Berita Sidoarjo
6 Pemuka Agama Berdoa Bersama di Festival Toleransi Sidoarjo, Gus Muhdlor: Acara yang Sangat Mewah
Enam orang pemuka agama dari enam agama yang berbeda memimpin doa bersama di acara festival toleransi yang digelar di Alun-alun Sidoarjo
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Enam orang pemuka agama dari enam agama yang berbeda memimpin doa bersama di acara festival toleransi yang digelar di Alun-alun Sidoarjo, Sabtu (5/11/2022).
Doa yang dipimpin para tokoh dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik,dan Konghucu itu menjadi pembuka acara bertajuk Sidoarjo In Harmoni yang digelar Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) bersama Komunitas Seni Brangwetan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sidoarjo, dan Organisasi Kepemudaan (OKP).
Panggung utama dalam gelaran acara itu juga benar-benar mencerminkan harmonisasi di Sidoarjo. Pertunjukan seni dari berbagai agama, suku, dan berbagai golongan tumplek-blek di sana.
Mulai dari atraksi barongsai, pertunjukan seni dari agama Hindu, tari-tarian dari berbagai daerah dan sebagainya bersambutan sepanjang acara.
Selain itu, ribuan pelajar yang hadir juga terlihat mengenakan berbagai baju adat yang berbeda.
“Ini benar-benar luar biasa. Kami sangat mengapresiasi gelaran ini,” kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang hadir di acara tersebut.
Menurutnya, toleransi jadi salah satu komponen menuju Indonesia emas tahun 2045. Dan gelaran seperti ini dirasa sangat penting untuk menjaga persatuan dan harmonisasi di tengah masyarakat.
Gus Muhdlor mengatakan, bahwa acara yang mengusung tema Toleransi ini menjadi hal yang sangat mewah. Karena, kegiatan seperti ini diselenggarakan di kabupaten yang secara nilai masyarakat urbannya cukup tinggi. Dan menurutnya, tidak semua kabupaten/kota melakukan hal ini.
“Sekali lagi toleransi adalah kunci, dan semoga festival ini bisa menyatukan kita semua. Mempererat perbedaan dan menyamakan persepsi untuk membangun Sidoarjo menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Seni Brangwetan Henry Nur Cahyo menyampaikan, bahwa acara ini menjadi bagian dalam program yang telah berjalan selama satu tahun ini.
“Jadi acara ini merupakan rangkaian dari program setahun yang namanya program 'Cinta Budaya Cinta Tanah Air', nah di dalam program itu misinya adalah bagaimana kita menangkal bahaya radikalisme dan menumbuhsuburkan semangat toleransi agar bangsa ini tidak terpecah belah,” papar Henry.
Komunitas Seni Brangwetan bersama Forwas Institute dalam hal ini mendampingi sejumlah sekolah di Sidoarjo untuk menampilkan karya mereka terkait budaya toleransi. Termasuk memberi materi dan berbagai pelatihan terkait toleransi.