saya selalu buat baju, untuk tahun ini saya berpikir kenapa tidak buat baju untuk digunakan dua kali. Saat ulang tahun dan saat nanti saya mau diserahkan ke sini, sudah saya wasiatkan pada anak saya," jelasnya.
Ia menerangkan, filosofi tersebut ialah HK Nusantara.
HK adalah singkatan namanya yang disimboliskan menjadi jubah, baju seorang guru.
Sedangkan jubah tersebut dikelilingi motif batik, lurik serta tokoh wayang 'Gareng'.
"Ini menunjukkan jubah ini guru nusantara yang timeless guru, meninggal pun tetap jadi guru," imbuhnya.
Hermawan berharap apa yang dilakukan bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya.
"Saya ingin menginspirasi orang, semoga banyak orang yang mau mengikuti jejak saya," harapnya.
Apa yang dilakukan Hermawan mendapat apresiasi dari Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso.
Prof Bus sapaan akrabnya mengatakan, pilihan Hermawan Kartajaya menjadi kadaver adalah sebuah keputusan yang langka ditemui di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, ia sangat menghormati keputusan pakar marketing yang dijuluki the guru tersebut.
Secara teknis, Prof Bus menjelaskan kadaver akan digunakan sebagai media pendidikan.
Di mana calon dokter dari tingkat S1 hingga spesialisi akan menggunakan Kadaver ini.
“Nanti akan dikembalikan ke pihak keluarga jika waktu perjanjian selesai,” tutupnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA