Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jadi Cemoohan Keluarga Brigadir J di Sidang lewat Kuat Maruf

Dua hari ini, sidang pembunuhan Brigadir J menguras emosi keluarga Rosti Simanjuntak saat bertemu langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Tribunnews.com
Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan ART Ferdy Sambo, Kuat Maruf. Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jadi Cemoohan Keluarga Brigadir J di Sidang lewat Kuat Maruf. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Dua hari ini, sidang lanjutan pembunuhan Brigadir J menguras emosi keluarga Rosti Simanjuntak saat bertemu langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Status pangkat mantan jenderal Ferdy Sambo tak mempengaruhi keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mencemoohnya di persidangan.

Sidang pada Selasa 1 November 2022 merupakan pertemuan pertama antara keluarga Brigadir J dengan terdakwa pembunuhan berencana, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Pada hari ini, Rabu 2 November 2022, giliran orang tua Brigadir J bertemu langsung dengan terdakwa lainnya, yaitu Bripka Ricky Rizal dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo yaitu Kuat Maruf.

Bripka Ricky dan Kuat Maruf sempat meminta maaf kepada orang tua Brigadir J di persidangan.

Ucapan permintaan maaf itu langsung disambut balasan cemoohan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS dan Putri. Berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam," kata Rosti saat menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Rosti merasa permintaan maaf para pelaku sudah telat karena sudah hampir lima bulan anaknya meninggal dunia karena dibunuh.

"Kebohongan-kebohongan di sini dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," ucapnya.

Lebih lanjut, Rosti juga menuding Kuat Ma'ruf yang menginginkan anaknya tersebut tewas.

"Kalo maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan tuhan. Kalau anaku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir," ucapnya.

Rosti: Ferdy Sambo tak punya hati nurani

Rosti juga menyebut Ferdy Sambo tidak memiliki hati nurani karena telah menghabisi nyawa anaknya.

"Ferdy Sambo tidak memiliki hati nurani. Tidak satu pun di antara mereka, mereka berskenario kebohongan demi kebohongan," kata Rosti di persidangan.

Duduk berdampingan dengan sang suami, Samuel Hutabarat, Rosti meluapkan lagi isi hatinya tentang Ferdy Sambo di depan majelis hakim.

"Sudah puas kah kalian dengan kematian anakku itu? Bersama-sama kalian segerombolan, kejahatan apa yang tersembunyi?" ucap Rosti.

Ia pun meminta majelis hakim memberikan keadilan kepada pihak keluarga Brigadir J.

"Kami mohon Pak Hakim dan Pak Jaksa berikan kami keadilan. Hanya itu harapan kami karena Hakim adalah wakil Tuhan buat kami orang yang lemah," ujar dia.

Rosti pun berharap permintaan maaf terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal tidak sekadar formalitas.

"Kamu sudah katakan maaf tadi, maaf tidak hanya ada di bibir. Maaf itu mohon pengampunan pada Tuhan," kata Rosti.

Rosti meminta Kuat Maruf dan Ricky Rizal memberikan keterangan secara jujur selama proses persidangan.

Ia meyakini Kuat Maruf dan Ricky Rizal mengetahui setiap detail peristiwa yang merenggut nyawa anaknya.

"Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupi, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC itu? Jadi tolong jujur!" ucap dia.

Ia menyebut Kuat Maruf memiliki skenario yang luar biasa untuk menghabisi nyawa anaknya, Brigadir J.

"Di dalam kasus ini, Kuat Maruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua," kata Rosti Simanjuntak.

Rosti menuturkan, Kuat Maruf termasuk orang yang paling menginginkan kematian Brigadir J.

"Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu dan atasan kamu FS dan PC sangat-sangat luar biasa skenariomu," ujar dia.

Ia mengatakan, permintaan maaf para terdakwa menjadi tidak berarti setelah Brigadir J dibunuh secara sadis dan keji.

"Dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan kok, baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu," ucap Rosti.

Sebelumnya, terdakwa Kuat Maruf bersumpah tidak terlibat pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang dilakukan Ferdy Sambo dan kawan-kawan.

"Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya, karena demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," kata Kuat Maruf.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Brigadir J.

Namun, ia tidak mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J yang hadir sebagai saksi di persidangan.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Yosua, dan semoga almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga besar diberi ketabahan," ujar dia.

Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Minta Maaf

Kuat Ma’ruf dan Bripka Ricky Rizal menyampaikan permohonan maaf atas meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu diungkapkan keduanya sesaat setelah keluarga Brigadir J memberikan keterangan sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Awalnya, Ricky terlebih dahulu menyampaikan turut berdukacita sekaligus meminta maaf atas tewasnya Brigadir J.

Baca juga: Ibunda Brigadir J Bertanya ke Kuat Maruf: Ada Apa Kamu Sama Si Putri Candrawathi? Tolong Jujur!

"Saya ingin menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Abang saya Brigadir Nofriyansah Yosua Hutabarat. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, kepada keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran," kata Ricky.

Di depan Ibunda dan Ayah Brigadir J, yakni Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat, Ricky pun menyampaikan permohonan maaf.

"Saya juga berharap kepada Ibu Rosti Simanjuntak dan Bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu," ujarnya.

Setelah Ricky, Kuat lalu menyampaikan hal yang sama, yakni menyampaikan turut berdukacita atas tewasnya Brigadir J.

"Saya Turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Yosua dan semoga almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Serta keluarga besar diberi ketabahan," ucapnya.

Kuat mengeklaim jika ia tak memiliki niat sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap dirinya.

"Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya, karena demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," ungkap Kuat.

Diketahui, dalam perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J ini turut menyeret Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer sebagai terdakwa.

Tak hanya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah, khusus untuk Ferdy Sambo juga turut dijerat dalam kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

Para terdakwa pembunuhan berencana itu didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibunda Brigadir J ke Kuat Maruf: Maaf Jangan Cuma di Bibir Seperti Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved