Berita Nganjuk
Belajar dari Longsor 2021, BPBD Nganjuk Susun Rencana Kedaruratan Hadapi Ancaman Bencana
BPBD juga berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan berbagai pihak agar bisa meminimalisir dampak negatif bencana.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk memantapkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor. Hal itu dilakukan dengan melakukan penyusunan rencana kontijensi (renkon) penanganan darurat longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk, Abdul Wakid mengatakan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor tersebut merupakan bentuk keseriusan pemda dalam rangka penanggulangan bencana. Di mana tidak semua kabupaten/kota melakukan penyusunan renkon Penanganan Darurat Bencana tersebut.
Renkon itu, ungkap Abdul Wakid, merupakan proses identifikasi dan penyusunan rencana ke depan yang didasarkan pada keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi, namun juga belum tentu terjadi. Renkon mungkin tidak selalu pernah diaktifkan jika bencana yang diperkirakan tidak pernah terjadi.
"Salah satu dasar dari kegiatan penyusunan renkon yang kami lakukan yakni terjadinya bencana tanah longsor di Selopuro, Kecamatan Ngetos pada 2021 lalu," kata Abdul Wakid, Minggu (13/11/2022).
Dijelaskan Abdul Wakid, tahun lalu pihaknya sudah selesai melaksanakan penyusunan renkon Penanganan Darurat Banjir. Di mana dalam penyusunan renkon tersebut BPBD juga berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan berbagai pihak agar bisa meminimalisir dampak negatif bencana.
"Baik bersinergi dengan BNPB, BMKG, instansi-instansi terkait, maupun dengan kabupaten/kota lain dalam penanggulangan bencana," ungkapnya.
Penyusunan renkon itu bertujuan agar ketika sewaktu-waktu terjadi bencana, semua elemen sudah siap. Karena bencana datang sewaktu-waktu tidak mengenal dan memilih tempat dan waktu. "Makanya, dengan kesiapsiagaan yang maksima, penanganan terjadinya musibah bencana bisa dilakukan dengan baik dan tertata," tegasnya. *****