Preman Pensiun
Jawaban Sutradara Aris Nugraha Soal Sinetron Preman Pensiun 7 Tamat, Beri Bocoran Episode Terakhir
Salah seorang warganet mengaku bosan dengan jalan cerita sinetron Preman Pensiun 7. Begini jawaban Aris Nugraha, sutradara Preman Pensiun
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Ia dikenal sebagai penggemar olahraga ekstrem seperti skateboard, hiking, hingga offroad.
Bagaimana ia bisa bergabung di sinetron garapan Aris Nugraha pun ternyata kebetulan.
Saat itu, ia masih bekerja di organisasi Perisai.
Hingga kemudian pihak dari manajemen Ully Agency mengajaknya untuk bermain sinetron.
Abenk Marco menyusul dua rekannya yang lebih dulu main di sinteron, yaitu Kang Ica (pemeran Kang Pipit) dan Kang Deny Firdaus (pemeran Kang Murad).
Sebelum menjadi artis sinetron, Abenk Marco bekerja sebagai manajer di Duta Marta Townhouse, Paledang, Cibeureum.
Abenk juga pendiri dan penasihat komunitas Bekjul Owner Soreang (BOS) serta menjadi Sekjen Organisasi Perisai Merah Putih.
Selain akting, Abenk juga mengaku suka main band.
Ia pernah memiliki band genre underground.
Uniknya lagi, Abenk Marco mengaku sebelumnya tak memiliki pengalaman berakting.
Dunia peran dipelajarinya secara otodidak.
Kendati demikian dirinya tetap terus belajar sehingga dapat menampilkan yang terbaik di depan layar kaca.
4. Fajar Hidayatullah sebagai Ujang Rambo
Mochammad Fajar Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan Fajar Hidayatullah lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 17 Juli 1984.
Sebelum terjun ke dunia akting, ia menjadi seorang model sekaligus binaragawan.
Ia tercatat pernah tergabung dalam kelompok freestyler bernama Popeye Extreme.
Sementara dunia binaraga sudah ditekuninya sejak tahun 2007 silam.
Kemudian, pada 2011, Fajar mengikuti body contest dan body fitness.
Dalam lomba yang mengandalkan bentuk tubuh kekar itu, dia berhasil menjadi juara.
Tak berhenti di situ, Fajar juga pernah menjadi trainer atau pelatih mengajarkan orang.
Fajar lantas menjajal dunia akting.
Ia pun memiliki panggilan akrab, yakni Fajar Khuto atau Abi Khuto
Ia merupakan seorang aktor, binaragawan dan model.
5. Deny Firdaus sebagai Murad
Deny Firdaus Rahmat adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia.
Ia lahir di Bandung pada 21 Agustus 1971.
Dikutip dari Wikipedia, ia memulai pendidikan kepengamanannya pada tahun 2004 di organisasi masyarakat bernama PAGAR (Persatuan Anti Gangguan Regional), dan mulai mendapat pekerjaan yang berbentuk pengawalan.
Ia sempat bekerja secara serabutan, namun masih dalam bidang keamanan.
Salah satu yang paling diingatnya adalah ketika harus menjaga sebuah tanah kosong.
Akibatnya, ia sempat tidur beralaskan tanah, bersama dengan anjing-anjing besar yang turut menjaga.
Ia mengikuti pendidikan dan pelatihan dari satu organisasi massa ke organisasi yang lain di daerah Bandung, Jawa Barat.
Ia pun sempat bergabung ke dalam sebuah jasa tenaga keamanan dengan nama Elit Bodyguard.
Selain itu, ia tergabung ke dalam jasa tenaga keamanan lainnya yang bernama Perisai Merah Putih, yang membawanya menjadi satuan pengamanan di salah satu hotel di Bandung.
Awal kariernya sebagai aktor adalah ketika ia bertemu dengan Ully, salah satu perwakilan dari agensi akting, pada tahun 2014.
Ia pun lolos dan berhasil membintangi sinetron Preman Pensiun di musim pertama, yang membuatnya dikenal juga sebagai Kang Murad.
7. Safira Maharani Farsya sebagai Safira
Safira Maharani Farsya lahir di Bandar Lampung pada 13 Juli 2001.
Saat usia 5 tahun, Safira ikut orang tua pindah ke Bandung, Jawa Barat.
Karena tumbuh dan besar di Bandung, logat Sunda sangat kental pada dirinya.
Ia lulus dari SDN Tunas Harapan dan SMP Negeri 36 Bandung.
Dan saat ini tengah melanjutkan pendidikan di tingkat SMA.
Safira kini tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan manis.
Ia sendiri menyukai style tomboy.
Hal ini terlihat dari beberapa foto yang ia unggah di akun Instagram pribadinya @safiramyu.
Sosok Safira Maharani, pemeran Eneng di Preman Pensiun 4 makin cantik (instagram)
Safira lebih banyak mengunggah foto dengan kaos simple yang dipadukan dengan jaket dan sneakers.
Ia juga terlihat mengunggah video saat dirinya bermain basket.
Dirinya juga aktif mengikuti ekskul basket di sekolah.
Kemudian dia pindah ekskul teater.
Safira mengaku jika dirinya suka dengan akting dan iseng mengikuti agensi 022 Management.
Kemudian ia ditawari untuk ikut casting Preman Pensiun.
Terrnyata ia lolos dan berhasil memerankan tokoh Eneng.
Safira pertama kali muncul di episode 3 Preman Pensiuan season 1.
Saat itu ia memerankan Eneng yang masih duduk di bangku SMP.
Eneng merupakan anak Kang Mus (Epy Kusnandar) dan Ceu Esih (vina).
Eneng merupakan anak satu-satunya sehingga sangat diperhatikan oleh kang Mus.
Namun di satu sisi Eneng sering kontra dengan sang ibu Ceu Esih.
8. Yoshua Thomas sebagai Taslim
Yosua Thomas adalah aktor yang jago bela diri yang masih terbilang cukup baru di dunia hiburan Tanah Air.
Pria asal Garut ini sendiri mulai dikenal banyak oleh masyarakat Indonesia saat memerankan tokoh Taslim di sinetron dan juga film populer, Preman Pensiun.
Ia juga tampil sebagai Taslim pada Preman Pensiun melalui rekaman arsip dari adegannya dalam Preman Pensiun.
Sama seperti Kang Darman alias Kang Enco Ruhayat, Yosua juga mempelajari Bela Diri Tarung Derajat.
Diketahui, Tarung Derajat adalah seni bela diri khas suku Sunda berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat.
Ia mengembangkan teknik melalui pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung.
Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri.
Tarung Derajat dideklarasikan kelahirannya di Bandung pada 18 Juli 1972 oleh Achmad Dradjat yang biasa dipanggil Aa Boxer.
"Box!" adalah salam persaudaraan di antara anggota Tarung Derajat.
Tarung Derajat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang.
Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya. Tarung Derajat dijuluki sebagai "Boxer". Praktisi Tarung Derajat disebut "Petarung".
Sejak 1990-an, Tarung Derajat telah disempurnakan untuk olahraga.
Pada tahun 1998, Tarung Derajat resmi menjadi anggota KONI. Sejak itu, Tarung Derajat memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional.
Keluarga Olahraga Tarung Derajat sekarang memiliki suborganisasi di 22 provinsi di Indonesia.
Setelah diperkenalkan pada 2011 SEA Games di Palembang, tetapi Tarung Derajat tidak disertakan pada SEA Games 2013 di Myanmar.
Semboyannya para petarung memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri.
Mereka terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Hal tersebut tergambar dalam semboyan Tarung Derajat:
"Aku ramah bukan berarti takut. Aku tunduk bukan berarti takluk.”
9. Ilham Maizha Fadly sebagai Iwan Tyson
Tokoh Iwan diperankan oleh Ilham Maizha Fadly.
Ia merupakan pria asal Pekanbaru, Provinsi Riau.
Ilham tercatat sebagai alumni UNISBA jurusan ilmu komunikasi pada 2009.
Meski bukan lahir di tanah Sunda, namun Ilham merasa bangga tinggal di Bandung.
Menurutnya, warga Bandung selalu bersikap ramah.
Selain itu, Ilham juga jatuh cinta dengan kuliner khas Bandung.
Tak heran, Ilham sering berkeliling Kota Bandung untuk mencoba kuliner di berbagai tempat, kemudian mengabadikan momen tersebut ke akun Instagram pribadinya, @imfadly
"Saya sangat senang Kang diam di Bandung. Saya merasa bukan pengembara dari seberang."
"Orang Bandung ramah-ramah dan saya juga senang dengan seni-budaya Sunda. Orang Bandung kreatif dan baik hati."
"Saya sekarang sedang latihan belajar bahasa Sunda, Kang. Biar komunikasi lebih lancar dan lebih mudah berkomunikasi dengan para penggemar," kata Iwan dalam sebuah wawancara.
10. Nendi Nurdin sebagai Junaedi
Karakter Junaedi diperankan oleh Nendi Nurdin.
Pria yang kesehariannya menjadi pelatih catwalk itu, berdomisili di kawasan Jalan Cihampelas, Bandung.
Beberapa waktu lalu, Nendi Nurdin sempat menceritakan awal mula bergabung dengan sinetron Preman Pensiun.
Sebelum ikut sinetron Preman Pensiun, ia sudah pernah menjajal dunia akting dengan membintangi sejumlah judul FTV dan menjadi bintang iklan.
Bagi pria yang pernah gabung di sinetron Bike Boyz ini, ia mengaku tak kesulitan dengan kesibukannya di dunia akting dan modelling.
Menurut pria kelahiran Oktober ini, syuting di "Preman Pensiun" tidak menguras tenaga maupun waktu.
Belum lagi keakraban antarpemain yang sudah seperti keluarga membuatnya tambah senang dan nyaman bermain di sinetron garapan Kang Aris Nugraha ini.
11. Icuk Nugroho sebagai Saep
Tokoh Saep diperankan oleh Icuk Nugroho, atau yang lebih dikenal sebagai Icuk Baros.
Ia lahir di Cimahi, 28 April 1976, saat ini berusia 46 tahun.
Icuk Baros dikenal sebagai aktor pemeran tokoh Saep dalam sinetron Preman Pensiun.
Sebelumnya, ia bekerja sebagai tukang servis kompor di kawasan Brigade Infanteri 15, Cimahi, Jawa Barat.
Selain menjadi aktor, Icuk Baros juga bekerja sebagai Master of Ceremony (MC) dan komedian.
Icuk Baros pernah bermain di sinetron Preman Pensiun 1 hingga Preman Pensiun 5.
Ia memerankan tokoh yang sama, yaitu Kang Saep, tukang copet.
Tak hanya bekerja sendiri, Kang Saep terus aktif merekrut anak-anak muda yang lemah iman.
Ia selalu menekankan 3 perseyaratan khusus dalam merekrut calon copet didikannya, yaitu lemah iman, miskin, dan pengangguran.
Saat ini, Kang Saep memiliki sejumlah bawahan, salah satunya, Risa yang diperankan oleh Ghina Kamila.
Tak sedikit penonton yang gemas dengan sosok Kang Saep yang selalu lolos dalam melancarkan aksinya.
12. Muhammad Jamasari sebagai Kang Gobang
Tokoh Kang Gobang diperankan oleh Muhammad Jamasari.
Sebelum bermain sinetron, Ari, sapaan akrab Muhammad Jamasari, pernah bekerja sebagai preman.
Pekerjaannya itu membuat lelaki bertubuh tinggi kekar ini akrab dengan dunia hitam.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya berpikir untuk bertobat dan keluar dari dunia premanisme, yaitu kematian sang ayah.
Pria asal Sukabumi, Jawa Barat itu, kemudian berusaha memperbaiki diri.
"Sebelum saya di Preman Pensiun, mungkin saya sudah gak bisa bicara. Emang niatnya saya perbaikan diri makanya saya pulang ke Sukabumi," ujar Kang Gobang.
"Yang dulu itu masa lalu saya, namun setelah di Preman Pensiun itu saya minta doanya untuk semua. Gimana caranya setelah saya ikut (Preman Pensiun) itu masa depan saya," terangnya kemudian.
"Mau hasilnya besar atau kecil, tapi saya tetap bersyukur, Kang Dik," imbuh Kang Gobang.
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id