Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
PERINGATAN KERAS Kamaruddin Simanjuntak ke Sekuriti Ferdy Sambo: Cabut Fitnah atau Saya Penjarakan!
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak melayangkan peringatan keras di sekriti Ferdy Sambo yang membongkar aib Brigadir J di sidang.
SURYA.CO.ID - Peringatan keras dilayangkan Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada sekuriti keluarga Ferdy Sambo, Damianus Laba Kobam alias Damson yang mengungkap aib Brigadir J di persidangan.
Kamaruddin Simanjuntak tak segan memenjarakan sekuriti Ferdy Sambo itu jika tak mencabut fitnahnya.
Seperti diketahui, saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Damson mengungkap sering diajak Brigadir J ke kelab malam.
Bahkan, Damson menguak aib-aib lain Brigadir J.
Mengenai hal ini, Kamaruddin Simanjuntak menyebut apa yang dikatakan Damson adalah fitnah dan pembunuhan karakter.
Baca juga: SOSOK Daden Mantan Ajudan Ferdy Sambo yang Sebut Eks Kapolri Idham Azis di Sidang Kasus Brigadir J
"Kasus ini kasus pembunuhan berencana, untuk apa menjelek-jelekkan almarhum dengan menuduhkan fitnah yang keji-keji," kata Kamaruddin dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (9/11/2022).
Diuraikan Kamaruddin, Brigadir J ini lahir sehat dan normal.
Setelah itu dia melamar menjadi polisi dan mengikuti sejumlah ujian, hasilnya baik dan diterima sebagai anggota Polri.
Di brimob dia menjadi sniper terbaik sehingga akhirnya direkrut ke Mabes Polri dan ditempatkan ke Divisi Pidana Umum dimana saat itu dipimpin Ferdy Sambo.
Lalu, saat Ferdy Sambo menjabat Kadiv Propam Polri, Brigadir J menjadikannya ajudan dan memberikan tugas untuk mengurus rumahnya.
Setelah dia ikut, Brigadir J lalu diberikan tugas mengawal istrinya.
"Tentu dipilih yang terbaik untuk mengawal istrinya. Kecuali dia mau menjerumuskan istrinya," katanya.
Tak cuma itu, Brigadir J juga dipilih menjadi Satgas Merah Putih oleh Ferdy Sambo.
Namun pada perjalanannya, Brigadir J dibunuh secara terencana atas hasutan Kuat Maruf.
Kini, setelah kasusnya di sidang, Brigadir J dibongkar aibnya oleh sekuriti Ferdy Sambo.
"Ini ada penilaian ART (sekuriti). Emang dia siapa, bisa menilai? yang berhak menilai itu atasan," katanya.
Kamaruddin mengaku heran dengan ART (sekuriti) yang sampai memonitor ke klab-klab malam.
"Adakah ART yang setiap minggu ke klab malam?. Berarti ada yang mengajari dia ngomong begitu," tuding Kamaruddin.
Ditegasnya Kamaruddin memfitnah orang mati ada hukumnya, sifatnya delik aduan.
"Saya memperingatkan dia, siapa tahu dia tidak mengerti hukum.
Segera fitnah itu dicabut atau saya akan penjarakan dia, saya adukan," seru Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin apa yang dilakukan sekuriti itu tidak akan bisa menyelamatkan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Maruf.
"Apapun fitnahnya tidak menghilangkah perbuatan pidana," tegasnya.
Lihat video selengkapnya:
Sebelumnya Damianus Laba Kobam alias Damson menjadi saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Dalam kesaksiannya, Damson mengungkapkan sisi lain dari pribadi Yosua.
Menurutnya Yosua memiliki sifat yang temperamen dan suka ke tempat hiburan malam.
Selain itu katanya Brigadir J disebut merasa paling berkuasa di rumah Ferdy Sambo.
Hal itu diungkapkan saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Awalnya, Damson mengatakan pernah dirinya bertanya kepada Brigadir J namun tidak direspon sama sekali.
"Orangnya temperamen, saya bilang ada apa lo Jo? Tapi dia tidak bicara apa-apa. Padahal biasanya kalau dia duduk di situ langsung mukul tempat duduk dan langsung pergi. Saya tidak tahu menahu ada masalah apa," kata Damson kepada penasehat hukum Sambo.
Damson juga mengungkapkan adanya perubahan watak Brigadir J ketika menjadi kepala rumah tangga (Karungga) Ferdy Sambo.
"Perubahan sikap lebih kayak merasa berkuasa gitu," ujar Damson.
Lebih lanjut, ia mengaku sering diajak Brigadir J pergi ke tempat hiburan ketika malam minggu.
"Siap, sering. Kadang, setiap malam Minggu diajak," ucap Damson.
Adapun Brigadir J, kata Damson, kerap pergi ke satu tempat hiburan malam di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Biasanya kalau, kita tunggu Ibu dan Bapak tidur. Beliau (Brigadir J) mengajak ayo. Kemana bang? 'Sudah ke tempat teman dulu'. Kemana bang? 'Sudah ikut saja'," ungkap dia.
"Kadang, setiap malam minggu diajak," ucap Damson.
Lalu, Damson menyebut Brigadir Yosua juga memiliki nama lain saat mendatangi tempat hiburan malam.
Brigadir Yosua disebut menggunakan nama malam, yakni 'Bang Alex.'
"Saudara saksi tadi saya tanya ada enggak nama lain, yang dipakai Saudara Yosua di (tempat hiburan kawasan Kemang) itu?" ungkap penasihat hukum
"Kalau untuk nama Bang Alex, Alex," beber Damson.
"Itu selalu menggunakan nama Alex?" Tanya kuasa hukum lagi
"Iya, nama malam (Brigadir Yosua)," jawab Damson.
Damson juga mengatakan, Brigadir Yosua yang biasa membayar saat mereka menghabiskan malam di tempat hiburan.
Analisis Pakar Psikologi Forensik

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyayangkan sifat dan perilaku Brigadir J semasa hidup diulik dalam persidangan.
Reza menganggap hal tersebut lantaran Brigadir J bukanlah terdakwa dalam kasus ini.
Menurutnya justru terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang perlu diulik sifat dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari atau biasa disebut profiling.
"Pada pokoknya sesungguhnya sidang terhadap terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi maka sesungguhnya profiling atau potret tentang sifat dan perilaku difokuskan kepada dua orang terdakwa itu."
"Kecuali andaikan mendiang Brigadir Yosua adalah seorang terdakwa maka pembuatan profiling tentang dirinya menjadi sangat relevan dan bisa dipahami," papar Reza dalam program Kabar Khusus yang ditayangkan YouTube tvOne, Rabu (9/11/2022).
Reza pun mengkhawatirkan jika profiling terhadap Brigadir J khususnya perilaku buruk dirinya semasa hidup dilakukan terus menerus, maka akan menimbulkan kesan bahwa sifat almarhum berkontribusi atas peristiwa pembunuhan.
"Misalnya nantinya sifat-sifat mendiang Brigadir Yosua yang diangkat terus menerus khususnya sifat negatif, yang mana tiap orang punya sifat negatif, maka saya khawatir victim profiling ini akan menjadi terkesan beraroma atau dimanfaatkan layaknya criminal profiling," ujarnya.
Sehingga Reza menduga kesan criminal profiling terhadap Brigadir J akan terus didengungkan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dengan menghubungkan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Magelang.
"Peristiwa nahas (pembunuhan) itu didahului oleh peristiwa sebelumnya yaitu apa yang didengungkan selama ini oleh terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bahwa pembunuhan berencana itu diawali oleh adanya kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi," jelas Reza.
Lebih lanjut, Reza meminta victim profiling yang menurutnya beraroma criminal profiling ini harus bisa dijelaskan apakah memiliki hubungan sebab akibat sehingga terjadi pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Siapapun pihak yang menyusun victim profiling beraroma criminal profiling tersebut entah itu saksi atau ahli harus bisa menjelaskan apa hubungan sebab akibat antara sifat-sifat mendiang Brigadir Yosua dengan kekerasan seksual yang dituduhkan kepada dirinya," jelasnya.
Di sisi lain, Reza juga berharap agar majelis hakim tidak menghubungkan sifat dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari dengan tindak pidana.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kamaruddin Simanjuntak Berang Sekuriti Ferdy Sambo Bilang Brigadir J Kerap ke Klub Malam: Itu Fitnah