Sekeluarga Tewas di Kalideres
MASA LALU Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Dibongkar Eks Ketua RT dan Teman Lama: Suka Novel Horor
Masa lalu sekeluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022), terungkap.
SURYA.CO.ID - Masa lalu sekeluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022), terungkap.
Sekeluarga tewas itu terdiri dari pasangan suami istri Rudyanto Gunawan (70) dan K Margaretha Gunawan (68). Lalu anak Dian Febbyana (42) dan adik Budianto Gunawan (68).
Masa lalu sekeluarga yang tewas di Kalideres diungkap Mantan ketua RT 007 RW 003, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Muhammad Mundji (70).
Mudji mengungkapkan sebelum tinggal di Kalideres, Rudyanto tinggal di rumah orang tuanya bernama Tan Giok Tjin di Gunung Sahari Utara.
Di rumah itu, Rudyanto tinggal bersama dua adiknya, Budianto Gunawan berstatus anak kedua dan Cacang.
Baca juga: PENYEBAB Sekeluarga Tewas di Kalideres Versi 3 Ahli: Penganut Santhara, Apokaliptik atau Dibunuh?
Baru setelah menikah, Cacang pindah dari rumah tersebut.
Sementara Rudyanto yang juga menikah masih menempati rumah orang tuanya bersama Budianto yang belum menikah dan kedua orang tuanya.
Sampai mereka pindah ke Perumahan Citra Garden Satu Extension tahun 1997, Budianto ikut bersama keluarga Rudyanto.
Mundji mengaku kenal baik dengan sosok Tan Giok Tjin, ayah Rudyanto dan Budianto Gunawan.
Ia tak menampik bahwa sejak tinggal di wilayahnya, keluarga itu tertutup.
Mereka tak pernah bersosialisasi kepada tetangga di sebelah kiri dan kanannya.
Bahkan, mereka juga tak mengacuhkan ayahnya sendiri, Tan ketika sakit.
Pada tahun 1997, Tan Giok Tjin sempat terpeleset dari kamar mandi rumahnya.
Tan mengeluh kesakitan dan sulit berjalan.
Dia hanya bisa terbaring di kamar tidur.
Namun, cerita Mundji, anak-anaknya hingga mantu tak ada yang mengurusi ayahnya saat sakit.
"Ya itu lah gara-gara enggak ngerawat ayahnya yang jatuh. Cuek sampai sakit di kamar. Istrinya Tan datang ke saya minta tolong," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di Gang Lilin 11, Gunung Sahari Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/11/2022).
Mundji kerap diminta belikan obat oleh istri Tan.
Selain itu, ia juga pernah mengantarkan Tan ke rumah sakit naik bajaj oren.
"Anaknya enggak pernah ngurus. Anak kandung loh itu," tambahnya.
Dalam kesaksiannya, tak pernah anak-anak Tan membawa sang ayah ke rumah sakit atau tempat urut.
Tiba-tiba, Mundji mendapatkan kabar dari istri Tan bahwa Tan sudah meninggal.
"Kalau istrinya sakit karena mikirin suaminya kayaknya," katanya.
Sosok Margaretha Tak Tertutup

Di bagian lain, Meilani atau akrab disapa Ci Mei (67) sering bertemu K Margaretha Gunawan (68) semasa berjualan jajanan pasar di Pasar Gang Lilin, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Margaretha merupakan korban satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat yang menggegerkan publik.
Saat itu, Margaretha berjualan jajanan serupa seperti Ci Mei.
"Ya dia jualan deket saya di pasar ini," katanya saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (16/11/2022).
Ci Mei sebenarnya masih sepupuan dengan Margaretha. Ibu Ci Mei adik kakak dengan ibu Margaretha.
Dia mengaku kaget saat Margaretha dikabarkan meninggal misterius bersama keluarganya di rumah.
Ia mengetahui itu dari surat kabar.
"Kaget. Soalnya udah lama enggak denger, enggak kontak," katanya.
Ci Mei tak percaya satu keluarga mati kelaparan.
Sebab, mereka termasuk keluarga yang berkecukupan.
Ci Mei kala itu sering mengobrol dengan Margaretha.
"Bukannya sering lagi namanya saudara," tambahnya.
Ci Mei menampik bahwa keluarga mereka tertutup.
"Enggak (tertutup) itu kan kata orang. Sebenarnya biasa aja. Kalau ngobrol ya ngobrol," katanya.
Saat pindah ke Kalideres, Margaretha tak memberitahu Ci Mei.
"Saya enggak tahu enggak ketemu. Soalnya saya habis dagang, pulang ngajar SD enggak sempet ketemu lagi," ujarnya.
Biasanya, Ci Mei suka bertemu Margaretha di Pasar Senen saat subuh membeli kue untuk dijual kembali.
"Suka ketemuan di sana saya," pungkasnya.
Dian Febbyana Suka Baca Novel Horor

Fitri (40), tak menyangka teman masa kecilnya, Dian Febbyana (42), ditemukan tak bernyawa dengan mengenaskan di rumahnya, Kalideres, Jakarta Barat.
Ia mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan di media dan desas-desus warga sekitar.
"Aku awalnya enggak tahu kalau itu Dian. Karena awalnya inisial aja kan waktu itu D. Nah aku merasa benar enggak sih? Ternyata bener Dian Febbyana Apsari Dewi. Eh ternyata bener," ceritanya saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (16/11/2022).
Semasa kecil, Fitri terbilang sangat dekat dengan Dian.
Rumah Fitri tak jauh dari rumah Dian.
Ia mengaku Dian merupakan sosok yang baik dan murah hati.
Sejak kecil, Dian sudah gemar membaca novel.
"Dia suka novel. Dan itu bukannya 1 atau 2 aja. Dian itu kalau beli banyak. Sampai aku dikasih 1 kardus indomie. Itu sering aku dikasih," ujarnya.
Novel yang digemari Dian bergenre horor hingga percintaan.
Seingat Fitri, novel horor yang sempat disukai Dian tentang kematian.
"Yang horor tentang kematian. Serem gitu. Tapi bagi aku wajar. Cuma baca-baca aja seneng dia," katanya.
Biasanya, ketika sudah selesai baca, novel itu sering diberikan kepada Fitri.
Novel-novel pemberian Dian sampai menumpuk di rumahnya.
"Udah ah, udah kelar buat lo aja". Pokoknya banyak banget dia novelnya berkardus-kardus tapi sama mama aku dijualin. Buat apa sih ditumpukin," tambahnya.
Fitri sangat tak percaya bahwa Dian meninggal karena kelaparan.
Sebab, keluarga mereka termasuk orang yang berkecukupan.
"Pas ada yang bilang kelaparan, saya enggak percaya. Tantenya kan pendeta. Itu orang kaya. Enggak mungkin dia kelaparan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Para korban bernama Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (42) dan Budyanto Gunawan (69).
Motif Mulai Terungkap
Misteri satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat mulai menemui titik terang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan pihaknya menemukan sejumlah kemajuan penyelidikan kasus tersebut.
Satu diantaranya yakni terkait soal motif kematian satu keluarga di Citra Garden Satu Extension.
Hengki mengatakan kemajuan tersebut sekaligus mematahkan dugaan dan spekulasi motif-motif yang berkembang di publik.
"Kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini. Salah satunya terkait motif, kami bisa patahkan beberapa motif lain sebelumnya," kata Hengki kepada wartawan pada Rabu (16/11/2022).
Namun, Hengki belum bisa membeberkan apa motif sebenarnya dari tewasnya satu keluarga tersebut.
Polisi, kata Hengki, masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Karena dalam penyelidikan ini, kami harus menentukan sebab kematian dan motif," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cerita Ci Mei Tahu Korban Keluarga Tewas di Kalideres dari Koran, Teringat Jualan di Pasar Senen